Sabtu, 28 Mei 2016

Selamat Pagi

Selamat pagi dari Tamansari.
Hari yang cerah dan sunyiii di sekitar karena ini hari Minggu. Jalan di  depan bersih dari parkir kendaraan para pegawai kantor seberang jalan menjadikan suasana asli yang asri di sini terasa. Sampah daun kering di halaman dan di tepi jalan juga bisa langsung dibakar dan ini menjadi hiburan pada Minggu pagi bersama tetangga dan anak-anak.

Pagi ini serti biasa saya awali dengan memeriksa halaman apakah ada buah apukat ysng jatuh karena sudah masak. Hari ini ada dua buah jadi sudah terkumpul 8 buah sejak 3 hari lalu. Tinggal dua yang belum masak berarti saya harus membagikan ke tetangga.  Saya antar dua buah dan saya menunggu anak-anak yang datang dan meminta apukat di rumah.
Saya sudah menyantapnya pagi tadi waktu minum teh dan roti maryam.

Minggu, 22 Mei 2016

Kasih Ibu dan Kasih Anak


Barangkali ujian ini ada sebagai pengontrol hidup saya. Seberapa saya harus selalu mawas diri dan siaga menghadapi segala kemungkinan. Sangat sering saya kehilangan kesabaran dan tidak bisa mengontrol diri. Saya memang lelah, pada  masa istirahat ini saya ingin lebih menikmati hidup saya. Saya ingin lebih sering menengok dan menemani ibu yang sudah mulai pikun.
Ingin menuruti semua yang diinginkan dan membuatnya selalu merasa nyaman di usia senjanya. Ibu saya saat ini adalah bayangan kehidupan saya nanti. Renta, tertatih-tatih berjalan  dan suka bicara. Walaupun begitu saya bisa lebih banyak tertawa di dekatnya.
Ibu sudah seperti anak kecil yang senang jika dipuji dan dibesarkan hatinya.

Ibu sudah melewati banyak cerita tentang anak-anaknya yang keras hati dan tidak suka saling mengalah. Tetapi ibu tidak pernah melihat itu sebagai masalah dan melupakan secepatnya. Jika suatu saat ibu kembali ke hadapan Allah sayalah giliran menjadi penggantinya. Mendengar keluh-kesah saudara-saudara, melihat langkah dan arah jalan mereka. Membaca pikiran mereka yang susah dibaca, terutama ketika keadaan ibu sudah tua begini.
Ibu adalah segalanya bagaimanapun keadaannya, saya tidak rela ibu dipisahkan dari kepentingannya. Karena itulah saya harus selalu melihatnya untuk membela kepentingannya.
Ibu sudah merawat kami semasa bayi dan anak-anak dengan penuh kasih sayang, berjaga
Pada malam hari saat kami minum susu, membersihkan ompol kami, memandikan, menyuapi kami dan tidak terhitung lagi pekerjaan berat lainnya yang dilakukan untuk kami.

Ibu tetap segalanya sampai nanti. Kami menyayangi ibu itu pasti, tetapi memberi rasa nyaman dan tetap menghormati itu yang lebih ia butuhkan. Sudah waktunya kita membalas jasa ibu dengan tulus. Ibu memang belum merepotkan tetapi kami harus siap jika suatu saat nanti kami harus merawatnya sebagaimana ibu merawat kami semasa kecil.

Kamis, 19 Mei 2016

Selamat pagi.
Hari terus berjalan hingga tidak terasa tahun 2016 sudah hampir di pertengahannya. Rasanya semua belum lama terjadi, semua yang menjadi riwayat dalam hidup ini. Segalanyaberlangsung mengikuti waktu. Selalu ada perubahan cerita demi waktu. Sekarang ini sang waktu sedang membawa saya ke satu ruang yang tepat untuk kebebasan pemikiran orang tua. Ruang peranntara dua duniaa. Dunia kini dan nanti. Ruang ini mmemajang gambar dengan warna-warna pastel, suka dan tidak suka pada akhirnya selera akan warna sudah berubah seiring perjalanan waktu.

Ini nikmatnya menghayati hidup dan kehidupan.

Selasa, 17 Mei 2016

Kesalahan dan kekeliruan yang terjadi bisa memberi pelajaran yang sangat berharga. Belajar dari kesalahan ternyata lebih mempercepat kita pintar dan tidak mudah tertipu.