Senin, 30 Mei 2011

Semuanya akan Menjadi Kenangan


Petang ini hujan turun deras, tadi saya terjebak di jalan Gajahmada di emper sebuah toko cukup lama. Selalu ada perasaan sedih dikala hujan turun terlalu lama, memandangi derasnya hujan seperti melampiaskan kegalauan mengusir kesepian.

Saya ingat lagu itu, Rain and Tears, mata saya ikutan hangat. Ada yang sudah menjadi kenangan walaupun belum terlalu lama.Yaitu ketika saya berteka teki dengan teman kecil saya tentang lirik lagu itu. Saya senang sekali saat itu teringat semasa saya baru lepas dari mahasiswa, hampir setiap hari saya memutar lagu itu. Waktu itu saya baru patah hati, selalu menyendiri di kamar.

Sekarang kenangan sedih bertambah satu lagi.Merubah kegembiraan menjadi kemurungan.Apakah kisah selalu berulang? Sepertinya demikian. Begitu cepatnya peristiwa berganti, antara kebahagiaan dan kesedihan, antara kerinduan dan kebosanan, antara pengharapan dan keputusasaan.
Teman,
Hujan masih meneteskan air dan membunyikan suara di fiberglas dekat kamar. Berirama malas dan enggan, tidak seperti bulan Agustus tahun lalu, hujan itu menghentakkan irama penuh gairah meningkahi malam. Hujan kala itu memacu gelora di dada mengisi malam untuk menyambut dinihari.
Kini hujan itu juga meninggalkan kenangan , saat itu menjelang mudik lebaran
dan hujan deras malam itu mengantarkan pagi yang indah saat saya dan keluarga akan meninggalkan Bali. Saya sangat bahagia hari itu dengan senyum dan semangat yang luar biasa. Kenangan itu tak akan bisa dilupakan.

Ahh detik ini hujan sudah benar-benar reda.Satu demi satu tetes yang tersisa di atap fiberglass itu. Saya tidak boleh terbelenggu dengan kenangan. Karena semua yang ada dalam kehidupan ini toh akan menjadi kenangan. Itu pasti, dan hanya ada dua kenangan yaitu kesedihan dan kesenangan.Dan saya sudah melengkapinya.

yahh....sampai di sini,
Selamat malam semuanya, saya akan bekerja lagi mengoreksi pekerjaan murid-murid saya dan meninggalkan kenangan itu untuk sementara. Good night!

Sabtu, 28 Mei 2011

Malam panjang sudah hampir terlewati

Malam minggu sudah berganti pagi, suasana malam masih menggantungi waktu dalam kesunyiannya. Saya menghabiskan waktu dengan membaca berita dan mendengarkan lagu dari radio. Sore tadi waktu terisi dengan jalan-jalan ke Denpasar dan main di rumah teman sampai setengah sepuluh.
Dalam perjalanan pulang ada telepon kerabat dari Palembang bahwa ia terbang sesaat lagi ke Bali dan akan menginap di jalan Kartika Plaza Kuta.Saya bilang esok akan menjemputnya ke rumah.
Jalan-jalan tadi sekedar mencairkan kebosanan sambil melupakan semua kekesalan.
Sebenarnya banyak peristiwa menyenangkan pagi di tempat kerja.
Bersenda gurau saat rehat jaga ulangan. Dan terus menerima tegur sapa dari anak-anak yang manja, minta perhatian dan semua menyenangkan.

Saya sempat menghubungi teman namun...seperti biasa, gagal. Wah Pagi dah larut dalam sejuk, saya mau tidur untuk joging saat matahari terbit.

Kamis, 26 Mei 2011

Evaluasi satu hari

Subuh sudah berlalu, pagi terasa nyaman mengawali satu hari ke depan penuh dengan harapan bahwa hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin. Radio memperdengarkan sebuah lagu bagus dengan irama gembira. Liriknya pas dengan suasana kali ini, semangat pantang rasa takut kehilangan,rasa sedih dan lainnya.
Seperti hari lainnya saya akan memulai rutinitas kerja di sekolah. Mengawas ulangan umum sambil mencuri waktu untuk koreksi lembaran kerja siswa apabila waktu memungkinkan.Kemarin saya kesal juga ketika seorang murid menerima sms saat bekerja. Kecolongan juga. Teman jaga mengambil Hp dan membawanya ke guru Bimbingan Konseling.
Kenapa tidak ada lagi perasaan takut melakukan pelanggaran tata tertib dan sedikit rasa malu pada anak-anak itu ya.Biasa saja jika terjadi pelanggaran anak-anak itu tampak tenang-tenang saja tanpa ekspresi seolah-plah tidak terjadi apa-apa.
Zaman sudah berubah,kita tidak bisa lagi mengharapkan ada kesadaran siswa untuk bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan, baik terhadap kewajibannya maupun apa yang menjadi keharusannya.
Tidak terasa sudah waktunya saya bersiap diri saya akhiri sampai di sini.Sekali lagi saya berharap hari ini akan lebih baik dari kemarin.

