Selasa, 24 Agustus 2010

Kejutan Dinihari

Semalam setelah minum kopi saya merasa energi saya meningkat. Saya gunakan momen ini untuk menyelesaikan pekerjaan membuat program tahunan, semester dan distribusi materi berdasarkan alokasi waktu. Ketika dua kali tabel saya gagal saya tetap semangat mengulanginya.

Dalam kejenuhan saya menyela dengan melihat email dan fb. Seorang teman On Line, saya panggil sekedar nyapa dan basa basi sebentar.Tiga teman saya @, saya kesepian. Lalu saya posting dan saya bagi ke email teman. Saya tahu teman satu ini sering tidur lewat tengah malam.Dan saya baca lagi postingan itu, rasanya itu memang mengalir dari lubuk hati saya yang sebenarnya. Selanjutnya saya meneruskan pekerjaan saya.

Satu jam kemudian hp saya mengilatkan cahaya. Sms, ouch itu nomor istimewa, mendadak saya grogi dan detak jantung berubah kencang. Sungguh saya sampai bingung membuka sms itu, Pagi
cuma itu saja.ooh lega...saya jawab "pagi juga"

Selanjutnya kami ngobrol sambi bercanda menjelang pagi itu, yah ini waktu makan sahur juga.

Seharusnya

Seharusnya saya bisa introspeksi diri, seperti apa saya ini apakah seperti pungguk merindukan bulan ataukah bulan yang tak akan di hinggapi pungguk. Kedua perbandingan itu sama saja. mustahil dan aneh. Jadi pikiran-pikiran saya tentang matahari yang menghangatkan badan dan bisa memberi energi di usia senja ini adalah pikiran yang naif.

Kadang-kadang pikiran saya lebih ekstrim, ingin kembali menjadi tujuhbelas tahun dan tidak akan membiarkan masa itu lewat sia-sia. Saat kita tak pernah berpikir bahwa waktu akan terus bergulir dan kita tertinggal di satu tikungan.

Akhh, bayangan kasih kecilku, Saya tidak akan pernah bisa melupakan bagian-bagian penting dalam gulir waktu yang menghampiri kita. Saya telah melihat bagian-bagian itu sebagai benda abstrak yang berharga, dan saya tidak perlu meraihnya .

Saya cukup puas memandang gulir waktu berjalan cepat meninggalkan saya dalam lintasan kehangatan matahari. Saya berharap kehangatan itu akan bisa membakar ingatan buruk yang mungkin terus akan membayangi hidup saya .

Senin, 23 Agustus 2010

Dua hari yang tidak sehat

Dua hari berturut-turut ada gangguan pada kesehatan saya. Kepala terasa berat dan maunya tidur saja. Tetapi ini bagus dibandingkan saya tidak bisa tidur. Dua bulan ini memang saya tidak joging sama sekali.Aktivitas fisik lainnya juga kurang. Waktu saya lebih banyak duduk menghadapi kerjaan dan internetan.

Pagi ini baru saya buka dasbor datar bacaan, tidak ada yang baru,postingan anne masih yang kemarin, tetapi sudah ada 20 komentar.Seperti yang saya duga komentar saya berada di urutan pertama. Anne menjawab singkat Nice,katanya. Sebenarnya saya ingin dia balas mengunjungi web saya, tetapi ...

Juga dua blog lain,menjadi kurang menarik karena blog foto itu tidak tampak pada tampilan melainkan harus mencari lagi di album. Suatu pekerjaan yang tidak menyenangkan. Foto Happy Snapy biasanya memikat,My Town dan Mystery Theme masih lekat dalam imajinasi saya, dua foto yang sangat hidup dan berobjek nuansa klasik.

Minggu, 22 Agustus 2010

Anne Artist blog empat belas menit lalu

Membuka dasbor blog, saya gembira.empat belas menit lalu Anne menulis " If sandwiches were made of tranquility....." Dan saya komentator pertama yang melanjutkan sebisa saya," The bologna would to complete with happiness taste"

Trus dua blog lagi, yang pasti berupa karya fotografi, blog Happy Snapy Concolo M Fernando dengan judul Low dan Torekimi. Sayang blog itu web album picasanya belum bisa dibuka jadi gambar-gambar yang biasanya bagus itu tidak saya ketahui.

Saya jadi ingat postingan2 saya menjadi kurang berarti karena foto-f0t0nya tidak langsung terpampang di blog teks.

kolam di belakang rumah

Saya seperti anak kecil yang sangat sedih menunggu ibu yang pergi entah kemana.Suasana pagi yang dingin dengan hembusan angin yang kurang bersahabat di antara gerimis sejak tadi malam telah menciptakan kesan indera yang melemahkan semangat.Terlebih lagi saya mulai terbawa lagi ke dalam tautan harapan semu yang tidak memberi kebahagiaan sejati.

Sekali lagi saya seperti anak kecil yang hampir berkaca-kaca menahan kecamuk perasaan sedih karena ditinggal ibunya. Lalu anak itu menunggu di tepi kolam hias memandangi ikan-ikan yang bersliweran di balik bayang-bayang teratai dan melati air. Dan anak itu duduk memeluk lutut di tepi kolam sambil terus memandangi bayangan benda-benda yang tersimpan di dalamnya.


Ada beberapa menit sinar matahari muncul menerawang gerimis halus seperti kilauan jutaan jarum di udara. Semangat !!!
Sayang baru saja ujung kedua kaki yang merasakan kehangatannya sinar itu redup lagi. Dan tinggallah sepi yang memagut pagi hari ini. Dan melahirkan rasa benci.

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Yang Aku Tulis: Kenapa matahariku tidak bersinar

Sabtu, 21 Agustus 2010

Kenapa matahariku tidak bersinar

Kenapa matahariku tidak bersinar lagi,dan bulan pun ikut meredup. Apakah bintang kecilku pun akan menyembunyikan kilaunya.

Tujuh hari sudah berlalu tanpa kehangatan, udara terasa dingin menyapu sore ini. Saya masih berharap bulan akan muncul mewarnai langit malamku dan esok matahari akan mengangatkan tubuhku.

Di benua manakah sekarang matahari memancarkan panasnya? Saya ingin mendapatkan kehangatan saja. Di tempat ini suasana membeku tanpa canda matahari .

Daun di halaman rumah sudah lama menanti sapuan cahaya untuk mengusir dingin yang membuatnya berkerut menahan derita.

Kamis, 19 Agustus 2010

Apa berita kemarin?

Seharian kemarin sy tidak punya waktu membuka laptop. Siang saya dapatkan postingan terbaru dari koneksi, If I stand in center of circle, Will i.... yang diposkan kemarin dengan dua lima komentar.dan foto consolo Mirarte.laut yang tenang membiru dengan awan putih yang tersusun-susun seperti sisik ikan, diposkan dua hari lalu.

Sedang blog saya sendiri ga ada postingan baru sebagai akibat kekesalan atas lenyapnya foto-foto blog itu. Tetapi ada sesuatu yang membuat saya masih ingin menulis ini. jam 04.00 pagi tadi serentetan telepon yang tak terjawab berdering di ponsel.

Selepas makan sahur saya akan membalasnya tetapi....ngantuk. Walau tak ada percakapan saya merasa senang dan lega ada teman yang mengingat saya saat-saat seperti itu.

Senin, 16 Agustus 2010

Kesal dengan hilangnya foto-foto pilihan dari halaman teks blogg

       Ini untuk yang ketiga kalinya foto-foto yang menyertai teks blog hilang dari tampilan. Benar-benar kesal.Coba bayangkan berapa waktu yang sudah saya buang untuk upload foto sekian banyak itu, juga biaya yang sudah saya keluarkan untuk pulsa yang sudah saya gunakan.

       Bantuan Blogger hanya menjawab foto ada di web album picasa. Trus apa bedanya dengan tetap menyimpannya di dokumen? Saya kesal lagi, memindahkan dari Picasa memang mudah tetapi sama dengan mengulangi pekerjaan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Ternyata kekesalan bukan hanya dari saya. Forum diskusi blogger bantuan sudah banyak yang mengeluh tetapi pemecahan tetap sama. Mengulang atau blog tampil tanpa gambar. Sama dengan bohong-bohongan.

Siapa yang bisa menolong saya. Saya kesal..kesal dan kesal. Saya kempali ke editor lama saja. Tetapi pada akhirnya cara itu juga akan diganti dengan editor baru.Saudara goggle chrome itu.Hhh
Jadi yang begini ini yang terburuk dalam bloggeran.

Flickr Miki

       Flickr miki mengingatkan kenangan kami saat kami sering bersama. Ia sangat suka masakan saya,kari ayam, goreng pare dan pasti ada tempe goreng. Selalu habiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda sehabis makan malam.
       Hari-hari libur kami suka keluar kota atau berbelanja.Sungguh tak terlupakan meskipun saat-saat itu sudah berlalu lebih dari empat tahun.

Minggu, 15 Agustus 2010

Saya tidak mau menunggu lagi

        Saya tidak mau menunggu lagi untuk hal apapun, karena menunggu itu penyiksaan diri. Kalau saya ingin pergi untuk menikmati jalan-jalan ya suka-suka. Kalau saya ingin memiliki sesuatu saya akan membelinya. Dan kalau saya ingin mendapatkan sesuatu saya akan berusaha mendapatkannya.



 

  Sekarang saya sedang menginginkan sesuatu, namun untuk ini saya hanya bisa menunggu tanpa tahu bagaimana saya memperolehnya karena yang saya inginkan adalah sesuatu yang absurd. Sesuatu yang ada dalam  angan-angan tentang matahari yang hangat di pangkuan atau bulan merah terselip dalam pelukan.

Concolo Mirarte, I like the dress

  
Kemarin pagi saat saya buka email, ada satu email dari concolo Mirarte berbunyi, I love the dress. Komentar yang sangat singkat, kelihatannya kami punya kesamaan tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik dia bilang bahasanya spanish .Dia menulis blog dengan bahasa yang saya tidak bisa mengerti.Walau begitu kami bisa berkomunikasi dengan gambar.Saya hanya katakan. That is good, I like it.Dia bilang gambar-ambar itu diambilnya di Paris bukan Argentina.

Dua blog lagi, happy snapy dengan judul Mysteri Themes dengan foto kereta api model kuno seperti di film-film lama. dg latar belakang pegunungan yang subur.Dan Give the Emperor juga kelihatan di dasbor dengan judul when I throw....

Dan satu lagi yang saya ingat, kehangatan matahari di hari Sabtu ini kunikmati bersama desah suara angin pada jam 11.35 di lantai dua sekolah.

Rabu, 11 Agustus 2010

Senja di kota Ruteng




Perjalanan terhambat oleh hujan, jam dua kami masih di kabupaten Bajawa Manggarai Barat. Di sebuah pemberhentian sopir meminggirkan mobil untuk memasang terpal penutup barang di kap mobil. lebih dari seperempat jam. Saya sempat mengabadikan seorang ibu menjual jeruk lokal.Dengan meletakkan jeruk di nampan yang terbuat dari anyaman lidi daun kelapa.




Jam lima sore kami sampai di Ruteng. Kami turun di pusat kota. Kami saling berpamitan dengan penumpang lain. Seorang penumpang yang berangkat dari hotel yang sama memberi nomor Hp dan meminta kami menelponnya nanti. Maxi namanya, umurnya sekitar 35 tahun.
Sambil menunggu kendaraan lanjutan ke Labuan Bajo kami berjalan-jalan seputar tempat itu.Berfoto di depan kantor BRI dan membeli sedikit oleh-oleh di toko terdekat.



Apakah Saya terpenjara ?

