Selasa, 28 Mei 2013

Pelajaran Kecil Tetapi Berharga


Tidak saya sangka yang terjadi kemarin di dalam kelas ketika saya bersama seorang ibu guru  lainnya mengawas ulangan umum di kelas. Waktu itu saya sedang memeriksa pengisisian LJK di bangku depan, tiba-tiba terdengar suara gebrakan  meja di belakang menyusul ucapan-ucapan ibu guru yang sejak tadi selalu mengingatkan muridnya untuk segera mengumpulkan lembar jawaban menjelang bel  berbunyi.
Saya menoleh, seorang murid perempuan meninggalkan ruangan sebelum waktunya. Wajah ibu guru berubah ketika saya tanya kenapa. Sebenarnya saya sudah tahu jawabannya, ibu guru muda itu sudah sangat mengganggu muridnya.

Setelah bel berbunyi, murid perempuan tadi masuk ruang lagi menuju meja saya sambil tersenyum. Saya tahu dia pesilat dan temperamental  tetapi saya tak pernah memberi kesempatan padanya untuk melawan.

Dan tidak saya sangka lagi, peristiwa kemarin itu membawa perubahan pada hari ini. Ibu guru itu tidak lagi memaksa-maksa murid mengumpulkan pekerjaan menjelang habis waktu. Tetapi dia masih menegur murid kesana kemari sambil membawa daftar nama siswa dan menyebut-nyebut nomor peserta. Saya berharap ada murid yang menggebrak meja lagi he he he, agar besok ada perubahan lagi.

Saya enggan mengingatkan karena kami tidak terlalu dekat. Namun sepertinya dia sudah belajar menjadi pendamping murid hari ini. Terbukti dia mau menunggu ketika seorang murid laki-laki belum selesai walau bel sudah berbunyi.  Meskipun masih saja bicara seperti sedang menghadapi murid sekolah dasar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar