Jumat, 31 Januari 2014

Family Day di New Kuta Greenpark JImbaran


Family day untuk kali ini kami habiskan di New Kuta GreenPark Jimbaran. Hampir sehari penuh kami berenang dan bersantai makan siang lalu berenang lagi. Sementara anak-anak bermain di arena anak-anak. Melelahkan namun terasa badan lebih nyaman dan sehat.


Mengatur Nafas

Kami mengunjungi tempat ini atas undangan yayasan Children House Jimbaran dalam acara Family Day 2014. Segala fasilitas dibiayai oleh CH.
Acaranya santai dengan kegiatan bermain dan berenang. Yang tidak bisa berenang cukup naik pelampung mengikuti arus air.
Tiket masuk 75 ribu perorang, sewa gazebo 150 ribu untuk 1 keluarga.

Markisah sedang Berbuah


Beristirahat Juga

Kamis, 30 Januari 2014

Laut Adalah Semangat







Malam yang melelahkan setelah refreshing ke pantai sore tadi.
Tetapi tidak percuma rasa lelah ini  karena laut adalah kecintaan saya. Debur ombak sore tadi mengagumkan. Gelombang pasang yang paling besar yang saya lihat di sini selama ini. Menyapu segalanya dan menghempaskan siapa saja.






Pusaran air di tepian membuat mata berpusing dan perlu kewaspadaan. Sekali saya lengah membelakangi pantai dan seorang anak berteriak sambil menghindar tetapi terlambat, saya sudah terdorong sangat kuat ke depan.
Menyenangkan memang ....Sore sudah berakhir dan sunset pun terjadi. Sayang saya tidak begitu antusias lagi menikmati tenggelamnya matahari.

 

Rabu, 29 Januari 2014

Mawar Pengganti






Mawar Pengganti




Rumpun mawar yang dulu tumbuh subur di halaman itu sudah lama mati namun kenangan bersamanya selalu membuat saya senang. Ketika saya selalu melihatnya dan menghitung jumlah bunganya setiap mereka mekar. Mawar merah dengan kelopak tebal dan tidak pernah rontok walaun sudah mengering.

Mawar itu menjadi kenangan masa lalu waktu kami masih bersama-sama semuanya.

Beberapa tahun berlalu, Saya menghabiskan kesendirian saya dalam banyak kegundahan.
Di dekat tempat kerja saya tumbuh mawar serupa. Setiap pagi sebelum orang lalu lalang, saya memetik sekuntum dan akan saya letakkan di bawah bantal nanti malam.
Bahagia saya melakukannya karena saya merasa ada teman yang selalu menemani saya.
Sementara segala kegelisahan bisa saya lupakan walaupun beberapa saat saja.

Kini...semuanya tinggal kenangan.
Yang ada hanyalah mawar pengganti yang tidak bisa menebarkan harumnya untuk kekasih, dan tak bisa saya rasakan lembut kelopaknya walaupun mawar ini tumbuh dan berbunga sebelum malam berganti.

Selasa, 28 Januari 2014

Tidak Lama Lagi





Ada rasa seberat ini untuk saya bawa dan tidak tahu sampai kapan saya bisa membawanya. Saya sangat ingin meletakkan beban ini segera tetapi sangat sulit.

Sore itu masih membayang dan terkadang membakar semangat saya sampai ke akar. Ketika cahaya matahari sudah melemah dan sepanjang jalan dipenuhi deru kendaraan. Suasana yang membunuh imaji saya tentang kedamaian di suatu tempat. Sedih ataukah senang mengingatnya saya tidak tahu. Yang saya tahu senja telah hilang dan meninggalkan duka begini lama. saya seperti sudah menghempaskan waktu begitu saja dan tidak mungkin bisa mengulanginya.

Oh seandainya saya bisa saya akan berlari dan meneriakkan suara hati saya untuk melepaskan beban saya. Tidak ada gunanya saya terus menyimpannya. Jalan di depan semakin menyempit dan tidak lama lagi saya akan beristirahat.
Terima kasih Tuhan, kisah yang tertulis ini lebih indah karena deritanya. Yang menegaskan bahwa saya adalah manusia biasa yang Engkau lengkapkan segala kemanusiawian saya.

Inilah bagian dari hidup saya, dan saya siap untuk menjalani bagian selanjutnya.




Senin, 27 Januari 2014

Hanya Kepada Cermin Bisa Berbagi


Terkadang saya sangat merindukannya namun hanya kepada cermin saya bisa berbagi karena garis wajah saya bertambah satu lagi.


Senja Memasuki Hutan Baknau Sembalun 2013




Terkadang saya tersenyum namun saya segera mengakhirinya ketika saya tahu saya tidak pantas lagi tersenyum.

Selat Lombok 2013


Segalanya seolah menjadi tidak pantas ketika saya sudah menjadi tua. Padahal dalam ketuaan perasaan tak pernah berubah. Saya masih ingin mencapai puncak bukit dan mencapai tepian pantai sampai secara perlahan saya telah melupakan keinginan itu.



Kamis, 23 Januari 2014

Hari Ini di Sekolah

Hujan seharian ini baru saja dilengkapi dengan angin keras dalam beberapa menit saja. Kini angin itu sudah reda dan menghilang, tinggal rintik-rintik hujan diselingi suara serangga malam.

Sunyi sekeliling.
Pagi tadi di sekolah, ketika saya piket jaga, seorang bapak memperkenalkan diri sebagai orang tua murid. Dia melaporkan bahwa anaknya telah berbohong kepadanya bahwa hari ini sekolah libur, karena itu dia datang ke sekolah untuk membuktikan kebenaran kata anaknya.
Dan seperti yang dia lihat sekolah tidak libur sementara itu anaknya di rumah melanjutkan tidurnya. Bapak itu menahan marah sambil mengatakan bahwa kesabarannya hampir habis. Bapak itu memohon kepada kami untuk menasihati dan memarahi anaknya.
Kami ngobrol beberapa saat hingga akhirnya kami sepakat untuk saling membina.

Ada hal positif pada sikap orang tua murid seperti ini. Yang menyadari bahwa mendidik anak itu tidak mudah dan memerlukan kerja sama. Boleh jadi demikian pikirannya atau malah sebaliknya dia datang karena rasa takut karena anaknya selalu bermasalah dan orang tua ini juga sudah sering dipanggil.

Terkadang saya juga berpikir untuk apa bersusah payah memaksa mereka untuk pintar.  Mereka dan juga sebagian orang tua mereka banyak yang tidak peduli. Satu contoh, pada penerimaan rapor lalu seorang ibu datang untuk meminta rapor anaknya karena anaknya itu terlambat bangun  dan tidak berani ke sekolah. Mula-mula ibu itu menolak permintaan anaknya tetapi anak perempuannya itu marah dan membanting pintu kamar katanya. Akhirnya si Ibu berangkat juga. Pada kesempatan itulah si Ibu bercerita bahwa anaknya memang manja, maunya dituruti keinginannya. Ia pernah minta Honda Vario kalau tidak dibelikan ia tidak mau berangkat sekolah. Tidak lama kemudian ia minta mobil dan mengatakan tidak enak sekolah bawa motor. Lalu dibelikan Susuki Jimny tetapi ia tidak mau juga. Mungkin ia merasa malu karena melihat  temannya ada yang membawa Fortuner dan Jaguar. 

Serba-serbi dunia anak sekarang, kebutuhan untuk bergaya lebih besar dari kebutuhan pendidikannya.


Rabu, 22 Januari 2014

Menyambut Pagi

Selamat Pagi,
Hujan tumpah ruah membasmi kejahatan yang berkecamuk dalam pikiran saya semalam. Dan selimut yang halus oleh ketuaan meninabobokkan saya dengan cepat. Tuhan sudah mendengarkan keinginan saya untuk selalu bisa menyelesaikan kesulitan saya sekecil apapun. Dan hari ini apa yang akan terjadi adalah sesuatu yang baru dan bila berpotensi merusak mood saya, yang terbaik adalah menerima untuk mencari penyelesaian baru.