Rabu, 25 Mei 2011

Lega Malam ini

Plong rasanya malam ini saya merdeka dari gangguan perasaan dan pikiran yang sia-sia. Saya tidak melihat kehadiran teman di yahoo. Enjoy banget.
Saya ingin merdeka yang sebenar-benarnya menjadi orang biasa saja, normal rohani jasmani. Tidak punya rasa kecewa, sedih atau benci. Tidak ada rasa suka yang berlebihan tidak ada duka yang berlebihan dan tidak ada harap yang berlebihan.Apalagi kecewa dan putus asa.
Malam ini malam yang menguatkan pikiran saya untuk menerima takdir saya yang....bagi saya harus saya syukuri. Saya bisa lebih baik dari saya yang kemarin.
Sepanjang hari ini saya terlalu sibuk dengan pekerjaan di rumah. Saya sangat letih dengan acara yang terselenggara di rumah malam ini.
Sekarang saya bisa istirahat untuk besok.
Jaga ulangan semester genap. Wow pasti besok akan sangat membosankan menunggu anak ulangan. Ya saya akan segera tidur, Selamat Malam semuanya..

Selasa, 24 Mei 2011

Berapa Malam Lagi Saya bisa Mendapatkan Pelajaran itu?


Keputusasaan adalah cermin lemahnya hati manusia. Kesedihan dan kekecewaan yang terus berulang berpotensi melahirkan rasa putus asa.
Apakah saya juga harus berputus asa? saya tidak tahu, kesedihan ini menekan sampai ke dasar perasaan. Saya menangis tak terbendung, tak ada habisnya airmata berlinangan menahan perasaan ini.
Saya menjadi anak kecil lagi yang meratapi kehilangannya atas sesuatu yang diinginkannya. Sebuah benda sederhana yang bernama harapan, harapan yang sangat sederhana.
Saya selalu sadar bahwa keputusasaan tidak akan mengurangi kegagalan melainkan menambahnya.
Apakah malam ini saya gagal lagi?
Berapa malam lagi saya bisa belajar mendapatkan pelajaran ini?

Senin, 23 Mei 2011

Lagu yang tidak selesai semalam

Semalam ada lagu yang tidak selesai, lagu kerinduan belum habis saya nikmati keburu hilang dengan meninggalkan kesan yang tak terkatakan.
Ada saatnya manusia dipermainkan oleh perasaannya sendiri sehingga kebahagiaan, kesedihan serta kekecewaan sangat subjektif nilainya.

ya begitulah, dan malam ini saya ingin melanjutkan nyanyian itu namun mata sudah sangat mengantuk maka biarlah malam ini tidak ada lagu yang sangat subjektif itu.

Minggu, 22 Mei 2011

Pelajaran di Pantai Yeh Gangga

Joging tadi pagi membuat badan saya segar kembali. Menyusuri tepian ombak yang mengelorakan semangat tak ada henti menjadikan sejam berjalan dalam hangatnya matahari tidak terasa melelahkan. Pantai masih sepi hanya ada beberapa orang yang sedang memancing dan membersihkan perahu saat kami mulai turun ke pasir.

Di tengah laut tampak dua perahu beriringan berlari cepat terayun-ayun di atas
ombak. Seperti dalam lukisan laut membiru di kejauhan berkombinasi abu-abu dan kehijauan, Langit bersih membiru lazuardi dihiasi serpihan awan putih berjajar di dekat horison.
Andai saya buta saya tidak akan bisa menikmati lukisan ini, mungkin hembusan angin dan deburan ombak serta nyanyian burung masih memberikan keindahan untuk saya.
Tampak di balkon sebuah villa yang ada di sepanjang pantai ini sepasang wisatawan asing berdiri memandang laut.Seorang wisatawan lanjut usia turun ke pantai dengan seorang anak laki-laki pribumu, mereka mandi di pinggir saja. Tampak satpam berseragam hitam dengan HT di tangan memandangi sekitar pantai dari bawah pohon palm.

Air semakin naik ketika kami balik arah, ujung tebing yang kami lewati sudah tertutup air ketika ombak datang. Sehingga kami harus menunggu ombak kembali dan kami berlari melintasi ujung tebing yang membatasi dua kawasan yaitu pantai Yeh Gangga dan Pantai Kelating. Ada tiga anak sungai yang bermuara laut yang kami seberangi. Airnya hangat dan deras dan berpusar membingungkan pemandangan saya, sehingga saya berhenti di tengah sampai ombak pecah dan kembali ke laut.
Kami tidak ingin meninggalkan pantai begitu cepat walau sudah sejam berjalan, beristirahat sambila memuaskan mata. Ada seorang perempuan tua mengangkat seikat kayu kering di atas kepala. Saya ambil gambarnya, saya senang objek ini. Mengingatkan saya akan sepertinya, melakukan apa yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan dan masih memberi manfaat bagi orang lain.

Hari yang Terasa Panjang

Dua hari akhir pekan ini rasanya panjang dan hampir membosankan.Sabtu sore saya mengajak suami menghabiskan sore di luar. Kami bersepeda motor ke desa-desa sekitar yang belum pernah kami lewati ke arah utara. Melewati jalan-jalan desa yang rusak sepanjang hampir sepuluh kilometer. Beberapa kali kami bertanya kemana arah jalan yang ada di depan.
Menyenangkan juga, para perempuan tua yang pulang dari ladang menjawab pertanyaan kami dengan ramah dan balik bertanya kami dari mana. Lalu ada sekelompok anak-anak duduk-duduk di tepi jalan, kami menghampiri dan bertanya lagi. Dengan semangat mereka bersahutan menjawab dengan bangga dengan berbahasa Indonesia. Wah wah senangnya mereka.
Kehidupan di desa ini tidak menggairahkan. jarak rumah satu dengan yang lain cukup jauh dengan kondisi jalan rusak dan tidak beraspal. Tak ada mobil yang melewati desa ini maka bisa dibayangkan melewati desa ini pada malam hari pasti menakutkan.Di beberapa tempat jalanan menurun dan gelap oleh rerimbunan lembah dan jurang yang tertutup pepohonan. Di tempat begini kami hanya bertemu dengan perempuan-perempuan yang mengusung ember berisi air di kepala.Mereka berjalan beriringan sambil bercakap-cakap.
Ada beberapa pura desa yang terlihat sudah sangat tua umurnya dan tidak terawat. Batu bata gapura yang sudah aus oleh air hujan dan berlumut menambah suram suasana.Umumnya pura ini tepat berada di tikungan dan mepet sekali dengan jalan dan jauh dari pemukiman dengan latar pemandangan sawah, lembah dan pepohonan. Indah dalam pandangan saya tetapi angker menurut pandangan suami saya.
Yap satu hari sudah terlewati, saya ingin tidur nyenyak, selintas saya melihat situs Yahoo....lalu saya segera menutup lagi dan menahan diri.Saya segera tidur.

Sabtu, 21 Mei 2011

LOve Give Us Strength and hope that nothing else Can

Love Give Us Strength and Hope that nothing else can.

Kalimat di atas hanyalah bunyi sebuah email dari Planet Earth beberapa menit lalu. I agree but i am loosing my love, Saya berkomentar asal-asalan sekedar menyambung percakapan.Biar kalimat saya salah toh dia tidak saya kenal. Seandainya saya bisa ingin rasanya berbagi pengalaman dan perasaan sebagai orang-orang yang memiliki pandangan tentang nilai kehidupan dan cinta yang sama.
Maksud saya, cinta dalam arti yang seluas-luasnya.
Bahwa sesungguhnya kita mempertahankan hidup ini sebenarnya juga atas dasar cinta kita akan kehidupan yang dikaruniakan Tuhan. Dan itu adalah cinta yang ada di luar kesadaran kita.
Tetapi apa yang terbaca dalam tulisan Alex PA adalah cintanya pada cinta yang sebenarnya (barangkali). Puisi-puisinya banyak menyuarakan kerinduan, kehilangan dan kegelapan karena perginya seseorang, seorang wanita.

Aneh puisi-puisi itu seolah-olah juga menyuarakan perasaan yang sama pada banyak orang.Terutama perempuan.Karena itu tidak bosan saya mengikuti postingannya.

Kamis, 19 Mei 2011

Hening malam ini

Hening di luar dan penjuru ruang membuat kantuk menyerang saya malam ini. Di kolam katak berbunyi lamban dan malas bersahutan. Seperti kelelahan dan terkantuk-kantuk juga. Tetapi sekarang satu dari mereka meninggikan suara dan menambah frekuensi korekannya sedang yang satu tetap kalem tidak terpancing. Dan dia lebih bertahan untuk terus bersuara.
Sunyi sesaat beberapa detik saja suara kecepak air di dekat jendela kamar. Itu suara ikan bawal yang bawel dan suka bertingkah di antara ikan nila dan anak-anak gurami.
Esok nanti saat cahaya matahari menghangatkan kolam dan burung mulai hinggapan di dahan ikan-ikan itu berbaris ke arah matahari, mendekati tangga teras sambil berkomat-kamit dan akan segera berhamburan melompat apabila pakan ditaburkan.


Lho kemana mereka kini? semua suara jadi hilang, sudah tidurkah mereka?
Yaa malam hening lagi, meniupkan sepi. Tetapi biarlah... malam kali ini saya sedikit lega, saya lega.
Saya ingin segera tidur dengan mimpi menyenangkan. Saya telah melihat sesuatu yang menenangkan pikiran saya malam ini.Night!

Rabu, 18 Mei 2011

Bukan mawar yang terakhir

The sun went up on rainy morning when i have breakfast.

Mendung menggelantungi permukaan langit seperti menebarkan kesedihan
Saya memulai hari tanpa salam kepada pucuk dedaunan, tanpa semangat. Telah saya letakkan setangkai mawar di dekat bantal, dan ini bukanlah tangkai yang terakhir. Esok saya ingin suntingkan lagi kelopak baru yang basah oleh embun.
Kuletakkan lagi di sana untuk menebarkan harumnya sampai matahari terbangun, membuka kelopak mawar dan menyisakan aromanya di bantal.
Saya sangat membutuhkannya, harum yang mengusir hampa.

