Sabtu, 25 Desember 2010

Desember saya Juga Kelabu

Dengan Apa ?

Seperti yang saya pikirkan kemarin, Desember ini masih kelabu. Pesan singkat untuk pria yang paling tidak kusuka lewat nomor saya datang dari orang tak dikenal. Ucapan selamat ulang tahun itu seolah menampari wajah saya ketika ditutup dengan kata panggilan Mama .

Perasaan saya terusik namun sesaat saya harus melupakannya. Saya ingin mengubur kenangan yang pahit dan saya tahu andai saya tidak mengenal seorang teman penutup kenangan itu mungkin perasaan ini semakin memberat dan menyiksa. Tahukah siapa teman itu? Itu adalah rahasia bagi siapa saja yang membaca tulisan ini. Saya menyebutnya kekasih kecil karena berbicara dengannya membuat saya kembali ke masa kecil, masa remaja, ketika saya melambungkan angan-angan saya tentang kehidupan penuh impian,kehidupan yang menyenangkan , kehidupan yang nikmat dan kehidupan yang sering diratapi para penyair.

Sebenarnya saya ingin mengadu, saya ingin menumpahkan kesedihan dan menggantinya dengan bisik canda dengan teman itu. Namun ...ia membisu.

Perasaan introvet kini membuat saya merasa tidak berharga, saya sangat sedih , saya kecewa, saya kembali terkurung dalam putaran kisah. Saya benci kehidupan saya sendiri saya mau keluar dari dalamnya , saya ingin reinkarnasi menjadi perempuan lain.

Saya tidak mengira akan begini sulit melepaskan bayang-bayang itu. Setahun sudah berlalu, satu tahun tiga hari sejak Dua dua desember tahun lalu. Satu tahun saat saya terkalahkan di arena tanpa pertandingan dan saya harus menerima kekalahan itu tanpa syarat.

Dan

Sampai saat ini saya belum tahu apa arti kata ikhlas walaupun saya sudah berusaha mempelajarinya. Saya hanya mengenal sebuah pertanyaan “ Dengan apa saya bisa mengubur kepahitan saya?

Kamis, 23 Desember 2010

22 Desember


Tanggal duapuluh dua Desember, dua puluh dua Desember. yap dua dua Desember. Tanggal yang menyimpan misteri buat saya. Tiga peristiwa penting terjadi pada tanggal dan bulan ini. Pertama Sabtu, 22 Desember 2002 saya mendapat kejutan dari BCA sebagai pemenang hadiah Utama sebuah mobil Toyota kijang.22 Desember 2009 saya mendapat kejutan lagi, tapi saya tidak bisa menceritakannya di sini karena kejutan itu hanya bisa diketahui oleh orang-orang tertentu yang saya kehendaki

Tanggal 22 Desember 2010 saya mendapat kejutan, ucapan Selamat Hari Ibu, jabat tangan, cium tangan dari beberapa murid. Dan beberapa pesan singkat dari teman dan anak perempuan saya.

Sebenarnya tanggal dan bulan ini juga merupakan hari kelahiran suami saya, tetapi.........oh berat untuk mengingatnya.

Biarlah waktu terus berganti dan cepat-cepat meninggalkan Desember. Saya ingin menikmati hari-hari selanjutnya tanpa kejutan. Saya tidak mau ada yang istimewa lagi, saya ingin semua berjalan wajar seperti waktu yang berjalan dengan teratur sekalipun rotasi bumi membuatnya berubah.

Selasa, 21 Desember 2010

16 Desember di kaki merapi




Ada yang tertinggal untuk saya catat,enam belas Desember ketika memasuki kawasan Merapi di ujung Kalikuning. Melewati jembatan panjang yang gundul tanpa pagar bekas dihantam aliran lahar dingin. Kali yang dulu lebar dan dalam ini menjadi sangat dangkal dipenuhi pasir. Masih ada mobil trailer di sana untuk mengeruk pasir. juga truk penambang pasir.
Saya berpikir ini memang dahsyat tetapi di luar sungai tidak ada tanda-tanda kerusakan. Pohon-pohonan dan rumah masih normal. Baru beberapa kilometer dari sana mulai kelihatan pepohonan yang sebagian kering dan rusak, kebun dan semak serta rumpun bambu dan pohon kelapa terkulai kering daunnya.
Semakin mendaki kerusakan semakin tampak jelas.
Saya mencari situs pos Taman Nasional Kalikuning yang saya kunjungi enam bulan lalu, tetapi tidak menemukan tanda apa pun selain pepohonan yang kerontang merangas tanpa daun. warung, kios dan loket serta kanopi-kanopi di taman itu tidak tersisa sama sekali. Dan setelah melewati pos memasuki kawasan Merapi di hulu Sungai Kuning saya dibuat takjub oleh pemandangan di depan mata. Hutan pinus dulu itu lenyap diganti log kayu yang terpanggang tanpa cabang bergelimpangan di mana-mana menutup seluruh permukaan pasir di kawasan itu.




Sungai Kuning hilang , peta Kaki Merapi sudah berubah sama sekali dalam pandanganku. dataran baru serta bukit-bukit baru dan tebing-tebing baru yang sangat curam tampak dengan jelas dalam kegersangan luar biasa.
Matahari masih hangat pada pagi itu, namun siapa pun yang berdiri di sana tidak bisa menikmati kehangatan melihat kerusakan alam seperti itu. Sulit dilukiskan dengan kata-kata. Ketika angin bertiup tidak ada suara kecuali desis nyaring di telinga. Batang-batang pepohonan kecil menjadi kehitaman seperti terbakar dan hancur ketika saya pegang.Di sini tidak satu pun tumbuhan berdiri. Pohon-pohon yang tidak begitu besar juga roboh takluk ke tanah.

Ini pada jarak enam kilometer dari puncak Merapi. Di sini tersisa puing-puing desa yang terkubur, beberapa rumah masih tampak fondasinya.

Sementara itu puncak Merapi di latar belakang justru tampak cantik dengan asap yang mengepul tenang di bibir mungilnya. Lancip.Gunung itu seperti tersenyum tenang memandangi hasil karyanya telah menarik perhatian manusia.
Atau ia sedang puas menikmati kembali wilayah kekuasaannya yang pernah diambil alih oleh manusia.

Kehidupan benar-benar terkubur di sana. Bahkan sisa lava panas yang tersembunyi di bawah pasir masih mengepulkan asap di beberapa tempat.

Saya memandangi desa Kinahrejo di depan sana. Desa itu juga sudah tidak ada lagi. sejauh mata memandang ke utara setengah lingkaran kaki Merapi pemandangan nyaris sama. padang pasir, bukit, lembah, jurang dan tebing pasir. Sedang di bagian Selatan dan Barat pemandangan subur di kejauhan tampak jelas, juga bangunan bahkan pinggiran Yogya juga terlihat dari ketinggian karena tidak ada penghalang pandangan.
Rumah Mbah Marijan tenggelam di balik bukit pasir di ujung jalan yang tertimbun.

Tak akan ada habisnya bila ingin mengetahui detail kerusakan alam ini.

elLega fin de anno

Saya tidak tahu apa maksud tulisan Fernando dalam Consolo Mirate tetapi saya tetap tertarik karena saya tahu pasti ia menulis tentang hasil jepretannya yang selalu bagus.Saya masih penasaran untuk melihat gambar-gambarnya yang eklusif.
Ini mengawali kegiatan saya menyusur postingan terkini blog yang saya ikuti.Blog consolo enak diikuti karena ia senang berbagi lewat gambar.
Kali ini ia posting dalam bentuk deskripsi panjang berbahasa latin.Karena saya bersimpati pada hobinya sejak awal maka saya ikuti saja meskipun tidak mengerti sama sekali. Dan ia mau menjawab komentar saya lewat emailnya dan kami berdiskusi. Itu yang saya suka dan membuaf saya senang melihat blognya.

Kamis, 16 Desember 2010

melihat merapi setelah erupsi oktober november 2010

Kurang lebih jam tujuh pagi kami berangkat menuju desa Cangkringan. Di Kalikuning kami berhenti mengamati bekas kawasan wisata lembah dan sungai yang tidak ada lagi. Tgl 6 Juli lalu saya masih menikmati indahnya panorama lembah pinus dengan sungai yang membelah dua tebingnya. Di sini saya juga mendengarkan suara burung dan serangga yang bersahutan dan gemerisik daun pinus ditiup angin.
Dan masih saya ingat ketika dari kaki tebing saya memandangi derasnya air mengalir di sela-sela bebatuan.Suaranya gemericik menimbulkan rasa sedih seolah terasing dan sendiri. Tidak terasa airmata sempat menetes. Saya tahu saya merindukan ketidaksendirian.

Kini semua sudah berubah sama sekali.Semua tidak ada lagi, yang tampak adalah jurang menganga yang sangat terjal dan gundul; pohon pinus tumbang dan tercabut tanpa ranting dan dahan berserakan tumpang tindih di mana-mana sedang rumpun-rumpun bambu rebah telungkup dengan pucuk terbenam dalam pasir. Sementara tumbuhan ramping yang masih berdiri tinggal sebagai batang kerontang yang meranggas seperti saksi bisu dahsyatnya geliat Merapi.

Di Kaliadem tak ada satu pun bangunan yang tersisa. Bahkan puing-puingnya pun sudah tertutup pasir. Sebagian kecil dari rumah yang berada di ketinggian masih terlihat fondasinya. Hampir saya tidak percaya bahwa yang ada di hadapan saya sekarang adalah desa yang damai lima bulan lalu. Kini desa itu sudah terbenam dalam pasir.
Ada bau yang tidak enak di mana-mana di atas desa yang terkubur itu dan awal kehidupan disana dimulai dari binatang menjijikkan yaitu lalat besar kehijauan dan tunas poh0n pisang dan talas yang mulai menyembul dari balik pasir.Sedang rumput dan tumbuhan lainnya tidak ada/

Selasa, 14 Desember 2010

Baru delapan menit lalu

Baru delapan menit lalu consolo mirarte memposkan foto di blognya, sayang saya tidak bisa melihatnya. Ini kegiatan awal saya hari ini di yogya.melihat email, facebook setelah menghirup teh panas. Dalam tiga hari ini udara terasa dingin dan hujan turun sebentar-sebentar.

Ada tiga email yang masuk sedang kabar berita di facebook tidak ada yang berhubungan dengan saya. Tetapi senang juga membaca beberapa pesan mereka terutama pesan Mario Teguh Meskipun kadang-kadang ada yang sulit dimengerti dan seakan menggampangkan masalah yang dihadapi orang lain.

Acara hari selanjutnya adalah ke Jalan Kaliurang Km 9 untuk kunjungan keluarga dan jalan-jalan ke sekitar Lereng Merapi untuk melihat keadaan setelah letusan 26 Oktober dan November lalu.

Senin, 13 Desember 2010

Perjalanan dari Jatim ke Yogyakarta

Jam 7.30 kami bertiga meninggalkan Kota Bojonegoro menuju Yogyakarta. Perjalanan dengan bus melewati jalan yang buruk sepanjang hampir enampuluh kilometer. Namun tetap mengasyikkan melihat pemandangan alami sawah dan hutan jati serta pegunungan dan lembah yang dipenuhi oleh pohon. Ada bukit memanjang di seberang lembah yang ditumbuhi pohon jati muda sedang mengembangkan daun-daun pertamanya. Bagus sekali seperti mengabarkan tentang harapan masa depannya yang menyenangkan

Jam dua siang waktu setempat kami tiba di Yogya. Rasa lelah dalam seminggu perjalanan ini mulai terasa. Dengan padatnya acara kunjungan. upacara pernikahan, acara keluarga dsb.Ini berarti bahwa liburan semester dan Galungan kali ini sudah diisi secara maksimal.Saya bersyukur sampai detik ini kesehatan saya tetap fit.

Sabtu, 11 Desember 2010

Yah senang juga mendengarnya

Senang juga saat teman kecil menelepon menjelang siang tadi, Suara itu hampir saya lupakan tetapi saya tetap suka mendengarkan kata-kata uniknya yang tidak berubah. Ya saya suka, saya suka.

Benar, saya juga suka jika masih diingatnya .
Apapun yang mengendap dalam perasaan, saya tetap menganggap dia adalah inspirasi untuk harapan yang ada pada hari yang akan saya lewati.

Ketika sendirian rasanya saya ingin mendengar suaranya lagi. Saya jadi ingin kembali pulang untuk menanti dan berharap di antara riuhnya kicauan burung di sekitar rumah serta damainya suasana yang bisa membuat siapa pun akan merasa muda kembali. Saya rindu pulang..saya rindu kamar yang sunyi dan suara hujan yang mengurung jendela kamar saya. Dan saya mendengar suaranya di ujung sana.

Jumat, 03 Desember 2010

kabar baruku

Kecilku, saat ini aku aku berada di bus Patas menuju Surabaya.semalam seharusnya aku sudah sampai tujuan namun tertunda karena ada pelajaran yang mengesalkan ketiika kendaraanku ditabrak pengebut dan ketika kami minta keadil.an di kepolisian malah kami diperas. Aku hanya bisa mengumpat dalam hati Mampus kamu di neraka pada pengendara dan polisi itu. Sampai sekarang dadaku rasa sesak.

Kupikir-pikir Bulan November lalu beberapa sial beruntun mengikuti.

Tetapi sebenarnya awal Desember kemarin aku lega ketika akhirnya anakku itu lolos tes di ESDM, Dan dia sekarang di jakarta kami berencana ketemu nanti di Jatim . ya...peristiwa semalam membuat aku berpikir lagi untuk mawas diri kali belum waktunya aku bers.enang-senang. Yap itulah hal baru yang kukabarkan kepadamu.

Minggu, 28 November 2010

Entri keseratus untuk si kecil

Saya selalu suka dengan angka. Dan seratus adalah angka istimewa ketika bilangan ini menyangkut dengan apa yang ingin kutulis adalah postingan yang keseratus.

Ada dua pelajaran yang saya dapat hari ini, pertama ketika membaca tulisan Ibu Theresa, " Menunjukkan cinta bukanlah dengan sesuatu yang luar biasa melainkan dengan perhatian kecil dan kesetiaan yang tak pernah berhenti."

Pelajaran kedua adalah, ketika saya mendengar suara kekasih kecil di ujung telepon itu kurang sehat namun bisa membuat saya sehat dan bersemangat. Saya berpikir "sadarkah dia bahwa lilin itu menghasilkan cahaya namun membakar dirinya."

Dua pelajaran di atas mengingatkan saya bahwa saya beruntung. Saya masih punya khayalan. Akan saya jaga khayalan itu karena ia menjadi sumber energi yang tidak akan habis untuk menghasilkan pikiran-pikiran saya tentang hidup, mencintai hidup dan berkurban untuk hidup.

Maxi

25 November 11.18. saya lihat ada panggilan tak terjawab.Maxi, saya senang sekali lalu saya balas dg sms "Halo apa kabar Maxi?" beberapa menit kemudian dia balas" Kabar baik Mama, bagaimana Mama Bapa di sana?" Saya jawab " Baik juga, di Ruteng lagi musim apa?" Ia bilang Ruteng lagi musim jagung muda dan natal nanti akan panen kacang. Wah langsung kubayangkan betapa menyenangkan jadi petani saat musim panen dan spontan terbayang-bayang di mata Kota Ruteng di ketinggian Pulau Flores itu dengan udaranya yang sejuk dan sedikit kesibukannya.
Kota yang memiliki dataran tinggi yang cukup luas dan menawan dibandingkan kota-kota kabupaten lainnya di Flores. Dan Maxi adalah laki-laki muda dalam perjalanan travel yang sama dari Ende ke Labuhan Bajo yang banyak menjelaskan apa yang kami tanyakan sepanjang perjalanan hampir sebelas jam. Kami berpisah di Ruteng. Dia berasal dari kota ini. Sebelum berpisah dia sempat meminta nomor saya dan berjanji akan menghubungi saya suatu saat nanti. Ini yang kedua sejak bulan Juli lalu.
Lalu obrolan kami lanjutkan lewat telepon dengan sedikit canda mengingat saat kami panik karena sopir meninggalkan kami berjam-jam untuk mencari mencari penumpang lagi di bandara Ende. Wah Mama dan Bapa Tua hebat, katanya. Maxi memanggil saya Mama dan Bapa Tua pada suami saya.
Yang kuingat saat itu ia bilang masih bujang tetapi dalam perbincangan kemarin dia cerita tentang istri dan anaknya yang berjumlah lima orang.

Saya masih saja merasa senang bila mengingat-ingat pengalaman itu.Dan Maxi katakan anak dan istrinya mengajak pesiar ke Bali tetapi ia tiada uang . Hmm Maxi adalah petani muda yang santun dan tampak terpelajar di antara banyak orang yang kami lihat di Ruteng.Saya katakan juga kami akan mengurus mereka selama di Bali apabila suatu saat nanti mereka datang.Dan saya juga katakan masih ingin kunjungi Flores lagi tetapi waktunya belum bisa saya tentukan.
Telepon kami putus, dan malamnya ia sms lagi bahwa baterenya habis. Saya ucapkan selamat malam dan salam saya untuk istri dan anak-anak.

Sabtu, 20 November 2010

Mengisi waktu

Udara hari ini gerah sekali membuat badan terasa tidak nyaman melakukan pekerjaan apapun.
Namun bekerja adalah kewajiban dan rahmat yang harus dinikmati dalam segala situasi. Berapa banyak orang memburu pekerjaan dan tidak mendapatkannya.

Begini letihnya akhir minggu ini sehingga yang saya inginkan hanya mandi berlama-lama lalu tidur pulas. Besok hari Minggu tetapi sudah terhitung pekerjaan yang harus diselesaikan. Sepertinya tak ada hari tanpa bekerja ya.Mungkin saat pensiun nanti baru bisa beristirahat total.

Membuka-buka net begini setengah memaksa diri agar tidak tertinggal info saja. dan menulis blog juga sebatas bicara saja, itung-itung memperlambat kepikunan dan memperlancar syaraf sajalah. Menulis blog sederhana saja selama tidak ada gagasan menarik untuk diposkan.

Yach, mau koment blog terbaru Anne, If I were a guitar, would i dream the lyric? gak jadi, susah merangkai bahasa. Menyesal kenapa dulu saya gak banyak belajar bahasa.Ini saja tulisan saya sekedar mengisi waktu.

Selasa, 16 November 2010

Selepas Idul Adha

Selepas Idul Adha saya buka dasbor blog, seperti biasanya dua hari lalu Fernando memposkan foto, dua judul foto Davis dan Rosario. dengan keterangan di bawah Rosario is a beautiful city......
begitu juga Anne dengan judul If I would jump on tiptoy.....sedang Kanaa dan Jane kali ini tidak posting. Terakhir tiga hari lalu.Dan foto-foto dari Spirit of the images of Natute gadis kreatif itu sudah sembilan terbaru dengan judul terakhir Loess Hills.

Ya..andai saya kembali muda dan punya uang sejak dulu, mungkin saya bisa belajar banyak dari kecintaan terhadap objek. Belajar menghargai alam dan menikmati setiap titik objek sebagai ilmu.

Saya suka melihat gambar, saya suka komunikasi dalam gambar. Saya suka melihat mengenal orang lewat gambar.

Malam Idul Adha 16 Nov 2010

Di sana kalian mendengarkan suara Takbiran memanggil dengan penuh rasa bahagia, sedang di sini di kamar, saya mendengarkan suara rintihan pilu hati saya sendiri di antara derai air mata yang tidak bisa berhenti. Saya ingin berteriak meneriakkan kepiluan yang menusuk-nusuk hati saya. Saya ingin berlari merentangkan tangan dan menengadah langit memanggil Tuhan yang belum memberi saya Lupa terhadap kenangan buruk di malam hari raya Kurban 2008 juga tahun 2009 lalu.

Dan...
saya katakan pada Kekasih Kecil bahwa saya sedang menderita tetapi dia tidak mendengar, dia tidak merasa...

Saya ingin menendang apa saja, saya ingin menginjak-injak, saya ingin merubuhkan langit, saya ingin membenamkan bumi saya ingin melakukan semua kerusakan... tetapi saya hanya bisa menenggelamkan diri saya sendiri dalam kesedihan yang tidak diketahui siapa pun.
Hanya sepi dan sayup-sayup gema Takbir dari kejauhan menambah deras air mata.

Lewat dinihari saya bangun dan memohon lagi kepada Tuan satu permintaan yang sama, "Hapuskan kenangan buruk dari pikiranku!"

Rabu, 03 November 2010

Dua blogger yang setia

Entah sudah berapa banyak postingan blog yang saya ikuti masuk dalam daftar bacaan saya tanpa saya baca.Terutama mereka, dua blogger yang sangat produktif Anne dan Consolo Mirarte. Dalam hitungan hari dan jam mereka posting. Seperti tidak pernah kehabisan ide. Foto-foto dari Argentina itu sepertinya sudah dapat penilai dan selalu ada komentar. Tidak seperti dulu, foto-foto bagus itu sering 0 comment.Masih saya ingat ketika saya tanyakan " In what City you take this photos ?" baru saya tahu foto-foto itu dokumentasinya saat jalan-jalan di Paris.Dan ia jelaskan tidak semua foto diambil di Buenos Aires. Saya suka sekali berkomunikasi dengannya tetapi kendala bahasa kami menghambat semuanya.

Annne Artist,seorang pecinta seni dan pelukis...saya tertarik karenanya...
Pertanyaan-pertanyaan Anne yang menjadi umpan selalu dibanjiri komentar, dan teknik Anne itu memang jitu. Pengandaian yang dipertanyakan itu spontan membuat pembaca ingin beropini. Sayang aku sudah mulai jenuh dengan gaya seperti itu dan tidak lagi tertarik membahas argumen terhadap kebenaran sesuatu yang absolut tetapi abstrak. Karena saya tahu tidak akan ada yang bisa dibantah dan dibenarkan sekaligus untuk sebuah pengandaian. "Give the Emperor Some Clothes " itu nama blognya, dan selalu ia buka blog terbarunya dengan frase" If I.....would you ....." menimbulkan semangat saya untuk menirunya. Meniru konsistennya sebagai blogger yang tak henti-hentinya menuangkan ide.

Minggu, 31 Oktober 2010

Mengenang Mbah Marijan


Tulisan saya awal juli lalu belum selesai, tulisan yang merekam perjalanan sepuluh hari di Yogyakarta. Dan tentunya kunjungan ke rumah Mbah Marijan. Laki-laki tua pesohor jurukunci Gunung Merapi yang lincah selincah Merapi.
Namun tak bisa saya terima bahwa catatan tentangnya harus berakhir dengan kepergiannya. Saya masih belum mengupas semuanya.Apa yang saya lihat dan saksikan di sekitar simbah yang bagi saya ia adalah lelaki tua yang sangat arif.
Ketika banyak orang berbicara tentang dia, dan hanya melihat lelaki tua itu sebagai jurukunci dan bintang iklan minuman berenergi serta bintang iklan kesenian tradisional Campur Sari, berbagai sorotan tentang pribadi Mbah menjadi simpang siur. Tidak sedikit yang memandang negatif terhadap laki



Pasti saat mudanya ia pribadi yang hangat dan menyenangkan.

Kamis, 28 Oktober 2010

Yang Aku Tulis: Mbah Marijan telah Pergi

Yang Aku Tulis: Mbah Marijan telah Pergi

Mbah Marijan telah Pergi

Selamat jalan Lelaki perkasa penjaga Gunung Merapi, semoga engkau mendapatkan tempat yang sesuai dengan amal dan ketulusanmu menjalani tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi.

Masih saya ingat setengah jam bersama lelaki sepuh ini awal Juli lalu saat kami mengunjungi situs Kaliadem, Kaligendo dan sekitarnya dan singgah di kediaman penjaga Merapi ini. Mbah Marijan, sangat ramah menemui kami yang hanya berdua saja.Berbagai cerita menarik tak ada putusnya diselingi senyum dan tawanya yang menyenangkan. Kerutan wajahnya tampak mengumpul saat dia tertawa sambil sesekali menutup sedikit mulutnya dengan dua jarinya.

Saat saya tanyakan bagaimana rasanya menjadi orang terkenal, ia hanya menjawab bahwa yang menganggap ia terkenal hanya pembawa berita saja,ia mengaku bahwa dirinya hanya orang bodoh yang ilmunya tidak sampai lutut. Saat mengatakan itu ia perlihatkan lutut dengan sedikit mengangkat kaki kanannya dan menunjuk tumit dan lututnya. Lalu saya tanyakan apakah rahasia kesaktiannya . ia tertawa tenang. Garis-garis matanya tampak menyipitkan kedua matanya. Ketika kami menjawab pertanyaannya bahwa kami dari Bali, ia tampak senang, ia katakan bersyukur kami bisa bertemu karena tidak semua orang yang mencarinya bisa ketemu.

Percakapan itu mengasyikkan karena Mbah Marijan memiliki selera humor yang tinggi dan bisa membuat kami senang.
Berkali-kali ia menawarkan suguhan keringan yang dijajarkan di meja.Saya memakannya, snak berbentuk cincin dengan rasa sedikit asin. Saat saya mengamati snak itu ia memperhatikan. Saya jadi menyesal mungkin ia mengira saya tidak senang , ia minta maaf karena hanya bisa menyuguhkan itu. Yah itulah setengah jam bersamanya. Kini ia telah pergi, bayang-bayang wajah lelaki tua di kaki Merapi yang ramah itu terus mengikuti saat saya tahu ia sudah tidak ada lagi. Kepergiannya seperti meninggalkan legenda Kinahrejo di kaki Merapi.

Selamat jalan Mbah Marijan

Sabtu, 16 Oktober 2010

Menjengkelkan yang membuat rasa senang

Hari ini masih kesal mengingat saya harus mengajar lagi kelas yang sama. Tetapi beberapa kali saya tersenyum dan tertawa sendiri mengingat hal yang lucu di kelas X2, Ketika saya bertanya kepada seorang murid yang duduk tepat di depan meja guru. Saya bertanya apa judul tulisan yang ia buat. Ia menjawab : " seorang laki-laki memetik gitar!" Jawaban itu tentu saja membuat kelas tertawa karena tidak topik tsb tidak ada dalam pilihan. Saya bertanya apakah laki-laki itu Rhoma Irama? Ia tersenyum dan menggelengkan kepala tetapi serius : "Bukan!"katanya. Lalu kuteruskan banyolan itu, : " Kalo gitu dia seorang Satria Bergitar." Kelas Tertawa lagi
.
Sesaat kemudian semua meneruskan pekerjaannya. Tetapi ketika ada yang melihat saya tak bisa menahan senyum mengingat-ingat kejadian itu, kelas ramai dengan tawa lagi. Karena anak tadi belum juga menyadari kekeliruannya. Ia masih serius dengan tulsannya, AHH..ini menjengkelkan tetapi menimbulkan rasa senang juga.
Kenapa aku ini, murid yang persis di depanku tidak bisa memahami perintahku. Aku malu pada diri sendiri.

Kamis, 14 Oktober 2010

Halo,

Halo, Sudah hampir sebulan saya tidak menulis apa pun di blog ini. Selain karena kesibukan menjelang pemeriksaan Direktorat Jenderal Pendidikan juga karena ada rasa jenuh dan keengganan menulis saja.

Sore tadi di kelas, saya tidak bisa mengendalikan emosi dan terpancing oleh ulah empat orang anak yang saling mengganggu dan mengacau kelas. Saya marah, dan sampai sekarang rasa jengkel itu masih belum hilang. Terbayang wajah dan ulah mereka yang kurang sopan di dalam kelas.

Yah jadi guru memang penuh cerita, suka dan duka.

Senin, 27 September 2010

Hari hari yang sangat biasa

Beberapa hari ini cuaca antara hujan dan cerah berganti-ganti secara ekstrim. Udara dingin dan panas menyengat bertukar dengan cepat membuat badan terasa tidak nyaman, semangat kerja sedikit mengendur dan beban pekerjaan juga menumpuk, gak selesai-selesai. Padahal tuntutan tugas dari sekolah terus digulirkan. Akan datang tim evaluasi dari direktorat memeriksa pekerjaan kami,semua komponen sekolah dari Kepala Sekolah,guru, pegawai dan dan para pembantu minggu depan.
Okelah, begitu saja pikiran saya, saya harus bekerja. Namun kenyataannya saya tidak bekerja sejak jeda liburan lebaran lalu.Dan separo pekerjaan yang sudah saya selesaikan itu tetap menjadi dokumen yang belum selesai.
Siang ini di sekolah, udara sangat gerah. Sedikit mendung dan tidak ada angin. Saya akan memulai bekerja namun kemalasan datang lagi.Mudah-mudahan satu jam kedepan saya bisa memulainya lagi dengan nyaman.

Kamis, 23 September 2010

Akhirnya Anak Saya Kembali

Anak terakhir saya sudah kembali pulang untuk menetap di rumah Tabanan karena penempatan kerja dari Pusat Data BRI memang di Bali. Dari seribusatu keberuntungan, inilah satu dari keberuntungan itu. Bahwa Kantor Pusat Data yang ditawarkan hanya ada dua,yaitu Jakarta dan Bali. Dan ketika anak saya memilih Bali ternyata Pusat Data kedua itu berkantor di Kabupaten Tabanan. Bahkan tempatnya hanya berjarak satu kilometer dari rumah kami. Wah..wah, orang pasti mengira ada permainan kali ya, tetapi ini memang benar-benar sebuah kebetulan yang pas saja.

Sebenarnya saya sendiri ragu apakah ini pilihan yang menguntungkan anak saya apa tidak, sebab setelah meninggalkan Bali, di Yogyakarta, tempat kuliahnya tentu lebih menyenangkan baginya. Selain almamater tentunya di sana juga sudah banyak teman dan tempat-tempat yang menyenangkannya dibanding Tabanan,kota kecil yang biasa saja.Begitu juga pengalamannya sembilan bulan dalam masa trainingnya di jakarta dengan fasilitas bintang lima yang sudah membuatnya tampak segar dan gemuk saya kawatirkan bisa membuatnya merasa kecil bekerja di kota kelahirannya, Tabanan.

Tetapi ini sudah menjadi pilihannya. Barangkali setelah mendapat kesenangan saat bekerja akan terlupakan semuanya, termasuk enaknya bekerja di Jakarta seandainya ia pilih Jakarta.

Tanggal empat belas September 2010 merupakan hari pertamanya.Saat kami sekeluarga masih menghabiskan libur lebaran di Yogyakarta ia pulang mendahului kami.

Bersyukurlah, tidak ada yang sulit bagi anak kami mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang yang dikuasainya.Mudah-mudahan semuanya berjalan seperti yang kami harapkan.Amien.

Minggu, 19 September 2010

Musim hujan masih terus berlanjut. Sejak tiga belas hari lalu dan sampai detik ini curah hujan selalu mengisi sela-sela waktu sepanjang hari.

Ini hari pertama saya kerja sejak meninggalkan tabanan 7 September lalu, Banyak cerita dalam perjalanan mudik itu tetapi tak banyak waktu untuk menceritakannya karena padatnya acara.

Tetapi sebenarnya keraguan saja yang membuat saya malas menulis kisah perjalanan itu.Apakah ada manfaatnya atau tidak.saat tidak ada lagi yang bisa saya kerjakan barulah terpikir untuk mengingat dan menulisnya lagi.

Lebaran sudah terlewati.

Sudah dua belas hari berlalu sejak kami sekeluarga mudik lebaran ketiga kota, Bojonegoro, Yogyakarta dan Banyuwangi. Masih saya ingat malam terakhir sebelum pergi. Hujan tengah malam penuh dengan kenikmatan . Malam Ramadhan, indahnya tidak dapat saya lupakan saat kami saling berbagi suka.

Besok saya akan tinggalkan Tabanan, dan saya ingin perjalanan nanti dimulai dengan perasaan lega. Saya katakan itu.Benar bahwa keesokan harinya saat kami berangkat ada perasaan bahagia yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.Lalu saya kabari teman tentang awal perjalanan yang menyenangkan itu.

Kini kami semua sudah kembali dan kenangan itu masih belum bisa terlupakan.

Minggu, 05 September 2010

puasa hari-hari terakhir

6 September 2010, puasa tinggal tiga hari lagi tetapi rasanya badan sudah tidak fit.letih dan ngantuk tetapi sulit tidur.Hal ini buruk penampilan.kulit tampak tidak segar dan kelihatan keriput terus badan terasa sakit semuanya gak karuan.

tetapi syukurlah tidak ada penyakit yang nimbrung.Sehingga ketika mudik besok pagi semua akan baik-baik saja.

Jumat, 03 September 2010

Arti pekerjaan

Pagi diawali dengan gerimis tipis tetapi saya harus tetap semangat berangkat kerja. Hari ini akhir pekan, Sabtu 4 September 2010. Terasa penatnya badan setelah satu minggu bekerja sampai sore. Dulu aku berpikir kalau ada teman mengeluh capai karena bekerja saya artikan dia manja dan pengeluh. sekarang aku sendiri merasakannya, kerja sampai sore sangat melelahkan dan membuat susah tidur.

Tetapi mungkin itu lebih baik daripada tidak bekerja.
Membayangkan pensiun saat kita tidak punya lagi pekerjaan saya menjadi sangat menghargai pekerjaan.Seberat apa pun saya harus siap menjalani pekerjaan sehari-hari dengan senang.Apalagi semua urusan rumah suami sudah mengambilnya.Saya jadi teringat teman yang selalu mengatakan capek dengan banyaknya pekerjaan dan iri kepada saya setiap saya katakan saya sedang santai pada siang hari di rumah. Hm...sekarang saya yang iri kepadanya karena hari Sabtu ia bisa santai di rumah,sedang saya masih harus mengajar sampai jam enam sore nanti.

Rabu, 01 September 2010

Awal September

Awal september mendesak akhir Agustus yang terlalu padat dengan kerjaan. tenaga sudah habis jika sore tiba dan tidak ada waktu lagi untuk sekedar buka-buka laptop. Sehingga hari-hari terakhir bulan Agustus lewat tanpa catatan pribadi.

Sebenarnya ada yang harus tercatat, minggu 29 Agustus sebuah panggilan tak terdengar pada 05.30 karena aku masih tidur dan panggilan kedua 06.30..

Minggu pagi itu masih basah oleh hujan yang turun sampai lewat dinihari.Aku menyelesaikan pekerjaan di kamar atas sambil menikmati indahnya pagi.memotret halaman dari dalam kamar.Lalu kutulis email pada teman kecilku dengan lampiran sketsa pagi yang indah itu.Sore baru terkirim dengan potret terakhir bunga mawar di meja kamar, bunga itu baru saja kupetik di halaman sekolah siang hari.

Pagi esoknya sebelum makan sahur ada telepon dari nomor tak dikenal. Dan kami bercanda pagi-pagi, saat udara masih terasa sedikit dingin dan kami saling menghangatkan dengan senyum dan tawa sampai saat makan sahur tiba.Itu saja catatan akhir Agustus.

Kini September tanggal 2 di blog ada satu postingan Anne Arts sehari lalu dan empat fernando tiga hari yll.sedan di facebook hanya dua panggilan. teman sekerja dan seorang murid.

Selasa, 24 Agustus 2010

Kejutan Dinihari

Semalam setelah minum kopi saya merasa energi saya meningkat. Saya gunakan momen ini untuk menyelesaikan pekerjaan membuat program tahunan, semester dan distribusi materi berdasarkan alokasi waktu. Ketika dua kali tabel saya gagal saya tetap semangat mengulanginya.

Dalam kejenuhan saya menyela dengan melihat email dan fb. Seorang teman On Line, saya panggil sekedar nyapa dan basa basi sebentar.Tiga teman saya @, saya kesepian. Lalu saya posting dan saya bagi ke email teman. Saya tahu teman satu ini sering tidur lewat tengah malam.Dan saya baca lagi postingan itu, rasanya itu memang mengalir dari lubuk hati saya yang sebenarnya. Selanjutnya saya meneruskan pekerjaan saya.

Satu jam kemudian hp saya mengilatkan cahaya. Sms, ouch itu nomor istimewa, mendadak saya grogi dan detak jantung berubah kencang. Sungguh saya sampai bingung membuka sms itu, Pagi
cuma itu saja.ooh lega...saya jawab "pagi juga"

Selanjutnya kami ngobrol sambi bercanda menjelang pagi itu, yah ini waktu makan sahur juga.

Seharusnya

Seharusnya saya bisa introspeksi diri, seperti apa saya ini apakah seperti pungguk merindukan bulan ataukah bulan yang tak akan di hinggapi pungguk. Kedua perbandingan itu sama saja. mustahil dan aneh. Jadi pikiran-pikiran saya tentang matahari yang menghangatkan badan dan bisa memberi energi di usia senja ini adalah pikiran yang naif.

Kadang-kadang pikiran saya lebih ekstrim, ingin kembali menjadi tujuhbelas tahun dan tidak akan membiarkan masa itu lewat sia-sia. Saat kita tak pernah berpikir bahwa waktu akan terus bergulir dan kita tertinggal di satu tikungan.

Akhh, bayangan kasih kecilku, Saya tidak akan pernah bisa melupakan bagian-bagian penting dalam gulir waktu yang menghampiri kita. Saya telah melihat bagian-bagian itu sebagai benda abstrak yang berharga, dan saya tidak perlu meraihnya .

Saya cukup puas memandang gulir waktu berjalan cepat meninggalkan saya dalam lintasan kehangatan matahari. Saya berharap kehangatan itu akan bisa membakar ingatan buruk yang mungkin terus akan membayangi hidup saya .

Senin, 23 Agustus 2010

Dua hari yang tidak sehat

Dua hari berturut-turut ada gangguan pada kesehatan saya. Kepala terasa berat dan maunya tidur saja. Tetapi ini bagus dibandingkan saya tidak bisa tidur. Dua bulan ini memang saya tidak joging sama sekali.Aktivitas fisik lainnya juga kurang. Waktu saya lebih banyak duduk menghadapi kerjaan dan internetan.

Pagi ini baru saya buka dasbor datar bacaan, tidak ada yang baru,postingan anne masih yang kemarin, tetapi sudah ada 20 komentar.Seperti yang saya duga komentar saya berada di urutan pertama. Anne menjawab singkat Nice,katanya. Sebenarnya saya ingin dia balas mengunjungi web saya, tetapi ...

Juga dua blog lain,menjadi kurang menarik karena blog foto itu tidak tampak pada tampilan melainkan harus mencari lagi di album. Suatu pekerjaan yang tidak menyenangkan. Foto Happy Snapy biasanya memikat,My Town dan Mystery Theme masih lekat dalam imajinasi saya, dua foto yang sangat hidup dan berobjek nuansa klasik.