Beberapa menit lagi saya harus bersiap kerja. Rutinitas yang menyenangkan karena saya akan berhadapan dengan anak-anak yang lucu dan menggemaskan sekaligus mengesalkan dengan keapatisan mereka terhadap ilmu pengetahuan. Mereka sangat bergantung kepada benda kecil di tangannya dalam semua hal. Pikiran mereka hanya pada kopi paste tanpa pemahaman. Sehingga kadang-kadang kekesalan saya memuncak dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka mengatakan sesuatu tetapi tidak mengerti apa yang mereka katakan.

Mereka baru bersemangat jika saya mengatakan bahwa mereka tidak berhak merasa moderen dan maju sebelum tahu perkembangan dunia. Termasuk mengenali segala persoalan yang terjadi di dunia ini. Lebih baik mereka kembali ke SMP atau bahkan SD apabila tidak ada perubahan pola pikir dan tidak mau membaca.
Banyak anak-anak yang tidak bisa membaca. Tidak bisa menulis dan tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Tetapi mereka selalu tertawa jika diingatkan untuk itu.
Wah pokoknya capeklah membuat mereka pintar. Karena sepertinya tidak semuanya mau pintar.

Yah hari ini saya akan terjun lagi di tengah-tengah anak-anak itu. Selalu ada senyum, selalu ada tawa dan selalu ada aw aw untuk mereka. Bismillah.....harapan baru demi menyambut pagi.




Saya Membutuhkan-Mu

Pergantian siang dan malam secepat melesatnya anak panah ketika kita sudah melewatinya dan selambat pergeseran bulan ketika kita menunggunya.


Saya merasa sakit dan tidak bersemangat melakukan apapun. Rasanya nyawa saya tinggal separo saja, Selalu membayangkan andai hidup saya segera berakhir sebelum saya benar-benar tumbang.

Jiwa saya memang sudah porak poranda. Hanya sesaat saya behasil menyusun puing-puing itu dan merasa nyaman di atasnya.
Kini puing-puing itu berserakan kembali.

Tuhan, beri saya semangat baru, beri saya jiwa yang baru dan tutuplah segala lembaran lama. Rasanya saya sudah tidak sanggup membacanya dan tidak sanggup pula menutupnya.
Saya sakit kini, saya sendiri. Saya membutuhkan-Mu.



Menunggu Pagi Tiba di kamp Plawangan2

Jumat, 17 Januari 2014

Ini Foto yang Saya Maksud di Goestourism itu



Selamat Pagi pembaca.
Terima kasih kepada-Mu Tuhan semalam saya bisa tidur nyenyak dan bisa meninggalkan hari kemarin dengan baik. Penuh kehangatan dalam banyak percakapan di dunia maya.
Seorang kawan yang agak lama tidak berkomunikasi meminta saya untuk mentag
foto terbaru saya. Saya kabulkan dengan mengirim foto jalan-jalan saya bulan Oktober-November lalu. Dia cukup senang melihat pemandangan indah yang menjadi latar belakang foto itu. Wajarlah di negaranya hal itu sulit  ditemukan.

Semalam saya penasaran juga ketika saya membuka halaman pencarian situs saya, karena akun blog saya bergabung dengan blog lain yang berjudul Goestourism. Saya buka website tersebut dan benar foto saya di postingan tanggal 13 Desember terpampang di  Goestourism dengan judul Klayar Beach. Klayar Beach merupakan salah satu foto dari foto-foto dalam postingan yang berjudul East Java Tourism yang disunting pada 15 desember 2014. Saya yakin foto itu milik saya lalu saya amati. Dan benar di bawah foto yang sudah diedit dalam ukuran yang lebih besar itu tertulis nama blog saya.

East Java Tourism ditulis oleh Fendi Prabowo. Menampilkan beberapa foto yang berkaitan dengan pantai-pantai indah. Namun foto Klayar Beach merupakan foto terindah he he, menurut saya. Karena saya mengambilnya dengan intens pada jejak-jejak kaki yang menarik di hamparan pasir putih. Dan itu hanya ada di foto saya karena tidak lama kemudian ombak sudah menghapusnya. Jadi tidak mungkin ada pemotret lain yang mengambilnya. Apalagi pada saat saya mengambil tidak ada pengunjung lain di sana.
Pantai Klayar itu pantai yang sangat sepi di Pacitan Jawa Timur.

Saya menulis komentar di bawah foto itu dengan menanyakan apakah Fendi Prabowo mengambilnya dari Blog saya? Walaupun saya tahu memang postingan Goestourism tanggal 15 Desember 2013 itu  sudah menampilakan sumbernya. Sayang hari ini belum ada balasan.

Dan inilah foto saya yang menjadi wallpaper di Blog Goestourism

Klayar Beach


Tebing Kenangan di Labuan Bajo






Saat itu senja ketika kami meninggalkan Pulau Bidadari kembali ke Labuan Baj o. Membawa banyak pengalaman yang mengesankan dan menyenangkan. Berenang, snorkeling, berjalan menyusuri pulau yang sangat sepi. Laut tenang tanpa ombak hanya riak gelombang lembut yang mengayun-ayunkan perahu motor nelayan yang kami tumpangi.


Dan malam ini kenangan itu sudah tiga tahun saya tinggalkan. Saya ingat lagi ketika saya buka album itu mengisi waktu sebelum rasa kantuk datang.

Kamis, 16 Januari 2014

Dengan Garis Saja Bisa Mengatakannya

Selamat Malam...
 






Saya hanya bisa memulai dengan sebuah garis tak beraturan untuk menceritakan pengalaman saat ini. Seperti yang sering saya katakan, tidak ada lagi hal istimewa untuk ditulis. Sepertinya memang hidup ini biasa-biasa saja. Yang membuat luar biasa hanya perasaan. Coba saja kalau kita bisa memahami segala yang terjadi dulu, kini dan nanti tidak lebih dari skenario cerita untuk dijalani saja, tidak ada orang yang susah atau gembira berlebihan.

Namun manusia itu diciptakan untuk berpikir dan berasa, maka segala yang terjadi dalam kehidupan ini menjadi persoalannya. Seandainya sebuah garis lurus bersejajar dengan garis-garis lurus lainnya dan tergambar dengan satu warna, apa yang kita lihat selain garis monoton tanpa siklus.
Begitu juga dengan hidup. Jalan hidup yang lurus saja pasti monoton. Banyaknya persoalan adalah dinamika kehidupan, dan menyelesaikan semuanya dengan kesadaran adalah keberhasilannya.

Kawan, saya hanya bisa bicara saat ini. Tetapi saya akan berusaha menganggap semua pengalaman ini adalah hal yang biasa. Banyaknya persoalan dan tipu daya yang saya temui di lingkaran kerja atau lainnya hanyalah coretan garis abu-abu yang melengkapi gambar kehidupan saya. Semoga Anda juga bisa.

Selasa, 14 Januari 2014

Kota Kelahiran yang Merana

Rimbun Kebun Jati di Kejauhan






Ini adalah pemandangan di luar kota kelahiran yang saya ambil pada Januari 2014 dalam acara menyusuri  jejak legenda cerita Angling Darma yang terkenal itu. Kurang lebih setengah jam perjalanan motor dari kota Bojonegoro di Kecamatan Kalitidu, ada sebuah petilasan berupa satu kuburan yang dikeramatkan oleh sebagian orang.

Mencapai lokasi ini perlu berjalan kaki melewati pematang sawah yang tidak begitu jauh.  Sebenarnya tempat ini tidak ada daya tariknya sama sekali kecuali hanya sedikit tanah tinggi di tengah persawahan yang ditengahnya ada sebuah makam tak dikenal. Mungkin saja dahulu kala pernah direncanakan untuk kuburan.
Tidak banyak orang yang mengenal bahwa makam ini dianggap sebagai peninggalan Angling Darma, karena dalam sejarah  tidak ada kerajaan dengan nama rajanya Angling Darma.
Angling Darma itu hanya legenda.

Hanya rasa penasaran saja yang membuat saya ingin melihatnya.
Tempat ini dikelilingi pagar tembok dan kuburan itu berada dalam sebuah bangunan tanpa dinding menyerupai pendopo. Sayang kuburan itu dikeramatkan. Ini terlihat dengan adanya sisa-sisa kembang dan wangi-wangian sebagai tanda pemujaan.

Dari cerita masyarakat, beberapa pejabat kota pernah mendatangi makam itu termasuk orang nomor satu dan membagi-bagikan uang kepada mereka yang ada di situ.

Di kota saya tidak ada tempat keramat, karena itu keberadaan tempat yang sama sekali tidak berbau mistis
ini menjadi sasaran untuk mencari berkah barangkali.
Suatu tindakan yang tidak masuk akal apabila berkunjung kesini hanya untuk berharap mendapatkan sesuatu.
Makam Jadi-jadian

Saya justru jijik melihatnya. Andai makam ini makam beneran, saya pikir ini hanya makam orang biasa atau bahkan mungkin hanya kuburan sapi atau kerbau.

Trus seandainya dilakukan penggalian dan tidak ada apa-apa bagaimana.
Kelihatannya bangunan ini baru dibuat. Katanya sebelumnya hanya tanah ketinggian di tengah sawah saja.
Padahal setahu saya masyarakat sekitar tidak pernah peduli dengan tempat itu dan melihatnya sebagai tanah tak bertuan dengan sedikit pepohonan untuk berteduh saja.

Makam di Tengah di Tutup Kelambu

Kota ini semakin sakit saya kira. Semakin pesatnya pembangunan sebagai imbas dari pemboran minyak di kantung-kantung minyak baik di kota maupun di luar kota semakin aneh dan asing rasanya.
Hotel Aston sudah beroperasi dan kini Hotel Mercury menyusul di bangun. Hotel-hotel melati yang biasanya hanya penuh pada lebaran kini tidak bisa lagi menampung pekerja  tambang minyak yang mengontrak.
Begitu juga antusias pemodal untuk membangun rumah dan villa untuk disewakan.
Tetapi di balik itu masih ada orang yang tidak kekurangan uang pergi ke tempat sepi.Tetapi itulah yang terjadi di kota kelahiran saya,

Sawah yang tidak Subur

Senin, 13 Januari 2014





Selamat Pagi.
Malam baru saja terlewati tanpa terasa. Seperti malam-malam yang biasa segalanya berjalan lancar. Cuaca cerah tanpa hujan dan sedikit gerah. Beberapa anak tetangga masih ada yang menyalakan petasan walau malam Tahun Baru sudah lama berlaru.

Mencari hiburan di acara televisi atau menyimak berita tentang negeri sendiri malah menjadi sumpek dan bosan. Apa ya yang bisa dilakukan untuk memenuhi kekosongan kreatifitas ini, saya menjadi bingung.
Ada saatnya menggebu-gebu ingin ngecat kanvas tetapi sebentar kemudian loyo.
Ada saatnya menggebu-gebu nulis, sebentar juga malas lagi. Kalau sudah datang penyakit malas, koreksi pekerjaan murid juga sama malasnya.

Trus membayangkan tempat-tempat indah dan menantang saja. Ingin bepergian ke alam bebas mencapai tempat-tempat yang belum saya ketahui.

Rabu, 08 Januari 2014

Flickerku2009





Setiap hari matahari selalu tenggelam di balik horison, tetapi tenggelamnya matahari sore ini beda. Matahari pergi menyisakan gelap di bawah rumah panggung nelayan Labuan Bajo.

Kalimat di atas saya tulis sebagai deskripsi sebuah foto flickr yang saya poskan pada tahun 2010.
Selanjutnya beberapa waktu lalu ada sebuah komentar dari sebuah webset, Bambu Hijau yang dikirim dua bulan lalu.
Melihat keindahan rumah panggung seperti ini, seperti kembali ke masa lampau. Di mana membuat rumah dengan kebersamaan, bukan rumah KPR.

Senang juga ada yang mengapresiasi foto saya. Kalimatnya dibumbui humor. Setelah saya lihat profil pengirimnya...hahaha, ternyata bekerja di bidang perumahan. 

Ada-ada saja.

Senja Merah





Selamat petang pembaca,
Senja di langit berwarna kuning pucat menandai kemalasan  perjalanan waktu.
Matahari juga sudah minta diri untuk beristirahat dan membiarkan serangga  bersuka ria menikmati kegelapan malam. Nocturama sebentar lagi akan berpesta dalam irama musiknya yang tidak mengenal perubahan . Irama musik universal yang tidak pernah membedakan untuk siapa dan di mana mereka mainkan. Statis, namun nada itu  tidak membosankan untuk didengarkan.