          Baru saya sadar sebenarnya saya hanyalah seorang perempuan tak berdaya. Untuk menikmati kehangatan matahari  senja pun harus mengintip dari balik tirai.Sementara kehangatan hari-hari saya sudah tidak ada lagi
.
          Saya selalu merasa dalam penjara kehidupan masa lalu.
Kini saya ingin kehangatan matahari bisa menerobos tirai jendela membangkitkan gairah hidup yang meredup bersama habisnya waktu. Sekecil apapun cahaya itu akan menjadi sangat berarti untuk memacu hasrat cinta akan nikmat dan karunia kehidupan.






          Semalam saya mengenggam bulan mengikuti putaran rasa tanpa suara. Namun tak sanggup sanggup menumpahkan kerinduan  karena ciumanku tak kan sampai ke wajahnya.

          Kini saya hanya menunggu kapan kapan saya merdeka menyentuh matahari dan memeluk bulan di pangkuan.

Selasa, 10 Agustus 2010

pagi ini cerah di mana pun

    cuaca cerah, saya banyak menghabiskan waktu di rumah pagi ini. di kamar atas sedikit hangat dan pemandangan ke luar bisa saya dapatkan dari dua arah,yaitu dari jendela depan dan dari pintu kamar yang mengarah ke jendela tengah.

    Pagi didominasi suara kicauan burung di pepohonan depan rumah saya. saat ini ada suara cwit....cwit....cwit....yang nyaring dan lucu. suara burung sedang bertanya pada temannya. Lalu ada jawaban dengan suara yang lebih ringan terputus--putus tetapi berbicara lebih banyak.Dan suara burung lain lagi sayup-sayup seakan bertanya-tanya ringan..serta menyapa teman-temannya.

   Sekarang burung gereja yang cerewet itu mengacaukan semuanya. Mereka menghilang.suara merdu burung-burung tadi tidak terdengar lagi. Tinggallah ceracap burung gereja yang sedang berebut makanan di atap-atap rumah.

   Suasana pagi hangat ini mungkin terjadi setiap hari, sayang kita sering mengabaikannya.dan membiarkan saat seperti ini berlalu tanpa kenikmatan.

Suara burung kini ditutup oleh suara anak-anak di sekolah SD yang  letaknya hanya berbatasan dengan pagar belakang rumah saya.Riuh mereka bermain dan berteriak-teriak saat jam istirahat.Anak-anak perempuan lebih banyak melengking dan berteriak-teriak sesekali ditingkahi suara serak dan berat anak laki-laki. Lalu anak-anak berteriak lagi sambil tertawa-tawa.
Menyenangkan, suara itu kini meredup setelah bel berbunyi diiringi teriakan kecewa mereka.
Dan cit...cit... datang lagi. Anak-anak  burung mencari makan bersama induknya di pucuk-pucuk pohon perindang di pinggir jalan depan rumah.



Hari pertama bulan puasa dengan karunia semesta yang tak terhingga. Beruntunglah kita yang bisa melihat dan mendengarkan segala yang dibeikan Allah kepada makhluknya.





 

Mengawali malam Ramadhan

     Ramadhan sudah tiba. Beberapa ucapan saya terima dengan rasa senang. Saya juga memberi ucapan kepada beberapa orang.

Tidak ada libur awal Ramadhan tahun ini, tetapi tidak mengurangi kegembiraan memasuki bulan Ramadhan.Artinya satu bulan mendatang keluarga besar kami akan berkumpul kembali dan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan.


Senin, 09 Agustus 2010

Puncak Uluwatu 12 Desember 09

Siang ini matahari sangat terik, tetapi kami masih bisa menikmati pemandangan dari puncak Pura Uluwatu. Lembah yang indah tampak dari atas bukit tempat kami berdiri. Lembah itu ditutup oleh hutan flamboyan yang sedang berbunga diselingi semak dan perdu serta pokok-pokok pepohonan yang menyembul di sana sini. Sungguh  fantastis.




Ohashi Miki dan suaminya,  Takashi, datang ke Bali untuk liburan akhir tahun.Saya dan suami senang menemani mereka. Kami menghabiskan sehari penuh ke Pantai Labuan Sait, Dream Land dan Pantai Kuta.



Kami makan siang di rumah makan Oranye, Ungasan.


Gelombang Pasang

     Irama kehidupan memang sulit diprediksi.Tidak selaras dengan harmoni susunan nada yang dirancang seorang komposer.
     Seperti gelombang pasang muncul tak terduga memukul-mukul dada. Membesarkan hasrat dan keinginan yang mulai tenggelam ke dasar putus asa. Menjadi letupan kerinduan akan hangatnya cumbu matahari dan desah nafas bulan sabit.
     Kasih kecilku,

  

Begitu mendadak serenade duka tadi pagi berubah menjadi simfoni indah sebelum senja tiba. Dan kisah ini belum kuakhiri ketika gelombang pasang ketiga datang lagi,lalu kuperdengarkan padamu suara kerinduan yang tak pernah dimengerti oleh siapapun.

Tidak terduga

  
Ketika kutulis postingan ini aku baru saja menerima telepon. Kerinduan membuat aku sulit menahan luapan emosi. Sungguh di luar dugaan. Suara itu sangat kukenal, tetapi perlu kuyakini benar apakah itu ..kasih kecilku..Ternyata benar.

Minggu, 08 Agustus 2010

Selamat Datang Ramadhan

     Dua hari lagi Ramadhan tiba. Terasa sudah berada di ambang kenangan Ramadhan tahun lalu, kami menghabiskan sebagian besar Ramadhan berdua. Saya tidak pernah menduga bahwa bukan hanya kami berdua. Mengenang itu perasaan saya jadi tidak menentu.
     Segala yang ada di bumi ini sudah ada yang menulisnya. Tuhan ataukah manusia  tidak perlu menjadi penghalang yang memenjarakan kita.
Rahmat dan karunia Sang Khalik lebih berharga dari segalanya. Kami mendapatkannya,Kami bisa menyelesaikan ramadhan tahun lalu dengan baik.





    Markhaban ya Ramadhan, Selamat datang bulan suci !. Biarkan kami memasukimu dengan penuh kenikmatan  Lupakan kami pada semua hal yang tidak disukai Allah. Bawalah kami ke pintu maghfirah di setiap kesalahan kami dan beri kami kemudahan untuk bertemu Allah sepanjang waktu kami.
    Kami sambut kedatanganmu dengan cinta dan kepasrahan. Seluruh hidup kami ada dalam rangkumanmu, yang penuh kehangatan akan cahaya Rabbil Izzati.
  

Sabtu, 07 Agustus 2010

Senandung Sedih hari Ini

     Ada senandung lagu ciptaan Titiek Puspa yang bisa bisa membuat tiba-tiba air mata saya menetes. Lagu lama tentang kepergian seorang kekasih untuk selamanya. Saya tidak tahu judul lagu itu namun ketika menghayati liriknya perasaan saya ikut sedih dan saya benar-benar menangis.


 


     Tidak pantas lagi saya cengeng untuk hal yang percuma seperti itu.Tetapi itung-itung air mata saya berguna membersihkan mata saya.Jadi ya saya nikmati saja senandung itu.

Elang terperangkap dalam rumahku

        Pagi jam 04.30 suami membangunkan saya karena ada seekor burung besar sekali terperangkap di dalam rumah. Suara kepakannya keras dan menabrak-nabrak plafon serta kaca jendela mencari jalan keluar.
       
        Burung itu mukanya menakutkan dengan mata besar dan paruh melengkung dan kedua kakinya kuat bercakar tajam melengkung juga. Warna bulunya putih kecoklatan dengan bulu kepala lebih panjang warna coklat tua sama dengan bulu di kaki dan ekornya.
       
       Ia kelelahan mencari jalan keluar. kami ingin menangkapnya tetapi kami ngantuk. Dan ketika kami  bangun burung itu sudah pergi. Menyesal saya tidak  memotretnya.Itu burung  Elang besar yang bagus. Saya masih membayangkan matanya saat melihat saya. sepertinya ia tidak takut dan kami yang takut padanya.
 

Ruteng ke Labuan Bajo

Sambil menunggu penumpang kami melihat-lihat sekitar. Sebenarnya udara di sini sejuk dan berpotensi menjadi desa yang indah karena tanahnya subur. Sayang tidak banyak orang menanam sayur dan bunga. sehingga banyak tanah subur terbengkalai dan hanya ditumbuhi rumput dan semak liar. Hanya ada beberapa orang yang menanami halaman rumahnya dengan bunga.




Jam dua belas malam kami tiba kembali di L Bajo. Perjalanan dari Ruteng di mulai jam tujuh malam menunggu penumpang juga. Perjalanan ini tersa lebih cepat sampai karena jalan terus menurun sampai L Bajo. Selain itu kami lebih banyak tidur karena kecapaian.

Rabu, 04 Agustus 2010

Inspirasi datang seperti air mengalir

     Ketika, adalah kata yang bisa mengingatkan kita pada satu peristiwa yang telah terjadi. Dan ketika juga bisa  menjadi kata yang melahirkan keinginan kita pada apa yang akan terjadi.

         
     Ketika saya memulai sesuatu saya bertanya apakah ini akan memberi arti bagi hidup saya. Saya sering merasa bahwa hidup saya tidak lama lagi akan digantikan oleh satu generasi tanpa kompromi.

    Ketika teman melihat saya di depan kerjaan ia bilang "Untuk apa kamu rajin begitu, sebentar lagi kita akan beristirahat." Saya berpikir ia benar tetapi ia tidak tahu yang saya kerjakan adalah sesuatu yang bisa membuat saya senang.

    Ketika generasi anak saya bilang "Ibu sudah tua tetapi masih semangat mengikuti ilmu pengetahuan." saya berpikir ia berkata seperti itu karena ia tidak tahu bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya monopoli  anak muda.

    Dan ketika mereka masih berpikir tentang saya,saya sudah mendapatkan inspirasi untuk memaknai hidup saya. Inspirasi tentang air yang terus mengalir mencari muara. Bahwa pikiran manusia juga akan terus berubah bersama dengan perubahan waktu.

Ketika dua keping otak saya tidak cukup lagi untuk menyimpan memori ,  saya harus bisa berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan apa yang harus saya selesaikan sebelum waktu saya habis.

Dan,
    Ketika  darah saya masih bergerak, kaki dan jari tangan masih mau bersama, saya masih ingin berjalan bahkan berlari untuk menemukan sesuatu yang masih bisa saya dapatkan dari hidup saya.

    Ketika waktunya tiba, inspirasi ini akan berakhir bersama akhir kehidupan saya.

Daun di dekatmu

     Daun kering  terbang dan jatuh di dekatmu.
     Itu bukan daun yang terakhir, kasihku
     Di ranting yang ditinggalkannya masih ada serumpun daun yang menunggu diterbangkan  angin
     Dan akan hinggap di dekatmu

    
 

Selasa, 03 Agustus 2010

Sore di ruang guru

Sore ini saya lagi bersama dua orang teman di ruang guru mengisi waktu dengan belajar bersama membuat blog. Saat yang menyenangkan. Suatu saat nanti pengalaman kecil ini akan menjadi sangat berarti setelah pensiun . lima tahun lagi.

Minggu, 01 Agustus 2010

Foto Baru Consolo

      Hari ini pembaruan blog yang pertama kulihat adalah dua foto baru yang diposkan oleh Consolo Mirarte.Foto suasana di tempat umum, sepertinya sekelompok mahasiswa ysng sedang menunggu sambil duduk-duduk di tangga semen tidak jauh dari jalan.Sedang satu lagi adalah foto seorang laki-laki baya berjas coklat sedang membaca di etalase papan pengumuman. Foto ini diambil dari arah belakang dengan jarak dekat sehingga kepala laki-laki plontos bagian atas kepalanya ini menjadi unik.