Namun... mendung menutup wajah matahari, meninggalkan redup tanpa kehangatan. Meninggalkan kebun dalam kesuraman.Membiarkan embun tetap bergantung di dahan enggan mengecup bumi hingga hembusan angin menyapunya hilang dalam keniscayaan.

Nyanyian burung dalam sunyi

Apakah yang dikatakan burung-burung itu? Riang bercanda di balik rimbun dedaunan, menyambut pagi mneyongsong matahari.

Ketika saya membuka pintu halaman seperti ada yang hilang dalam diri saya, saya tak bisa lagi meletakkan bunga di dekat bantal dan membaui aroma yang tertinggal di sana.
Saya kehilangan hembusan angin yang menyapai sudut-sudut kamar dan meniupkan getaran desing sunyinya jika malam membelam.
Saya kehilangan gelombang yang membawa saya mencapai puncak bebatuan

Hanya sunyi
walaupun nyanyian burung menyambut setiap hari
kesunyian ini membelit hari yang enggan berganti
Mencekik harap yang bergulir tanpa henti

Burung-burung tak pernah mengerti bagaimana manusia dicekam sunyi
Tak pernah tahu manusia bisa mati dipagut sunyi
Tak pernah tahu bagaimana manusia mengerti untuk apa ia bernyanyi
Hanya kepada matahari
ia tahu matahari tidak pernah ingkar janji.

Selasa, 17 Mei 2011

Thank you for reading my posts

Bagaimana saya bisa mengisi kekosongan waktu dengan hal yang berarti tanpa mengurangi rasa percaya diri saya terhadap yang saya lakukan? Saya hanya bisa sedikit saja berkomunikasi dengan sesama blogger karena kendala bahasa. Saya ingin bertukar postingan kepada blogger yang mempunyai interesting yang sama. Saya senang dan tentu mereka juga bisa senang namun susah untuk mengatakan segala rasa, pikiran dan pendapat, sehingga hanya ucapan basa basi saja seperti ucapan terima kasih, pujian bahwa semua baik dan menyentuh dsb.
Yah.. apapun, saya cukup senang hari ini email Planet Earth mengawali malam ini untuk blog terbaru.
Semoga yang terjadi selanjutnya semakin banyak saya bisa membaca pikiran orang melalui tulisan.Sebaliknya saya berharap tulisan saya bisa menambah kekayaan pikiran orang lain meskipun sangat sedikit yang saya berikan, thank you semuanya sampai postingan berikutnya, saya sangat ngantuk.

Senin, 16 Mei 2011

Di manakah ?

Setiap waktu yang berjalan menetaskan kisah yang tak akan pernah habis, selama kita masih bernafas. Ketika kebutaan menutup segalanya, pertanyaan yang muncul pertama kali adalah " Di manakah?" Dan jika tanya itu tak ada jawaban muncul petanyaan kedua " Ada apakah?" Dan selanjutnya pertanyaan demi pertanyaan berebut untuk tak satu pun mendapat jawabnya.
Kebutaan telah menutup kisah yang menetas entah di mana dan bagaimana.
Sepertinya waktu telah menguasai manusia dengan banyak kisah dan banyak pertanyaan yang terkadang tidak ada jawabnya.
Sepertinya waktu adalah ujian untuk setiap kisah yang terjadi, dan memaksa manusia untuk menngenggam kepasrahan tanpa syarat.

Di manakah dia berada? Kisah apakah yang dibawa olehnya?

Thank you

Empat jam lalu planet Earth membalas komentar saya pada blog Quietly hanya dengan Thank you namun sudah membuat saya senang karena hari ini saya sudah berkomunikasi. Saya baca lagi blog Herself, ada satu penggal kata yang menarik:

night has drawn the blind
darkness lingers in all corners
when the passion is haunting me
its not t late
to turn around

when i saw herselfa
missing man she never met

Beberapa kali saya membaca kisah kerinduan seseorang kepada orang yang tidak pernah ditemuinya walaupun itu ada di alam nyata.

Dan empat jam lalu juga postingan terbaru Alex berjudul Finding Peace

Begitu cepat tema tulisannya berubah,namun masih memiliki daya tarik. Saya dan Paula setianya sebagai komentator pertama dan kedua. Saya berharap esok ad jawaban.
..............

Laut Tanpa Ombak

Jika laut ditinggalkan ombak dan angin tak lagi bergerak
Masihkah saya akan menunggu kapan gelombang pasang
Menikam dan mencabik sepi
Jika...
Camar terbang tinggalkan tiang dan temali
Dalam cahaya senja yang enggan berbagi
Masihkah matahari mau terbit esok hari

Minggu, 15 Mei 2011

Planet Earth


Ada sepotong sajak yang ditulis seorang blogger Chicago dalam blognya Planet Earth,Alex.

Keep love in your hearth
A life without it is like a sunless garden
When the flowers are dead
The conciousness of loving and beeing loved
brings a warmth and richness to life
That nothink else bring.


Sajak di atas adalah satu dari puluhan sajak di blog Planet Earth Alex,yang saya temukan dari video to day tadi malam. Sajak-sajak yang menyentuh dengan gaya romantis-ekspresionis seperti letupan-letupan perasaan kesedihan dan kesepian yang panjang.

Banyak persoalan universal seperti kegagalan dalam cinta, kesepian hari-harinya dan kesendiriaanya diungkapkan dengan perbandingan citraan alam yang tepat. Dengan susunan kata yang menarik.

Blog halaman pertamanya dimulai dengan sebuah puisi berjudul Herself and Me. Cantik sekali puisi ini, membuat saya tidak bisa menahan emosi memahami pikiran dan perasaannya.
Lalu saya bertanya kepadanya " Are you uhhappy Alex?"
Laki-laki itu menjawab diplomatis " Beeing happy or sad live right next to each other, and that can change in a blink of an eye."

Dia benar
Apapun yang terjadi dalam hidup ini bisa kita ubah seperti apa yang bisa kita lakukan. Hanya kita yang bisa merubah perasaan kita.

Sabtu, 14 Mei 2011

Tak ada seorang pun yang Tahu


Ada satu perasaan yang membenam di dada yang tidak seorang pun tahu bagaimana, termasuk saya sendiri tidak tahu bagaimana mengatakannya. Helaan nafas tersendat berat yang bisa merefleksikan adanya beban di dada saya sehingga apa yang terjadi hari-hari yang baru lewat hanya selingan saja. Hari-hari di tempat kerja penuh dengan canda tawa ketika saya di sana, begitu cepat berubah apabila saya sudah berada di rumah.
Dan kembali murung kalau saya berada di kamar.

Jam istirahat, saya buka email dan mendapati satu pesan dan alangkah senang hati saya karena email itu adalah sebuah komentar untuk blog saya yang berjudul Pulau Merah pada Hari Raya Nyepi 2011. Saya menjadi bersemangat lagi untuk menulis karena ada yang membaca tulisan saya.

Dan sore tadi hujan turun meredupkan cuaca, saya ingin bercerita bagaimana suasana berhujan ini mengingatkan satu kenangan lalu saya kirim pesan singkat saya,namun....
Sedihnya hati saya.
Selintas lagi harus saya hapus dengan sebuah kesadaran bahwa saya tidak boleh sedih hanya karena mengikuti perasaan saja. Saya harus realistis siapa saya.

Bagaimana saya Meraih Nikmat Sang Pencipta

Saya mengira semua akan baik-baik saja, saya mengira waktu akan merubahnya seperti buih-buih di lautan yang terus berubah dengan cepat. Namun ternyata tidak. Ketika kita berada dalam kesendirian sepertinya pikiran kita diramaikan oleh bayangan warna warni di antara abu-abu sampai hitam.Tanpa saya sadari usia saya sudah dekat dengan ujungnya.

Semakin banyak tahun yang kita lewati semakin berkurang hasrat mencapai yang kita harapkan karena harap itu sendiri sudah tidak terlalu penting lagi. Ada yang lebih kita rasakan penting saat ini, yaitu bagaimana kita dapat menikmati hidup sebanyak mungkin. Kecintaan kita akan kehidupan menjadi target yang harus terpenuhi.
Dan
Apakah kehidupan itu?
Kehidupan bagi saya kini adalah kesempatan memiliki nikmat dan karunia sang Khalik. Akan saya raih kesempatan itu selama saya masih bisa.saya tidak mau terbelenggu oleh
pandangan orang bahwa menikmati hidup adalah berpuas dengan benda yang kita miliki.
Pikiran saya adalah bagaimana saya bisa mengenali dunia lain dari kehidupan saya selama ini yang sudah terampas.

Liburan akhir tahun ajaran ini saya akan mewujudkan keinginan saya menikmati alam sepuas-puasnya.Saya berharap saya bisa mengabarkan kepada teman bahwa saya bisa mendapatkan satu lagi kenikmatan dari alam dan memperkaya pengetahuan saya.

Rabu, 11 Mei 2011

Selamat pagi,




Selamat pagi semesta, hari ini saya bangun lebih pagi karena udara dingin sejuk sudah merasuki kamar dan membangunkan saya. Suara tarkhim sudah lama terdengar bersemangat merayakan pagi berganti dan menyambut datangnya rahmat baru yang dibagikan Tuhan kali ini.

Saya tentu mengharapkan bagian itu, karenanya saya bangun pagi agar rsaya diberi kesehatan dan kesenangan pada hari ini.
Nah.
Azan subuh sudah terdengar, apakah dia masih merapatkan selimut? Bangunlah semua! Mari hirup harum bunga yang baru saja mekar di halaman. Mari berlomba dengan nyanyian burung yang sebentar lagi menyambut kita dan menggantikan pekik kelelawar yang gelisah terusir pagi..
Penat dan capai setelah bekerja seharian lupakan, karena tidur semalam sudah melepaskan semuanya. Jadi bersemangatlah kembali dengan harapan baru kita akan bekerja lebih baik dari hari kemarin. Amienn

Selasa, 10 Mei 2011

Sesudah dini hari


Lepas dinihari saya tidak tahu tepatnya jam berapa saya terbangun,kamar saya gelap dan mata baru saja terbuka . Udara gerah semalam sudah tergantikan. Hening suasana seperti hanya ada suara bisik yang menyatu dengan embun di luar jendela.Berkali-kali teman saya bertanya besok kerja apa libur tetapi saya bingung menjawabnya.

Mata saya tak mau dipejamkan lagi menikmati sentuhan lembut dalam hawa dingin yang memanjakan saya
Saya berpikir sampai kapankah hidup begini dapat saya rasakan,bahagiakah saya? Sedihkah saya?

Merenung terus hingga terlena lagi sampai ada ketukan pintu jam 05.30
saya bergegas bangun,buat sarapan selanjutnya bersiap berangkat ke tempat kerja. Hari ini ada pertemuan guru mata pelajaran di SMAN Kediri.
Hmm hari yang menyenangkan.
Ternyata belasan email baru masih menyapa saya dan tentu saya tambah senang.

Senin, 09 Mei 2011

Begini lagi


boneka Lilin dari Mrs Ohashi

Membaca belasan email dan membalasnya tentu menyenangkan walau membuat jenuh juga.Terus pagi tadi disekolah juga mengulangi lagi hal yang sama, berterima kasih dan berjabat tangan setiap bertemu mereka.
Pagi ini saya banyak linglung. Apatis dan sedikit capek.Selain itu saya jadi kepikiran terus apa yang menyebabkan semalam saya sulit tidur.
Mau ngobrol dengan adik, tidak seorang pun online.mau ngobrol dengan teman juga tak tampak. Mau nulis postingan juga apa yang mau ditulis. Jadi setelah baca berita ya unggah foto, buka fb dan maunya segera tidur. Saya mau menelpon tetapi siapa dan percuma.
Blog yang saya ikuti juga tidak ada yang baru termasuk pengikut saya yang sudah pergi.Tetapi yah, beginilah.Sekali adik saya memanggil namun hanya dua kalimat dia sudah off.

Minggu, 08 Mei 2011






Kartu ucapan ini ditinggalkan Keiko Maruyama di kamar atas saat meninggalkan Indonesia pada tahun 2009.
Kipas kertas dari Takashi pada kedatangannya ke Bali yang pertama
Sumpit Takhashi pada kedatangannya yang kedua


Baju samurai? baju ini suvenir dari keluarga Ohashi saat pertama datang ke Bali.

Sabtu, 07 Mei 2011

Membuat pizza sendiri

Pizza ini masih hangat ketika postingan ini ditulis, dua potong sudah saya makan, sepotong adik saya dan dua potong anak saya. Hari ini hari Minggu dan kami berkumpul di tabanan. Maunya berenang tetapi cuaca berhujan lalu kami putuskan di rumah saja.
Bingung mau bikin acara apa ya, akhirnya saya ke pasar membeli ayam, cabe merah, telor, bawang bombai dll. sementara adik menyiapkan adonan. Jam dua belas hidangan pun jadi dan. Anak-anak saya buatkan baso ayam dan mereka makan dengan lahap sehabis mandi dan main bola di halaman.
Dan sekarang mereka bermain lagi. Suasana ini menghangatkan rumah kami. Adik saya menelepon dari Surabaya bahwa ia akan ke Belgia dan jalan-jalan ke Eropa atas undangan seorang teman yang pernah menginap di hotel Shangrilla tiga tahun lalu.Wah saya senang mendengarnya semoga perjalanan itu menyenangkannya.



Lampion pemberian Masao Ahashi, boneka sapi dan vas bunga dari keluarga Ohashi.

Membaca berita


Sejak berita tentang krisis di Timur Tengah teutama krisis di Libya yang sudah dimasuki campur tangan Amerika cs, saya selalu mengikuti perkembangan selanjutnya. Dan emosi saya terpancing untuk memaki Amerika dan sekutunya. Terlebih lagi penyergapan Angkatan Laut Amerika ke mansion Osama bin Laden yang menewskan tokoh karismatik Taliban yang disebut teroris oleh barat itu, membuat saya lebih membenci Amerika.
Semuanya sudah jelas, tindakan-tindakan sewenang-wenang Amerika cs terhadap negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam menunjukkan bahwa barat mempunyai ambisi yang luar biasa untuk menghancurkan Islam.
Apapun kata-kata pembenaran atas tindakan dan sikap mereka terhadap muslim seperti melecehkan nabi Muhamad,membakar alquran, menginjak-injak alquran yang dilakukan tentara Amerika di Guantanamo dan propaganda anti Islam seperti tulisan Salman Rusydi " The Satanic Verses" dll itu menyakitkan hati saya dan mungkin juga banyak muslim yang lain.
Sehingga, kalau dua tahun yang lalu ketika anak sulung saya bercerita tentang kebencian terhadap barat dan radikalisme muslim di kalangan kampus,Universitas Pajajaran, timbul kekhawatiran saya apakah anak saya juga dihinggapi idealisme yang sama. Saya bahkan merasa ngeri apabila saya mendengar kata-kata gurauan " seharusnya di bom saja mereka"
Namun....
Sekarang saya berubah pikiran. Saya bisa menerima apabila ada radikalis yang berani melawan ketidakadilan terhadap muslim di mana pun. pikiran ini timbul setelah beberapa penghinaan yang dilakukan sebagian bangsa Amerika dan sekutunya terhadap dunia Islam mengusik hati saya.
Penghinaan barat selama ini tidak semuanya menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka hanya memerangi teroris.
Siapa pun akan mengakui bahwa teror itu mengancam kedamaian dunia dan teroris itu harus diperangi. Tetapi menurut saya sampai kapan pun upaya memerangi teroris tidak akan pernah berakhir tanpa melihat akar masalah munculnya terorisme.
Sebenarnya sikap barat terhadap dunia Islam, yang dimulai dengan ketidakadilan Amerika yang selalu memihak Israel dalam masalah Israel -Palestina sama dengan menanamkan bibit permusuhan dengan Islam. Dan kekecewaan yang bertumpuk-tumpuk atas perlakuan barat dan Yahudi terhadap muslim yang tertindas di Palestina itulah pemicu tindakan-tindakan teror sebagai pembalasan. Masih ingatkah bagaimana Israel membantai muslim Palestina yang tidak berdosa, wanita dan anak-anak serta orang tua di kamp pengungsian Sabra dan Satilla? Dan bagaimana sikap Amerika?
Maka dapat dimengerti jika kekecewaan itu sudah berubah menjadi kebencian yang selanjutnya menyuburkan terorisme. Andaikan Amerika sebesar negara Israel,Libya, Suriah, Mesir atau Iran bahkan Irak. Terorisme mungkin tidak ada karena perlawanan bisa dilakukan dengan perang terbuka.
Melawan penindasan negara adikuasa dan adidaya yang tahu caranya hanya mereka, mereka yang dicap sebagai teroris.Perang selalu menelan kurban orang tidak berdosa.Apa yang dilakukan Amerika terhadap Irak, Libya dan Afganistan dan di vietnam juga menelan banyak kurban tak berdosa.Dan perang melawan Amerika cs yang dilakukan oleh teroris juga menelan kurban tak berdosa. Amerika dan Australia bisa menghitung dan menulis dalam prasasti monumen, nama-nama kurban bom bunuh diri di pihak mereka, tetapi apakah mereka bisa menghitung dan mencatat berapa kurban perangnya di sejumlah negara yang diinvasinya?
Dan inilah intrik barat yang takut menerima risiko kebencian terhadap mereka namun pandai menanamkan opini untuk kekejaman teroris dengan cara mengobarkan dendam dan kebencian selamanya terhadap teroris yang menurut mereka identik dengan dunia Islam.

Kalau saja arogansi barat itu masih diimbangi dengan kecerdasan mereka untuk bisa belajar dari pengalaman dan hati nurani kemanusiaan barangkali teroris bisa dijinakkan.
Sekarang dengan membunuh Osama bin Laden tidak dalam pertempuran dan membuangnya ke laut, apa yang bisa kita harapkan untuk meredam terorisme. Jangankan kelompok AlQaeda umat Islam pun banyak yang merasa terhina. Dan jangan harapkan mereka bisa tenang selamanya.Jadi terorisme belum berakhir dengan terbunuhnya Osama Bin Laden

Di balkon kamar 2042
Dari balkon kamar no 2042 saya bisa menikmati keindahan malam ini dengan sempurna. Terdengar suara gemuruh ombak yang tak ada putusnya . Bergemuruh sahut menyahut lalu melemah dan akhirnya sepi sesaat. Begitu seterusnya.
Tampak security mondar-mandir melintasi helypad dan lapangan rumput di bawah pohon2 kelapa yang membatasi Hotel Discovery Kartika Plaza dengan pantai Kuta. Tampak di luar pagar pejalan kaki menikmati udara pantai malam ini.Bagus sekali dilihat dari kamar lantai dua yang menghadap laut lepas.
Kami capai sekali setelah libur kali ini. Mengurus tamu dan mengantar jalan-jalan. Dan kali ini saya bisa menebusnya dengan istirahat di sini. Mata saya sebenarnya sudah mengantuk, namun saya tidak ingin membiarkan malam indah akan berlalu. Malam di antara suara teriakan anak-anak yang bermain di dekat kolam renang dan deburan ombak.
Di balkon kamar sebelah terdengar suara sepasang tamu asing yang bercakap-cakap. Sementara sekeliling suasana hening dan sepi, hanya suara ombak, angin dan musik di kejauhan. Di balkon kamar 2042 kami ngobrol sambil makan roti Bread Talk yang disiapkan sepupu saya.Rasa lapar setelah berenang membuat saya lahap makan roti itu.
Di balkon ini ada sebuah dipan berkelambu yang nyaman untuk bersantai sambil memandang pantai dari sela-sela pohon kelapa yang melindungi hotel ini.Gemerlapnya lampu sepanjang pantai Kuta dan Suara ombak yang tidak pernah putus membius kami untuk terlena dalam khayalan pada suatu hari nanti kami akan kembali ke tempat ini.