Suara alam adalah keabadian zaman yang setia dan teratur menjaga stabilitas perjalanan waktu
yang sering dilupakan orang, padahal di dalam suara itu ada obat mujarab yang bisa menyembuhkan hati dan jiwa yang sakit.

Bersyukurlah di sini saya selalu bisa menemukan obat itu sehingga segala luka dan sakit bisa saya sembuhkan tanpa banyak pengorbanan.



Kawan, senja menghilang dan warna langit sudah berubah kemerahan. Siluet pepohonan semakin sepi dalam keheningannya. Cahaya  yang meredup meninggalkan keremangan. Dan sesaat lagi malam akan tiba.
Selamat beristirahat kawan, semoga malaikat akan mendekapkan lengannya melindungi kita.



Minggu, 05 Januari 2014

Kesunyian yang Panjang




Waduk Pacal Bojonegoro 


Kasunyian ini akan panjang sepanjang musim kering yang merajam pinggiran kotaku
Penderitaan ini akan panjang seperti penderitaan milyaran jengkal tanah kelahiranku

Sayang, aku tidak pernah belajar tentang bahasa yang bisa menyuarakan rasa sunyi dan derita
Sehingga sepanjang apapun keduanya akan berjalan, yang terdengar hanyalah  nafasku.



Lembah Kotaku
 

Sergapan sunyi itu terkadang terasa seperti serangan suatu penyakit akut yang merubuhkan semangat hidup.
Banyaknya seniman yang mengakhiri hidupnya karena kesepian menjadi bukti bahwa kesunyian itu bisa membunuh manusia.


Teluk Jakarta





Kesunyian itu seperti lautan tak bertepi, seperti udara mengalir tanpa suara
Seperti malam tak berbintang, seperti sisi bukit tanpa kabut.


Bukit Penyesalan Peg. Rinjani

Sabtu, 04 Januari 2014

Kemustahilan

Adalah kemustahilan, tetapi dalam menyintai antara kemustahilan dan kepastian tidak ada bedanya. Besarnya perasaan cinta lebih berharga daripada jawaban tentang perbedaan keduanya.
Ungkapan klise mengatakan, cinta adalah pengorbanan. Begitulah kira-kira jawabannya.

Ada rahasia yang begitu besar dalam hidup ini tentang cinta. Beribu cerita tentangnya tak ada yang bisa menjelaskan apa sebenarnya arti cinta. Begitu juga dengan jutaan puisi.
Namun  cinta membuat segala perubahan bisa terjadi.

Hanya cinta yang besar yang mampu memberi tanpa meminta suatu kemustahilan. Cinta yang besar tak memerlukan syarat karena ia adalah rahmat yang mampu memberi bahagia dalam derita yang ditinggalkannya.




Menyintai sama halnya dengan berhadapan dengan tangis dan senyum. Menyintai adalah kepastian namun meraihnya bisa hanya sebagai kemustahilan.
Begitulah ......


Kamis, 02 Januari 2014

Let's welcome the NEW YEAR 2014 with new spirit. MAY GOD bless us :)

Banyak perubahan sudah terjadi selama tahun 2013 dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun transisi yang cukup penting untuk perubahan mood setelah mengalami satu titik balik. Saya berharap tahun 2014 akan mengawali babak baru yang benar-benar bisa mengubur semua yang sudah menjadi sampah tanpa daur ulang. Dan menjadi tahun bangkitnya semangat baru.

Sejarah tidak perlu berulang semuanya, walaupun bayangan sejarah tidak bisa dilenyapkan. Larut dalam sejarah hanyalah sebuah kesia-siaan, sementara waktu tidak akan pernah berjalan mundur.

Benar, salah satu pesan singkat yang saya terima pada malam pergantian tahun, Let's welcome the NEW YEAR 2014 with new spirit. MAY GOD bless us :)


Summit of Rinjani 2013


Seorang mantan murid juga mengatakan dalam pesan singkatnya, 2014 nen Aketemashite omedetou, Selamat Tahun Baru 2014, lalu...Sabhesatta bhavantu suhkhitatha. Semoga semua makhluk berbahagia

Ucapan-ucapan selamat Tahun Baru sederhana yang kaya dengan doa. Dan saya berharap doa itu akan terwujud. Amien.