Minggu, 26 Mei 2013

Batas Antara Tepi Siang dan Malam

Senja meredup ditinggalkan hujan beberapa saat lalu, tetapi masih terdengar suara burung kembali ke sarang. Sepi sekali sekeliling tempat tinggal kami, terlebih jika malam hari. Yang terdengar hanya suara deru motor di kejauhan. Dan sesekali suara pesawat terbang yang melintas di udara.





Terkadang suasana ini menyenangkan tetapi lebih sering membuat orang kesepian. Sebenarnya kalau dipikir-pikir yang membuat rasa senang dan sepi itu hanyalah kita sendiri.Tetapi apa mau dikata suasana dan hati seringkali bersinergi membentuk senang dan sepi.





Ah sudahlah intinya hari ini, Minggu namun hanya berlalu di rumah saja. Saya membalas email, membalas komentar di grup kerja, komentar Big Family yaa itu-itu saja.
Sementara suhu udara yang dingin membuat kami lapar terus, jadi makan juga terus.

Sesaat lagi magrib tiba, batas waktu antara tepi siang dan malam akan terlampaui. Saat yang pasti (muslim) diperintahkan berhadapan muka dengan Al-Khalik.
Tidak sabar rasanya menanti saat itu, sekalipun seringkali ada rasa ragu mungkinkah Tuhan masih mau menatap wajah saya.

Dear, hujan rintik turun lagi dan azan magrib sudah berkumandang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar