Sabtu, 29 Mei 2010

Terjaga jam 00.00

Sayup-sayup antara mimpi lagu Don't Cry For Me Argentina terdengar di radio pengantar tidur. Aku cepat terjaga.Aku suka lagu itu walaupun tidak begitu mengerti liriknya. Akhirnya cukup lama aku baru bisa tertidur lagi.Pada waktu tertentu lagu itu sangat enak didengarkan.Kisah di baliknya, Evita Perron. eks perempuan..yang menjadi ibu negara dan dicintai rakyat Argentina. Dia perempuan yang mengagumkan. Sayang ia meninggal dalam usia muda. Dia pembela Argentina. Tanah air yang dipujanya.

Weekend di rumah

Bangun jam 06.30 karena ini hari libur. Pagi tdk terlalu dingin. Setelah selesai masak dan sarapan rasa kantuk datang lagi.Yah tidur lagi. Tidak ada telepon atau sms masuk pagi ini. Bangun jam dua belas siang. Menjahit pakaian yang lepas kancing-kancingnya. Setelah itu buka laptop. Ternyata ada konek di Facebook. Ngobrol dengan dua adik dan satu ponakan yang berada di perpustakaan Unair Surabaya.
Menyusun rencana liburan bulan Juni di jogja. Wah ternyata kami punya konsep yang cocok. Liburan di Jogja.
ada empat keluarga kecil siap bertemu di jogja akhir Juni ini. Sungguh menyenangkan hidupku ini. Waktu demi wakt teramat cukup untuk dinikmati. Uang tidak terlalu menjadi masalah. Karena kesenangan bersama-sama itu lebih penting dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Mungkin ini warisan dari orang tua kami yang suka jalan-jalan.
Bersyukur. Tuhan memberi apa yang kami suka.Kesehatan, rejeki dan keluarga besar yang kompak.Juga ke senangan.
Sebentar lagi kami berdua mau keluar , jalan-jalan ke luar kota dan rencana ke rumah adik di Denpasar.Menginap dan besok pagi joging ke pantai Kuta.

Kamis, 27 Mei 2010

hari berhujan

Sehari ini hujan terus,membuat suhu udara semakin dingin dan sepi. Ada dua telpon dua sms dan satu kunjungan tamu. Kubuka laptop. Ada dua kontak dari dua adik lewat face book dan dua email dari adik yang lainnya dan seorang murid.
Lumayan untuk mengurangi keterasingan akibat hujan yang terus menerus.Malamnya anak bungsuku sms mengabarkan hari ini ia meninggalkan Jakarta menuju Yogya lewat Bandung. Dan jam sepuluh malam ini si sulung menelepon dari Balikpapan. Yah cukuplah. Komunikasi yang bisa menghangatkan rumah hari ini.

Selasa, 11 Mei 2010

Libur menjelang hari raya Galungan

Hari pertama libur sudah terasa ada kebosanan. Pagi tadi saya mengawalinya dengan jalan pagi di sekitar kota Tabanan selama hampir dua jam.Sambil mampir ke rumah teman dan beli pulsa. Setelah itu menyiapkan makan dan istirahat. Tidur panjang.

Sore lagi. Semakin sepi rasanya. Biasanya pada hari kerja saya selalu bersama murid dan teman bercakap-cakap dan bercanda. Kini sendiri dalam rumah sunyi ini. Yahh.. inilah yang harus kami lalui. Menelpon dan ditelpon anak hanya sebentar saja menghalau rasa sepi. selebihnya hanya sepi dan sepi lagi. Pasanganku tidak ramah dan lebih senang menonton televisi. Bicara hanya sekali-kali. Kalau saya bicara dia cuek dan membesarkan volume televisi.

Hmm...ya sudahlah. Dua minggu lagi saya kan tidak lagi sendiri.

Saya kecewa

Ada rasa kecewa tadi malam. Telpon saya ke seorang teman dk diangkat. Saya hanya akan bercerita tentang jalan-jalan saya ke pantan dua hari lalu. jalan untuk olah raga sambil menikmati pemandangan indah saat matahari tenggelam. Senja itu kami ke pantai Kelating. Selatan kota Tabanan. Suasana pantai rame sekali. Anak-anak muda bermain bola, Juga adan konvoi motor anak ABG melintasi pasir yang tebal. Kami bertemu lagi dengan dua orang turis pengendara kuda denga dua joki. Kuda-kuda besar itu gagah menyusuri panta.. kadang-kadang air laut mengenai kaki mereka.
Matahari tidak tampak. hanya pantulan cahayanya di cakrawala yang berkilauan. Saya sempat berlari sambil mmembisikkan kata-kata serta memohon kpd Tuhan. Namun setelah itu saya menitikkan air mata. Saya tidak tahu kenapa bisa begitu. Matahari akhirnya tenggelam dan Sunset yang indah itu saya rasakan menjadi Sun Sad.
Itu yang akan saya ceritakan kpd teman, tapi gagal.