Jumat, 06 Mei 2011

Mantan murid dan mantan guru

Dua puluh lima tahun yang lalu saya menjadi gurunya.Waktu itu dia kelas dua SMA jurusan IPA. Beberapa bulan lalu ketika ada Bintek dan workshop tentang Sekolah Model dia menjadi Tutor. Saya sudah tidak mengingatnya, kalau tidak dia mendekati saya pada saat istirahat dan menyalami lalu bercerita bahwa dia murid saya angkatan pertama. Alangkah gembira hati saya lalu kami bernostalgia.

Pada pertemuan beberapa bulan berikutnya ketika dia mendampingi Ibu Elya dari Dirjen Pendidikan, dalam sambutannya ia mengenalkan saya sebagai mantan gurunya. Saya bangga dan merasa tersanjung tetapi juga sedikit malu menyadari saya sudah terlalu tua.
Dan siang tadi masih dalam acara kelanjutan sekolah model,tentang evaluasi kerja selama beberapa bulan terakhir dia juga sebagai pembicara.

Jadi sekarang saya menjadi muridnya dan dia menjadi guru saya.Ada-ada saja, saya juga harus menjawab pertanyaan, menyelesaikan tugas yang diberikan dia pula.

Kamis, 05 Mei 2011

Lukisan kain dari Masao Hayashi 2003




Masao saat datang yang kedua kali ke Tabanan pada tahun 2003 memberi saya oleh-oleh lukisan kain tradisional Jepang.Sedangkan sandal itu oleh=oleh Miki pada kedatangannya akhir tahun 2009.

Suvenir dari teman-teman Japan




lukisan kain dari Saori JICA yang bertugas di Lumajang Jawa Timur dan topeng Jepang dari keluarga Ohashi Fukushima.

Selasa, 03 Mei 2011

Tak akan saya ulangi mengganggunya


Berat melihat bulatan kuning di yahoo tanpa menyentuhnya tetapi yah apa boleh buat daripada membuat kecewa sendiri. Kalau saya bisa saya berusaha tidak melakukannya.
Ada dua kekecewaan saya hari kemarin. Pertama pengikut blog saya yang tinggal satu-satunya menghilang dari daftar.Saya jadi bertanya-tanya apakah saya melakukan kesalahan mengomentari postingan? Kedua, Sapaan saya di chatingan tidak diacuhkan teman.
Yo wis lah, apapun yang ada diterima saja. Saya tidak akan mengurangi kesenangan saya sendiri dengan rasa kecewa.

Di kelas tadi saya merasa sangat diperhatikan murid saya. Murid yang tampak antusias menyambut mata pelajaran saya. Pandangan matanya yang berharap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.Saya senang,ada dua orang murid laki-laki yang selalu mengangkat tangan setiap pelajaran saya dan seorang perempuan yang duduk di depan saya. Dan satu lagi murid perempuan yang hanya menatap saya, namun saya tahu.. dan benar dia mengangguk waktu saya tanya apakah ia ingin menjawab.
Sederhana saja, namun cukup menyenangkan saya apalagi jika pertanyaan yang saya ajukan dijawab dengan bahasa mereka sendiri.Dengan kalimat yang bagus dan logika yang mudah dimengerti.
Ada tiga murid di kelas ini yang sering mencari saya hanya untuk membahas lagi apa yang saya ajarkan. Dan salah satunya adalah yang selalu angkat tangan,dia pernah memrotes saya karena terlalu cermat mengoreksi bahasa mereka sehingga pekerjaan mereka penuh dengan coretan.Saya jawab itu tugas saya.

Mereka yang menyenangkan adalah Sugiartha, Sintha, Mega Ariati, Ratna Pramesti dan satu lagi yang laki-laki emm saya lupa namanya, Oh Agung ya Agung dan ia selalu tersenyum kepada saya.

Senin, 02 Mei 2011

Malam tanpa Hujan


Walau malam tanpa hujan dan sedikit panas saya sudah melaluinya penuh kehangatan. Kelelahan berbaur dengan kegembiraan membuat badanku terasa segar pagi hari ini. Obrolan di chating semalam mengakhiri galau beberapa hari ini.
Saya berjanji pada diri sendiri, tidak akan membiarkan ketakutan menguasai perasaan saya. Saya harus tetap optimis selalu bisa menjaga pikiran dari bayangan buruk.

Terima kasih, malam sudah mengusirnya dan membasahi bumiku dengan embun.