Selasa, 21 Mei 2013

Kosong



Saya merasakan hari-hari yang kosong sekalipun segala aktifitas berlangsung seperti biasa. Saya merasakan ada yang tidak beres pada diri saya sejak  kecewa berat menindih perasaan saya. Segalanya sekarang seperti tidak berarti lagi. Yang saya lihat sekarang semuanya hanya seperti gambar hitam putih yang tidak  menarik perhatian saya lagi.
Mengapa ini masih bisa terjadi, bukankah seharusnya saya menyadari hal yang tidak pantas  dengan mempermalukan diri sendiri. Tetapi...biarlah, sudah berlalu. Sejuta rasa sesal juga tidak ada gunanya jika sudah begini. Mau berlari dari penyesalan dan kekecewaan juga percuma. Semakin berlari semakin kuat persaan itu mengejar.




Ada pelajaran yang harus saya ambil dari pengalaman ini, belajar introspeksi diri. Saya berharap bisa melakukan ini secara terus menerus sehingga tidak ada lagi yang namanya kecewa, sedih, menyesal apalagi benci dan marah.
Saya mesti bisa berkata jujur bahwa yang salah adalah hati saya.


Emmm.....
Ruang kosong ternyata ada dalam kehidupan saya. Ruang tanpa suara tetapi menulikan.

2 komentar:

  1. rasa kecewa, sedih, menyesal apalagi benci dan marah sudah pasti semua orang mengalami, tetapi ya begitulah roda kehidupan, bukan kehidupan namanya memang, kalau tidak diwarnai semua rasa itu. tetapi paling tidak dengan semakin sering kita menghadapi perasaan seperti iti, akan menjadikan kita semakin dewasa dan bijaksana dalam menghadapai berbagai persolan dan rintangan yang menghadang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, saya senang mendengarnya. Sebenarnya kalo dipikir pada akhirnya kita juga akan meninggalkan semua masalah seiring dengan pergantian waktu. Hanya rasa kita saja yang terkadang berlebihan.

      Hapus