     Ada perasaan senang menerima gambar ini meskipun tanpa komentar dan tanpa penjelasan dari yang memposkannya.

Bulan Agustus 2010

     Mengawali bulan Agustus matahari pagi sedikit ramah dan menghangatkan suasana. Cuaca sepanjang Juli  yang terus berubah  membuat suhu udara juga cepat berubah. Hujan renyai menjelang dinihari akan diikuti dengan kabut dan menyisakan warna basah di landscap sekitar rumah. Sebentar  kemudian  matahari sudah menyiramnya dengan cahaya hangat dan membiarkan sisa embun itu menguap perlahan.




     Begitu jugakah peristiwa akan berlalu?  Bulan Juli ditutup oleh hujan di luar jendela. Petang menandakan tirai jendela akan menutupnya dari pandangan mata. Yang ada hanya suara tetes-tetes penghabisannya di dedaunan. Suara renyai hujan membangkitkan kerinduan.
Adakah manusia yang bisa terbebas dari rasa rindu yang mencekamnya, dan kapankah kerinduan berhenti menghinggapi perasaan manusia ?


Dan saya juga dihinggapi kerinduan itu, yang tidak saya ketahui rindu terhadap apa dan rindu kepada siapa. Akhirnya saya akan mengembalikan anugerah indah ini kepada Penciptanya. Namun satu kesempatan nanti saya ingin mendapatkannya kembali kerinduan saya untu Hotel Azzahra, Taman Bakhutmah dan Jalan Masfella tanpa ada air mata.

Consolo Mirarte Tadi Pagi

Ketika saya membuka daftar bacaan di blog saya ada tiga kiriman foto dari koneksi consolo Mirarte. Foto kesipbukan kota yang padat di Argentina, foto dinding bata bangunan tua yang sudah dirambati tumbuhan menjalar dan potret sebuah kafe yang pengunjungnya kebanyakan orang-orang tua dan beberapa lagi. Saya tertarik satu foto yaitu foto pemakaman kristen.Pemakaman ini bagus dan rapi seperti sebuah musoleum yang dirawat dengan baik. Namun tiba-tiba ada rasa takut merayapi pikiran saya. Bukan kematian yang saya takutkan tetapi suasana dingin sunyi yang ada di sana.

Akhir Pekan Akhir Juli.

       Akhir Juli bertepatan  dengan akhir pekan. Kesibukan hari ini masih tinggi meskipun badan saya kurang sehat. Udara dingin sebulan lebih membuat badan kurang gerak karenanya. Jadinya weekend ini kami di rumah saja. Melihat-lihat tanaman dan kolam ikan teras belakang.



     Kegiatan ultah sekolah sudah berakhir dan kegiatan mengajar sudah kembali normal. Yang saya hadapi sekarang adalah murid kelas X yang baru saja memulai SMA. Ternyata masih menyenangkan berada di kelas baru walaupun masih ada saja gangguan kecil seperti murid yang sms-an pada saat saya ajar. Dalam minggu pertama ini sudah tiga anak saya skors keluar dari kelas saya karena pelanggaran itu.

     Kemarin, di Kelas X3 saya mengeluarkan satu murid perempuan. Tetapi ia menolak dan minta maaf. Saya tidak menerima karena belum lama saya menyampaikan hal itu dia sudah berani melanggar. Dia memaksa untuk tinggal di dalam kelas dengan muka bersungut. Saya juga memaksa dia keluar, saya katakan saya terganggu olehnya. Akhirnya dia benar-benar marah dan keluar.
    Baru sekali ini saya menghadapi murid seberani ini. Saya berpikir dia anak pejabat dan mungkin akan mengadu kepada orang tuanya. Saya katakan kepada yang lain bahwa saya konsekwen dengan aturan yang sudah saya katakan, jadi risiko apapun saya siap menanggungnya.