Minggu, 22 Agustus 2010

Anne Artist blog empat belas menit lalu

Membuka dasbor blog, saya gembira.empat belas menit lalu Anne menulis " If sandwiches were made of tranquility....." Dan saya komentator pertama yang melanjutkan sebisa saya," The bologna would to complete with happiness taste"

Trus dua blog lagi, yang pasti berupa karya fotografi, blog Happy Snapy Concolo M Fernando dengan judul Low dan Torekimi. Sayang blog itu web album picasanya belum bisa dibuka jadi gambar-gambar yang biasanya bagus itu tidak saya ketahui.

Saya jadi ingat postingan2 saya menjadi kurang berarti karena foto-f0t0nya tidak langsung terpampang di blog teks.

kolam di belakang rumah

Saya seperti anak kecil yang sangat sedih menunggu ibu yang pergi entah kemana.Suasana pagi yang dingin dengan hembusan angin yang kurang bersahabat di antara gerimis sejak tadi malam telah menciptakan kesan indera yang melemahkan semangat.Terlebih lagi saya mulai terbawa lagi ke dalam tautan harapan semu yang tidak memberi kebahagiaan sejati.

Sekali lagi saya seperti anak kecil yang hampir berkaca-kaca menahan kecamuk perasaan sedih karena ditinggal ibunya. Lalu anak itu menunggu di tepi kolam hias memandangi ikan-ikan yang bersliweran di balik bayang-bayang teratai dan melati air. Dan anak itu duduk memeluk lutut di tepi kolam sambil terus memandangi bayangan benda-benda yang tersimpan di dalamnya.


Ada beberapa menit sinar matahari muncul menerawang gerimis halus seperti kilauan jutaan jarum di udara. Semangat !!!
Sayang baru saja ujung kedua kaki yang merasakan kehangatannya sinar itu redup lagi. Dan tinggallah sepi yang memagut pagi hari ini. Dan melahirkan rasa benci.

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Sabtu, 21 Agustus 2010

Kenapa matahariku tidak bersinar

Kenapa matahariku tidak bersinar lagi,dan bulan pun ikut meredup. Apakah bintang kecilku pun akan menyembunyikan kilaunya.

Tujuh hari sudah berlalu tanpa kehangatan, udara terasa dingin menyapu sore ini. Saya masih berharap bulan akan muncul mewarnai langit malamku dan esok matahari akan mengangatkan tubuhku.

Di benua manakah sekarang matahari memancarkan panasnya? Saya ingin mendapatkan kehangatan saja. Di tempat ini suasana membeku tanpa canda matahari .

Daun di halaman rumah sudah lama menanti sapuan cahaya untuk mengusir dingin yang membuatnya berkerut menahan derita.

Kamis, 19 Agustus 2010

Apa berita kemarin?

Seharian kemarin sy tidak punya waktu membuka laptop. Siang saya dapatkan postingan terbaru dari koneksi, If I stand in center of circle, Will i.... yang diposkan kemarin dengan dua lima komentar.dan foto consolo Mirarte.laut yang tenang membiru dengan awan putih yang tersusun-susun seperti sisik ikan, diposkan dua hari lalu.

Sedang blog saya sendiri ga ada postingan baru sebagai akibat kekesalan atas lenyapnya foto-foto blog itu. Tetapi ada sesuatu yang membuat saya masih ingin menulis ini. jam 04.00 pagi tadi serentetan telepon yang tak terjawab berdering di ponsel.

Selepas makan sahur saya akan membalasnya tetapi....ngantuk. Walau tak ada percakapan saya merasa senang dan lega ada teman yang mengingat saya saat-saat seperti itu.

Senin, 16 Agustus 2010

Kesal dengan hilangnya foto-foto pilihan dari halaman teks blogg

       Ini untuk yang ketiga kalinya foto-foto yang menyertai teks blog hilang dari tampilan. Benar-benar kesal.Coba bayangkan berapa waktu yang sudah saya buang untuk upload foto sekian banyak itu, juga biaya yang sudah saya keluarkan untuk pulsa yang sudah saya gunakan.

       Bantuan Blogger hanya menjawab foto ada di web album picasa. Trus apa bedanya dengan tetap menyimpannya di dokumen? Saya kesal lagi, memindahkan dari Picasa memang mudah tetapi sama dengan mengulangi pekerjaan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Ternyata kekesalan bukan hanya dari saya. Forum diskusi blogger bantuan sudah banyak yang mengeluh tetapi pemecahan tetap sama. Mengulang atau blog tampil tanpa gambar. Sama dengan bohong-bohongan.

Siapa yang bisa menolong saya. Saya kesal..kesal dan kesal. Saya kempali ke editor lama saja. Tetapi pada akhirnya cara itu juga akan diganti dengan editor baru.Saudara goggle chrome itu.Hhh
Jadi yang begini ini yang terburuk dalam bloggeran.

Flickr Miki

       Flickr miki mengingatkan kenangan kami saat kami sering bersama. Ia sangat suka masakan saya,kari ayam, goreng pare dan pasti ada tempe goreng. Selalu habiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda sehabis makan malam.
       Hari-hari libur kami suka keluar kota atau berbelanja.Sungguh tak terlupakan meskipun saat-saat itu sudah berlalu lebih dari empat tahun.

Minggu, 15 Agustus 2010

Saya tidak mau menunggu lagi

        Saya tidak mau menunggu lagi untuk hal apapun, karena menunggu itu penyiksaan diri. Kalau saya ingin pergi untuk menikmati jalan-jalan ya suka-suka. Kalau saya ingin memiliki sesuatu saya akan membelinya. Dan kalau saya ingin mendapatkan sesuatu saya akan berusaha mendapatkannya.



 

  Sekarang saya sedang menginginkan sesuatu, namun untuk ini saya hanya bisa menunggu tanpa tahu bagaimana saya memperolehnya karena yang saya inginkan adalah sesuatu yang absurd. Sesuatu yang ada dalam  angan-angan tentang matahari yang hangat di pangkuan atau bulan merah terselip dalam pelukan.

Concolo Mirarte, I like the dress

  
Kemarin pagi saat saya buka email, ada satu email dari concolo Mirarte berbunyi, I love the dress. Komentar yang sangat singkat, kelihatannya kami punya kesamaan tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik dia bilang bahasanya spanish .Dia menulis blog dengan bahasa yang saya tidak bisa mengerti.Walau begitu kami bisa berkomunikasi dengan gambar.Saya hanya katakan. That is good, I like it.Dia bilang gambar-ambar itu diambilnya di Paris bukan Argentina.

Dua blog lagi, happy snapy dengan judul Mysteri Themes dengan foto kereta api model kuno seperti di film-film lama. dg latar belakang pegunungan yang subur.Dan Give the Emperor juga kelihatan di dasbor dengan judul when I throw....

Dan satu lagi yang saya ingat, kehangatan matahari di hari Sabtu ini kunikmati bersama desah suara angin pada jam 11.35 di lantai dua sekolah.

Rabu, 11 Agustus 2010

Senja di kota Ruteng




Perjalanan terhambat oleh hujan, jam dua kami masih di kabupaten Bajawa Manggarai Barat. Di sebuah pemberhentian sopir meminggirkan mobil untuk memasang terpal penutup barang di kap mobil. lebih dari seperempat jam. Saya sempat mengabadikan seorang ibu menjual jeruk lokal.Dengan meletakkan jeruk di nampan yang terbuat dari anyaman lidi daun kelapa.




Jam lima sore kami sampai di Ruteng. Kami turun di pusat kota. Kami saling berpamitan dengan penumpang lain. Seorang penumpang yang berangkat dari hotel yang sama memberi nomor Hp dan meminta kami menelponnya nanti. Maxi namanya, umurnya sekitar 35 tahun.
Sambil menunggu kendaraan lanjutan ke Labuan Bajo kami berjalan-jalan seputar tempat itu.Berfoto di depan kantor BRI dan membeli sedikit oleh-oleh di toko terdekat.



Apakah Saya terpenjara ?

          Baru saya sadar sebenarnya saya hanyalah seorang perempuan tak berdaya. Untuk menikmati kehangatan matahari  senja pun harus mengintip dari balik tirai.Sementara kehangatan hari-hari saya sudah tidak ada lagi
.
          Saya selalu merasa dalam penjara kehidupan masa lalu.
Kini saya ingin kehangatan matahari bisa menerobos tirai jendela membangkitkan gairah hidup yang meredup bersama habisnya waktu. Sekecil apapun cahaya itu akan menjadi sangat berarti untuk memacu hasrat cinta akan nikmat dan karunia kehidupan.






          Semalam saya mengenggam bulan mengikuti putaran rasa tanpa suara. Namun tak sanggup sanggup menumpahkan kerinduan  karena ciumanku tak kan sampai ke wajahnya.

          Kini saya hanya menunggu kapan kapan saya merdeka menyentuh matahari dan memeluk bulan di pangkuan.

Selasa, 10 Agustus 2010

pagi ini cerah di mana pun

    cuaca cerah, saya banyak menghabiskan waktu di rumah pagi ini. di kamar atas sedikit hangat dan pemandangan ke luar bisa saya dapatkan dari dua arah,yaitu dari jendela depan dan dari pintu kamar yang mengarah ke jendela tengah.

    Pagi didominasi suara kicauan burung di pepohonan depan rumah saya. saat ini ada suara cwit....cwit....cwit....yang nyaring dan lucu. suara burung sedang bertanya pada temannya. Lalu ada jawaban dengan suara yang lebih ringan terputus--putus tetapi berbicara lebih banyak.Dan suara burung lain lagi sayup-sayup seakan bertanya-tanya ringan..serta menyapa teman-temannya.

   Sekarang burung gereja yang cerewet itu mengacaukan semuanya. Mereka menghilang.suara merdu burung-burung tadi tidak terdengar lagi. Tinggallah ceracap burung gereja yang sedang berebut makanan di atap-atap rumah.

   Suasana pagi hangat ini mungkin terjadi setiap hari, sayang kita sering mengabaikannya.dan membiarkan saat seperti ini berlalu tanpa kenikmatan.

Suara burung kini ditutup oleh suara anak-anak di sekolah SD yang  letaknya hanya berbatasan dengan pagar belakang rumah saya.Riuh mereka bermain dan berteriak-teriak saat jam istirahat.Anak-anak perempuan lebih banyak melengking dan berteriak-teriak sesekali ditingkahi suara serak dan berat anak laki-laki. Lalu anak-anak berteriak lagi sambil tertawa-tawa.
Menyenangkan, suara itu kini meredup setelah bel berbunyi diiringi teriakan kecewa mereka.
Dan cit...cit... datang lagi. Anak-anak  burung mencari makan bersama induknya di pucuk-pucuk pohon perindang di pinggir jalan depan rumah.



Hari pertama bulan puasa dengan karunia semesta yang tak terhingga. Beruntunglah kita yang bisa melihat dan mendengarkan segala yang dibeikan Allah kepada makhluknya.





 

Mengawali malam Ramadhan

     Ramadhan sudah tiba. Beberapa ucapan saya terima dengan rasa senang. Saya juga memberi ucapan kepada beberapa orang.

Tidak ada libur awal Ramadhan tahun ini, tetapi tidak mengurangi kegembiraan memasuki bulan Ramadhan.Artinya satu bulan mendatang keluarga besar kami akan berkumpul kembali dan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan.


Senin, 09 Agustus 2010

Puncak Uluwatu 12 Desember 09

Siang ini matahari sangat terik, tetapi kami masih bisa menikmati pemandangan dari puncak Pura Uluwatu. Lembah yang indah tampak dari atas bukit tempat kami berdiri. Lembah itu ditutup oleh hutan flamboyan yang sedang berbunga diselingi semak dan perdu serta pokok-pokok pepohonan yang menyembul di sana sini. Sungguh  fantastis.




Ohashi Miki dan suaminya,  Takashi, datang ke Bali untuk liburan akhir tahun.Saya dan suami senang menemani mereka. Kami menghabiskan sehari penuh ke Pantai Labuan Sait, Dream Land dan Pantai Kuta.



Kami makan siang di rumah makan Oranye, Ungasan.


Gelombang Pasang

     Irama kehidupan memang sulit diprediksi.Tidak selaras dengan harmoni susunan nada yang dirancang seorang komposer.
     Seperti gelombang pasang muncul tak terduga memukul-mukul dada. Membesarkan hasrat dan keinginan yang mulai tenggelam ke dasar putus asa. Menjadi letupan kerinduan akan hangatnya cumbu matahari dan desah nafas bulan sabit.
     Kasih kecilku,

  

Begitu mendadak serenade duka tadi pagi berubah menjadi simfoni indah sebelum senja tiba. Dan kisah ini belum kuakhiri ketika gelombang pasang ketiga datang lagi,lalu kuperdengarkan padamu suara kerinduan yang tak pernah dimengerti oleh siapapun.

Tidak terduga

  
Ketika kutulis postingan ini aku baru saja menerima telepon. Kerinduan membuat aku sulit menahan luapan emosi. Sungguh di luar dugaan. Suara itu sangat kukenal, tetapi perlu kuyakini benar apakah itu ..kasih kecilku..Ternyata benar.

Minggu, 08 Agustus 2010

Selamat Datang Ramadhan

     Dua hari lagi Ramadhan tiba. Terasa sudah berada di ambang kenangan Ramadhan tahun lalu, kami menghabiskan sebagian besar Ramadhan berdua. Saya tidak pernah menduga bahwa bukan hanya kami berdua. Mengenang itu perasaan saya jadi tidak menentu.
     Segala yang ada di bumi ini sudah ada yang menulisnya. Tuhan ataukah manusia  tidak perlu menjadi penghalang yang memenjarakan kita.
Rahmat dan karunia Sang Khalik lebih berharga dari segalanya. Kami mendapatkannya,Kami bisa menyelesaikan ramadhan tahun lalu dengan baik.





    Markhaban ya Ramadhan, Selamat datang bulan suci !. Biarkan kami memasukimu dengan penuh kenikmatan  Lupakan kami pada semua hal yang tidak disukai Allah. Bawalah kami ke pintu maghfirah di setiap kesalahan kami dan beri kami kemudahan untuk bertemu Allah sepanjang waktu kami.
    Kami sambut kedatanganmu dengan cinta dan kepasrahan. Seluruh hidup kami ada dalam rangkumanmu, yang penuh kehangatan akan cahaya Rabbil Izzati.
  

Sabtu, 07 Agustus 2010

Senandung Sedih hari Ini

     Ada senandung lagu ciptaan Titiek Puspa yang bisa bisa membuat tiba-tiba air mata saya menetes. Lagu lama tentang kepergian seorang kekasih untuk selamanya. Saya tidak tahu judul lagu itu namun ketika menghayati liriknya perasaan saya ikut sedih dan saya benar-benar menangis.


 


     Tidak pantas lagi saya cengeng untuk hal yang percuma seperti itu.Tetapi itung-itung air mata saya berguna membersihkan mata saya.Jadi ya saya nikmati saja senandung itu.

Elang terperangkap dalam rumahku

        Pagi jam 04.30 suami membangunkan saya karena ada seekor burung besar sekali terperangkap di dalam rumah. Suara kepakannya keras dan menabrak-nabrak plafon serta kaca jendela mencari jalan keluar.
       
        Burung itu mukanya menakutkan dengan mata besar dan paruh melengkung dan kedua kakinya kuat bercakar tajam melengkung juga. Warna bulunya putih kecoklatan dengan bulu kepala lebih panjang warna coklat tua sama dengan bulu di kaki dan ekornya.
       
       Ia kelelahan mencari jalan keluar. kami ingin menangkapnya tetapi kami ngantuk. Dan ketika kami  bangun burung itu sudah pergi. Menyesal saya tidak  memotretnya.Itu burung  Elang besar yang bagus. Saya masih membayangkan matanya saat melihat saya. sepertinya ia tidak takut dan kami yang takut padanya.
 

Ruteng ke Labuan Bajo

Sambil menunggu penumpang kami melihat-lihat sekitar. Sebenarnya udara di sini sejuk dan berpotensi menjadi desa yang indah karena tanahnya subur. Sayang tidak banyak orang menanam sayur dan bunga. sehingga banyak tanah subur terbengkalai dan hanya ditumbuhi rumput dan semak liar. Hanya ada beberapa orang yang menanami halaman rumahnya dengan bunga.




Jam dua belas malam kami tiba kembali di L Bajo. Perjalanan dari Ruteng di mulai jam tujuh malam menunggu penumpang juga. Perjalanan ini tersa lebih cepat sampai karena jalan terus menurun sampai L Bajo. Selain itu kami lebih banyak tidur karena kecapaian.

Rabu, 04 Agustus 2010

Inspirasi datang seperti air mengalir

     Ketika, adalah kata yang bisa mengingatkan kita pada satu peristiwa yang telah terjadi. Dan ketika juga bisa  menjadi kata yang melahirkan keinginan kita pada apa yang akan terjadi.

         
     Ketika saya memulai sesuatu saya bertanya apakah ini akan memberi arti bagi hidup saya. Saya sering merasa bahwa hidup saya tidak lama lagi akan digantikan oleh satu generasi tanpa kompromi.

    Ketika teman melihat saya di depan kerjaan ia bilang "Untuk apa kamu rajin begitu, sebentar lagi kita akan beristirahat." Saya berpikir ia benar tetapi ia tidak tahu yang saya kerjakan adalah sesuatu yang bisa membuat saya senang.

    Ketika generasi anak saya bilang "Ibu sudah tua tetapi masih semangat mengikuti ilmu pengetahuan." saya berpikir ia berkata seperti itu karena ia tidak tahu bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya monopoli  anak muda.

    Dan ketika mereka masih berpikir tentang saya,saya sudah mendapatkan inspirasi untuk memaknai hidup saya. Inspirasi tentang air yang terus mengalir mencari muara. Bahwa pikiran manusia juga akan terus berubah bersama dengan perubahan waktu.

Ketika dua keping otak saya tidak cukup lagi untuk menyimpan memori ,  saya harus bisa berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan apa yang harus saya selesaikan sebelum waktu saya habis.

Dan,
    Ketika  darah saya masih bergerak, kaki dan jari tangan masih mau bersama, saya masih ingin berjalan bahkan berlari untuk menemukan sesuatu yang masih bisa saya dapatkan dari hidup saya.

    Ketika waktunya tiba, inspirasi ini akan berakhir bersama akhir kehidupan saya.

Daun di dekatmu

     Daun kering  terbang dan jatuh di dekatmu.
     Itu bukan daun yang terakhir, kasihku
     Di ranting yang ditinggalkannya masih ada serumpun daun yang menunggu diterbangkan  angin
     Dan akan hinggap di dekatmu

    
 

Selasa, 03 Agustus 2010

Sore di ruang guru

Sore ini saya lagi bersama dua orang teman di ruang guru mengisi waktu dengan belajar bersama membuat blog. Saat yang menyenangkan. Suatu saat nanti pengalaman kecil ini akan menjadi sangat berarti setelah pensiun . lima tahun lagi.

Minggu, 01 Agustus 2010

Foto Baru Consolo

      Hari ini pembaruan blog yang pertama kulihat adalah dua foto baru yang diposkan oleh Consolo Mirarte.Foto suasana di tempat umum, sepertinya sekelompok mahasiswa ysng sedang menunggu sambil duduk-duduk di tangga semen tidak jauh dari jalan.Sedang satu lagi adalah foto seorang laki-laki baya berjas coklat sedang membaca di etalase papan pengumuman. Foto ini diambil dari arah belakang dengan jarak dekat sehingga kepala laki-laki plontos bagian atas kepalanya ini menjadi unik.

     Ada perasaan senang menerima gambar ini meskipun tanpa komentar dan tanpa penjelasan dari yang memposkannya.

Bulan Agustus 2010

     Mengawali bulan Agustus matahari pagi sedikit ramah dan menghangatkan suasana. Cuaca sepanjang Juli  yang terus berubah  membuat suhu udara juga cepat berubah. Hujan renyai menjelang dinihari akan diikuti dengan kabut dan menyisakan warna basah di landscap sekitar rumah. Sebentar  kemudian  matahari sudah menyiramnya dengan cahaya hangat dan membiarkan sisa embun itu menguap perlahan.




     Begitu jugakah peristiwa akan berlalu?  Bulan Juli ditutup oleh hujan di luar jendela. Petang menandakan tirai jendela akan menutupnya dari pandangan mata. Yang ada hanya suara tetes-tetes penghabisannya di dedaunan. Suara renyai hujan membangkitkan kerinduan.
Adakah manusia yang bisa terbebas dari rasa rindu yang mencekamnya, dan kapankah kerinduan berhenti menghinggapi perasaan manusia ?


Dan saya juga dihinggapi kerinduan itu, yang tidak saya ketahui rindu terhadap apa dan rindu kepada siapa. Akhirnya saya akan mengembalikan anugerah indah ini kepada Penciptanya. Namun satu kesempatan nanti saya ingin mendapatkannya kembali kerinduan saya untu Hotel Azzahra, Taman Bakhutmah dan Jalan Masfella tanpa ada air mata.

Consolo Mirarte Tadi Pagi

Ketika saya membuka daftar bacaan di blog saya ada tiga kiriman foto dari koneksi consolo Mirarte. Foto kesipbukan kota yang padat di Argentina, foto dinding bata bangunan tua yang sudah dirambati tumbuhan menjalar dan potret sebuah kafe yang pengunjungnya kebanyakan orang-orang tua dan beberapa lagi. Saya tertarik satu foto yaitu foto pemakaman kristen.Pemakaman ini bagus dan rapi seperti sebuah musoleum yang dirawat dengan baik. Namun tiba-tiba ada rasa takut merayapi pikiran saya. Bukan kematian yang saya takutkan tetapi suasana dingin sunyi yang ada di sana.

Akhir Pekan Akhir Juli.

       Akhir Juli bertepatan  dengan akhir pekan. Kesibukan hari ini masih tinggi meskipun badan saya kurang sehat. Udara dingin sebulan lebih membuat badan kurang gerak karenanya. Jadinya weekend ini kami di rumah saja. Melihat-lihat tanaman dan kolam ikan teras belakang.



     Kegiatan ultah sekolah sudah berakhir dan kegiatan mengajar sudah kembali normal. Yang saya hadapi sekarang adalah murid kelas X yang baru saja memulai SMA. Ternyata masih menyenangkan berada di kelas baru walaupun masih ada saja gangguan kecil seperti murid yang sms-an pada saat saya ajar. Dalam minggu pertama ini sudah tiga anak saya skors keluar dari kelas saya karena pelanggaran itu.

     Kemarin, di Kelas X3 saya mengeluarkan satu murid perempuan. Tetapi ia menolak dan minta maaf. Saya tidak menerima karena belum lama saya menyampaikan hal itu dia sudah berani melanggar. Dia memaksa untuk tinggal di dalam kelas dengan muka bersungut. Saya juga memaksa dia keluar, saya katakan saya terganggu olehnya. Akhirnya dia benar-benar marah dan keluar.
    Baru sekali ini saya menghadapi murid seberani ini. Saya berpikir dia anak pejabat dan mungkin akan mengadu kepada orang tuanya. Saya katakan kepada yang lain bahwa saya konsekwen dengan aturan yang sudah saya katakan, jadi risiko apapun saya siap menanggungnya.