Rabu, 04 September 2013

Berbicara Tentang Cinta

Saya ingat pada malam kedua berkemah di Gunung Rinjani saya sangat sedih mendengarkan suara angin yang menderu tak ada hentinya-hentinya. Sangat hening alam sekitar. Sulit saya menerjemahkan bahasa angin malam itu apakah itu suara jeritan panjang ataukaih tangis kesunyian.
Saya hanya bisa merasakan bahwa sesungguhnya saya sedang kehilangan. saya menangis.

Saya tidak sabar menunggu datangnya pagi untuk menyaksikan terbitnya matahari. Serasa ada harapan baru saat itu sehingga saya bisa melepaskan diri dari kesunyian di puncak bukit.
Saya bisa mencapai tempat itu karena cinta. Cinta yang membuat saya bersemangat. Saya mencintai waktu yang sudah Tuhan berikan kepada saya untuk segalanya. dan saya juga sudah merasakan mencintai yang sebenarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar