Sabtu, 30 April 2011

Lambaian Tangan di seberang lapangan

Pagi ini saya sudah menyusuri teras-teras kelas menuju kelas di ujung barat.Pagi! Selamat Pagi!, Pagi Bu! Dari seberang lapangan upacara yang memisahkan deret kelas yang berbentuk huruf U selintas ada yang melambaikan tangan, oo..dia Raditya murid kelas saya tahun lalu. Ia menyapa saya dari kejauhan tampaknya ia juga tersenyum.
Beginilah menjadi guru, Selalu mengawali pekerjaan dengan senyum, sapa dan semangat baru.
Beberapa saat saya sudah berada di kelas sebelum bel tanda masuk berbunyi, Tidak ada seorang murid pun yang memprotes ketika segera kami memulai kegiatan absensi dan persiapan.
Menyenangkan mengajar pagi lagi, penuh semangat dengan suasana ceria dan penuh senyum.Saya bayangkan kalau nanti saya pensiun semua ini akan hilang.Pasti saya akan lebih banyak kehilangan dibandingkan orang lain.

Jam istirahat, begitu masuk ruang guru beberapa guru muda sudah berkumpul dan bernyanyi lagu Sepanjang jalan Kenangan.Saya bilang " Wah hebat!" Dan selanjutnya hari ini menjadi lebih istimewa dari hari lainnya karena kami tidak memakai seragam, sehingga gerak kami lebih fleksibel.

Jumat, 29 April 2011

Menanti Azan Subuh

mengawali hari ini Sabtu tigapuluh April sepertinya biasa-biasa saja. Suasananya seperti hari istirahat walaupun hari ini saya sudah harus ada di kelas Jam tujuh tigapuluh.
Masih saya ingat hari kamis yang lalu ketika saya begitu lelah mengajar pada jam terakhir, seorang murid tidak siap menjawab pertanyaan yang sudah saya berikan beberapa hari sebelumnya.Saya sedikit marah dan mendekati gadis cilik itu memandunya kembali untuk mengingat apa yang sudah saya berikan. Dengan ragu ia memperbaiki jawabannya sambil memandang saya. OOO...Mata gadis itu, kelopak matanya indah di wajah tersenyumnya yang manis. Saya segera membalas senyumannya karena ia sudah memberi rasa nyaman telah mengubah kemarahan saya dengan tatapan mata yang tulus.
Saya berharap hari ini saya akan mendapatkan hal serupa di kelas yang sama,saya suka dengan ketulusan karena ketulusan bisa menyamai kepandaian. Saya tentu senang melihat murid yang pandai tetapi saya juga disenangkan oleh murid yang tulus.

Entri kedua ratus,Saya akan Mengingatt Selamanya



Entri ini entri yang spesial karena bernomor urut dua ratus. Entri akan saya persembahkan kepada orang yang sangat spesial yang telah berjasa mengembalikan semangat hidup saya.Dialah teman kecil saya.
Biarlah dia tidak akan mengerti bagaimana saya mengapresiasi semangat yang telah dia pompakan kepada saya. Baginya apa yang telah ia berikan selama hampir dua tahun ini mungkin tidak berarti namun bagi saya sangat berarti.
Hanya ucapan, selama ini kami tidak bertemu tetapi pertemanan ini sudah menyatu dalam perasaan saya.Sulit untuk saya katakan seperti apa,sebesar apa nilai yang saya dapatkan darinya. Sangat sulit karena saya sendiri tidak tahu ukuran apa yang harus saya pakai untuk menimbangnya.

Hanya satu kalimat yang bisa saya ucapkan di sini " Saya berterima kasih atas semua kebaikannya dan saya akan mengingat selamanya"

Sesunyi pentas ketika layar telah turun


Sesunyi pentas ketika layar telah turun. Frase di atas selalu terbaca di benak saya apabila saya sedang hampa. Sunyi ini mendalam, menenggelamkan lagi segala harap dan angan-angan. Mengapa saya tidak bisa menjaganya sehingga saya masih bisa memilikinya.
Oop! Segala yang kita punya tidak bisa memberi kita rasa bahagia tanpa harapan. Semua yang kita jalani tak ada artinya tanpa harapan.
Sekecil apapun harapan itu cukup memberi makna dalam hidup kita.
Saya berharap dan selalu berharap agar saya bisa menemukan kembali cerita saya yang hilang sampai saya menutup mata.

Selasa, 26 April 2011

Miki di Facebook


Rupanya Miki menyapa saya di fb beberapa hari lalu,sayang saya sedang offline.Dan semalam saya jawab tentang kabar kami di Bali. Saya ingin tahu juga kabar mereka di Koriyama sekarang apakah sudah lebih baik atau sebaliknya. Saya berharap suatu hari nanti kamai masih bisa berjumpa lagi dan... Itekimatsu, kata yang selalu diucapkan saat membuka pintu depan bisa saya dengarkan lagi.Lalu saya bilang kepadanya Iterasai kemudian di tergesa-gesa mengayuh sepedanya sambil melambaikan tangan.Miki...Ohashi Miki, perempuan tomboy yang saya sukai.

Semalam


Semalam saya sedikit kecewa, saya merasa tidak pernah dibutuhkan.Begitu tidak berartinya keberadaan saya, sekalipun memang saya tidak punya arti tetapi saya masih perlu menikmati kehangatan suasana hati saya.
Saya tidak bisa lagi memendam apa yang tidak saya sukai, saya harus mengatakanya, harus, karena semua ini adalah kesengajaan.
Saya bisa menerima tetapi saya tidak bisa menerima selamanya, saya lebih baik pergi tanpa menunggu Bulan Juni.Dua tahun kerja sama, dan apabila sudah tidak saling menguntungkan untuk apa? Lagi pula komunikasi lebih banyak searah.

Ya sudahlah,...apa yang selama hampir dua tahun berjalan ini menjadi kenang-kenangan yang akan saya ingat jika saya memerlukannya.

Taman Suruh Maret 2011



Kolam renang air alami pegunungan terasa lebih dingin sehingga beberapa kali kami harus keluar kolam. Objek wisata ini berada di kabupaten Banyuwangi. Di daerah pegunungan di kaki gunung Ijen. Selain taman dankolam renang, objek wisata lainnya adalah perkebunan karet dan pemandian dekat hutan dan kebun karet, Kali Bendo.

Udara di sini sejuk dan nyaman cukup menyegarkan kembali pikiran yang lelah dan jenuh oleh pekerjaan sehari-hari.

Night Coffee


<

Hanya nescafe, namun memberi sensasi yang nikmat ketika berada dalam suasana yang tepat.

Berbaur

Weekend di Kartika PLaza


Melintasi Loby setelah sunset berlalu dan kembali ke kamar untuk mandi sehabis berenang.

Minggu, 24 April 2011

Berenang di Kartika Plaza




Kelelahan selama beberapa hari ini sudah tertebus dengan refreshing hari ini.Selepas tamu-tamu pulang saya tidur pulas hingga ada telepon dari sepupu yang tinggal di Sangata bahwa hari ini dia ada di Discovery Kartika Plaza Kuta. sore Kami ke sana dan...tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berenang di swiming pool hotel ini.Hooh.. hangatnya air kolam membuat berenang tidak cepat capek. Tidak seorang pun pribumi selain kami berempat di kolam ini. Walau begitu kami enjoy saja tidak peduli mereka mau berpikir apa.

Nyaman berenang di kolam dengan pemandangan pantai Kuta yang indah. Sehabis renang kami habiskan waktu di kamar yang menghadap pantai . Saya hafal benar dengan jogging track tepi pantai itu, yang biasanya kami lewati pada hari-hari Minggu pagi. Dari situ biasanya kami memandangi kamar-kamar hotel ini dan kolam renangnya. Dan sekarang kami yang memandangi mereka yang melewati jalan itu. Beberapa orang dari mereka memandangi kami yang sedang mengobrol di teras. Hmm keadaan memang bisa saja berbalik. Malam ini saya bisa merasakan enaknya tidur sesaat di kamar bintang lima dengan nyaman, menulis di balkon sambil memandang laut dan kerlap kelip lampu di kejauhan.

Pada saat mandi saya teringat waktu menginap di hotel Melia Purosani Yogya dulu. Saya salah menekan kran dan saya pun kesemprot air panas. Sekarang saya hati-hati mandi di sini.
Hemm malam menjadi bertambah nikmat dengan mencicipi nasi goreng dan cap cay Solaria.
Malam ini menyenangkan. Saya jadi ingat teman lalu saya sms dia tentang kehangatan malam ini, malam dengan deburan suara ombak di depan sana.

Kamis, 21 April 2011

Sigeto Murakami

saya baru saja melihatny di fb. badannya tampak lebih kurus di bandingkan saat tinggal di INA. Saya kaget dan saya bilang pada suami lalu kami memperbincangkannya sedikit. Saat perpisahan keluarga Miki, kami makan malam di rumah makan Mina. Keluarga miki datang dari Fukushima ayah ibu dan ketiga adiknya, Sigeto, Aki dan kami bertiga.
Kami semua pesan ikan bakar. Dan Sigeto memesan dua porsi. Itulah yang membuat kami selalu tertawa apabila mengigat dia.
Masih saya ingat juga ketika Sigeto, miki dan aki bertiga tidur di kamar atas setelah kami ngobrol sampai larut malam.
Ketika Miki berulang tahun Sigeto yang memasak ala jepang. Nasi beras Fukusima dihidangkan dengan berbagai pelengkap di atasnya, salad dan udong yang mirip dengan spageti.Dan miki membuat sup daikong, yaitu lobak putih, telur rebus dan ayam yang direbus dengan kecap asin saja.
Kami makan malam beramai-ramai.
Kenangan itu dah cukup lama terlewati lebih dari lima tahun lalu.

Wah tidak terasa kami dah sampai di bandara. Ya saat saya tulis ini kami dalam perjalanan menuju bandara untuk menjemput seseorang.

Kerucut Pulau Merah



Titik pandang objek wisata ini ada di latar belakang gambar, sebuah bukit kerucut tumpul di tengah laut. Apabila air surut tampak kaki bukit dan tebing-tebing yang gundul karena longsor, tanahnya berwarna merah. Pemandangan pantai ini sangat indah. Pasirnya berwarna krem bersih dan lembut.
Pantai yang terlindungi pulau-pulau karang dan bukit-bukit menghijau. Tidak banyak campur tangan manusia di sini sehingga alam dengan keasliannya sudah bisa mengatakan kepada kita bahwa mereka adalah pusat perhatian kita. Di sekitar bukit menjadi tempat peselancar bermain. Pada umumnya mereka wisatawan asing yang berlibur di Bali.
Pantai ini ramai hanya pada hari Minggu atau liburan.
Ketika saya datang pertama kali satu tahun lalu pantai ini sepi .
Tetapi kali ini bertepatan dengan liburan sehingga lumayan ramai pengunjung.

Pulau Merah pada hari Nyepi 2011


Lelaki Tua dan Laut, itu yang ditulis Ernest Hemingway. Sangat sederhana kehidupan seputar laut tetapi sebenarnya laut menyimpan banyak harapan.
Laut tak akan pernah hilang ombak. Lihat!
Bagaimana burung-burung berlomba menepis ombak dan terbang lalu menukik, adalah gambaran dinamika kehidupan laut.Dan deburan ombak yang tidak pernah berhenti memacu semangat kehidupan di bumi.
Ini adalah pemandangan di pantai Pulau Merah Banyuwangi.

Rabu, 20 April 2011

Saya masih punya waktu


Saya masih punya waktu di sela kesibukan ini, toast dengan teman sekaligus lawan canda sudah saya mulai saat berpapasan dengannya. Terus seperti hari-hari kemarin canda dan tawa ria pada pagi kerja terus bergulir di setiap moment penyelesaian tugas kami.
Saya sudah mendapat sanjungan sepagi ini, dalam komunitas selalu ada simpatisan.Penggembira dan pengiri selalu ada. Namun apa artinya dibandingkan dengan kebaikan dan ketulusan di antara kami.Saya enjoy di tengah mereka, sekalipun hanya tinggal beberapa teman seusia, terbanyak adalah mereka guru yunior. Saya menyenangi mereka karena kedinamisan mereka bisa mewakili hasrat dan semangat saya.
Nah baru saja penggannggu saya datang dan mengintip saya menulis ini. Pergi! kata saya mendorongnya. Tetapi dengan serius dia dekatka wajah ke laptop saya dan mengatakan dia baru saja melalukan misi yang melawan hati nuraninya, yaitu membocorka jawaban soal ujian atas perintah. Kamu berdosa! kata saya dan dia jawab, Di balik dosa saya ada jasa!
Sebentar lagi bel keluar berbunyi dan saya harus bertugas lagi....

Ketika embun pagi menyapa


kegalauan perasaan terhibur dengan kumandang suara azan subuh,dan sejuk dingin embun mengusapkan kedamaiana . Sepagi ini Tuhan menganugerahi kita kenikmatan. Tidak akan saya biarkan semangat hidup berkurang walaupun apa yang terjadi. Karena saya masih punya cinta dan harus memenangkannya.Seperti bintang timur di langit pagi yang tak berkedip nmenatap bumi.
Penyiksaan terhadap batin saya adalah api yang menguatkan saya untuk berlari. Dan Seperti yang kurasakan pagi ini ada cinta yang teramat besar sehingga tidak mampu membawanya.Sehingga saya harus menunggunya sampai tenaga saya sanggup menerimanya. Saya merasa sangat berdosa sehingga saya malu untuk menerimanya sekarang.
Cinta Allah kepada saya,lebih dari yang saya harapkan.Pagi ini saya memulai kehidupan lagi dengan cinta-Nya. Saya bisa menikmati keramahan hari kemarin juga karena cinta-Nya.
Saya berharap perasaan damai saya tidak akan hilang selamanya Terima kasih untuk pagi yang indah Tuhan.

Ketika embun pagi menyapa

Selasa, 19 April 2011

Sebelum subuh

Cahaya bulan masih menyisakan keredupannya di antara kerling bintang pagi ini. Saya merasakan hal yang tidak biasanya setelah malam hangat menutup segala kegalauan saya.
Saya mensyukuri bahwa kenikmatan masih bisa saya raih di atas kesedihan dan kerisauan.Tidak dapat saya pungkiri ada rasa kehilangan yang dalam menyayat-nyayat di dada meskipun rasa ini sangat sering menghampiri. Namun kali ini saya tidak ingin membiarkannya. Keinginan untuk mengakhirinya terlalu kuat.Saya perlu menyakinkan pada diri sendiri bahwa saya harus bisa menutup rasa kehilangan.
Dan pagi ini ketika saya membuka mata perasaan saya nyaman. Saya telah melewati malam dengan nikmat.
Saya tidak perlu lagi kabarkan bagaimana kicau burung yang pertama terdengar.
Bagaimana saya tersenyum saat saya bangun dari mimpi yang indah setelah suara
panggilan azan tedengar sayup-sayup dari menara-menara di kejauhan.

Karena saya tahu bahwa kabar ini tak ada gunanya lagi. Seperti memberi bunga pada orang yang tidak bisa melihatnya.

Senin, 18 April 2011

Teman Baru Blogger

Hari ini, selasa jam 14.00 saya membuka halaman blog dan mendapati seorang pengikut, seorang konsultan teknik dengan lokasi Yogyakarta.Suatu kehormatan mengingat begitu sulitnya mendapatkan blogger domestik yang enak diikuti dan memberi manfaat dalam menambah wawasa saya. Jadi sekali lagi saya sangat senang dan bersemangat lagi menulis serta membaca blog.

Saya berharap bisa mengikuti postingan blogger selanjutnya dan bisa memberi dan menerima.Amin

Hari ini menyenangkan di tempat kerja

Rutinitas dimulai di sekolah, saat bekerja di arena Ujian Nasional. Ketika saya melintasi halaman depan workshop terdengar suara "Ada pemain tenis nasional lewat!" Saya menoleh, di sana tiga teman kerja.Saya pun senyum saja tetapi kenapa saya di sebut pemain tenis oleh Pak Ananda? Awas, pikir saya.
Selesai urusan saya balik lagi ke workshop, Si Ananda sudah di sana dan mengulangi mengolok saya. Saya balik olok lagi bahwa ia itu tipe orang yang gak mau jadi orang tua, masa sejak dulu namanya Ananda saja. Ia balas akan mengganti nama teman-teman juga lalu menyebut satu persatu nama teman dan ditambahi akhiran -nda.Teman lain riuh tertawa dan protes lalu si item itu senang sambil bergaya menirukan gaya monyet melepas kaca mata.oooh riangnya sampai-sampai kepala sekolah yang berada di ruang itu memperhatikan kami.
Hari yang begini sulit terjadi pada hari-hari biasa.Kami yang sering serius menghadapi tugas di kelas lebih banyak sendiri-sendiri. Dan jam istirahat yang lima belas menit tidak cukup untuk bisa bercanda.

Selepas ujian matematika jam sepuluh ibu-ibu membuat rujak mangga dan kami makan bersama-sama termasuk dengan Tim Independen dari Politeknik Udayana yang mengawasi jalannya ujian.

Suntuk di depan layar

Sebenarnya terasa suntuk dan membosankan di depan komputer, sampai kepala rasanya pening. Tetapi tidak enak juga tanpa melongok internet.

Hari pertama Ujian Nasional tadi kami selingi dengan bercanda dan saling mengolok. Wah senang sekali sampai wajah terasa hangat dan berkeringat.Ada saja, Dan Pak Ananda musuh bebuyutan saya karena saya selalu menyuruh dia mengganti nama saja,masa sudah tua kok masih dipanggil Ananda.Dan dia juga saya sebut Debt Collector. Lalu dia terus memanggil saya nenek gaya yang pasrah.Seterusnya kami berolok-olok sambil sama-sama mencari pendukung. Kalau sudah begitu kami semua yang bekerja sebagai panitia jadi ramai bersahutan sambung menyambung dan tertawa. Aduh menyenangkan.

Sekembalinya, di rumah tingallah sepi dan mulailah berhadapan dengan teman apatis ini.Tidak ada pilihan.Suntuk lagi.

Sabtu, 16 April 2011

Edelweis Untuk Cinta

Edelweis itu kini rontok
termakan waktu
Edelweis itu cinta kita
kala engkau manja di mata saya

Bunga itu tak bisa lagi disimpan
Musim demi musim telah memusnahkannya
menjadi serbuk yang sirna ketika angin menghembus

dan belum lama saya membuangnya

Cinta dalam edelweis telah habis bersama waktu
tetapi keabadian cinta kita sudah bersemayam di dada
selamanya
selamanya

Maafkan sayang
Saya belum sempat memberimu penggantinya
dan kamu sudah meninggalkan mama.

Di meja kita ada serumpun mawar
Walau tidak seindah kenangan bunga edelweis
harumnya menggantikan keabadiannya.

Selalu Basah


Setiap kali saya mengungkapkan kata hati saya mata selalu basah. Inikah manifestasi kesenyawaan setiap sel tubuh saya yang teramat kompak?Lalu dada saya sesak menahan naik turunnya helaan nafas yang tertahan-tahan.Begitu akrabnya anggota tubuh saya berkoordinasi mendukung kata hati saya.
Sangat berbeda suasananya apabila sudah di rumah, Kegembiraan di tempat kerja tak berbekas lagi, kegandrungan saya pada lingkungan sekolah yang nyaman sirna perlahan.
Kalau sudah begini saya ingin sekali berkomunikasi dengan teman jauh.Teman lama, teman masa lalu dan teman kuliah. Tetapi di mana mereka, yang menjadi bagian dari masa indah saya.
Saya ingin sekali bertemu Sentot, saya ingin bertemu Yopi Siahaya, saya ingin bertemu Muzamil Abdurrahman tetapi saya tidak ingin bertemu Immanuel.Saya ingin bertemu Minhayati, Noorhayati.Di mana mereka ya, saya coba mencarinya di Google tidak ada di Yahoo tidak ada. Saya ingin mengulangi suka dengan mereka, mengulangi cinta dengan mereka.

Rasanya,...


Siapakah yang pernah merasakan semua yang kurasakan ini? aku ingin belajar kepadanya untuk bertahan, aku akan berbagi empati dengan tulus dan saling menguatkan.

Beberapa bulan terakhir saya sudah bisa mengurangi tekanan mental saya dengan hadirnya seorang teman kecil. Namun tidak tepat apabila menumpahkan rasa yang seharusnya bukan dia pendengarnya.Biarlah dia untuk senyum dan canda saya bukan untuk helaan nafas saya. Saya tidak mau kehilangan senyum dan canda. Saya harus menjaganya sampai kapanpun selama saya masih bisa mendapatkannya.

Kejenuhan dan kebosanan suatu saat juga akan menumbuhkan keinginan, untuk saling memberi dan menerima kebahagiaan.

Yakinkan Saya


Sore ini hangat, merasakan istirahat siang di rumah, bisa menulis pesan yang bisa melepaskan rasa sedih dan kecewa kepada teman; Saya tertidur setelahnya dan terbebaslah pikiran saya dari segala yang menyesakkan dada.
Sebenarnya saya menyadari berapa usia saya namun saya tak pernah bisa berpikir seperti orang tua yang arif dan pasrah. Saya masih ingin memberontak entah kepada siapa. Saya belum bisa menerima apa yang menghancurkan hidup saya tanpa alasan.Saya...saya...ingin meninggalkan hidup ini tapi bagaimana saya bisa memulainya.

Saya banyak mempertaruhkan kepribadian saya, harga diri dan mungkin kehormatan saya sebagai seorang perempuan demi mendapatkan penawar luka yang saya derita selamanya.
Ternyata tidak mudah menyembuhkan luka saya. Sangat sulit. Apakah saya harus putus asa setelah semua yang saya lalui ini?

Tidak mungkin saya membagi yang saya rasakan ini kepada keluarga saya. Apa yang bisa mereka lakukan selain mengasihani saya. Saya tidak mau. Saya ingin dibantu, dibersihkan memori buruk saya dan diselamatkan dari kehancuran bukan dengan rasa kasihan. Dan....yakinkan saya bahwa Tuhan akan menolong saya secepatnya.

Tiga Burung Gereja

Tiga ekor burung gereja, apa yang mereka cari ditengah lapangan yang tergenangi air dalam hujan kemarin sore. Hujan cukup deras namun tiga burung gereja itu asyik mencari-cari di sela-sela rumput.Tampak ketiganya sering mengibaskan sayap membiaskan titik-titik basah di bulu-bulunya.Saya terhibur oleh tingkah mereka yang mengemaskan.Untuk siapa ya mereka mencari. Mereka sangat tangguh dan tidak kenal lelah.
Dua dari mereka terbang meninggalkan lapangan melintasi atap dan yang seekor lagi masih tinggal dalam genangan hujan masih mencari dan mencari
Sepertinya mereka makhluk yang beruntung, memiliki kemerdekaan yang sulit didapatkan oleh makhluk lainnya.
Dan ketika hujan reda di cabang-cabang dan ranting pohon cemara tua yang hampir tak berdaun dekat kelas, burung-burung cemara berkumpul berlompatan sambil berkicauan. Ho ho ho saya ikut tersenyum mendengar cakap mereka. Nyaman sekali di pendengaran saya, sejuk perasaan saya. Begitu berartinya suara-suara centil itu menghibur saya. Mengingatkan saya bahwa masih ada kenikmatan alam semesta untuk kita, burung gereja dan Anda.

Jumat, 15 April 2011

Angin Laut dan Matahari


Tidak semua orang bisa menikmati sepenuhnya karunia semesta yang indah ini. Ketika mata memandang, telinga mendengar dan tubuh merasakan segala sensasi kehidupan ini.
Ini gambar di pantai Labuan Sait Bali pada siang yang terik.

Selasa, 12 April 2011

Derai hujan mengurungku dalam sunyi

Hujan sore ini adalah ritme keindahan waktu, walaupun menghadiahkan kesunyian padaku. Apa yang dilakukan orang-orang di luar sana Ya,apakah mereka juga bisa menikmati kerinduan dalam tetes-tetes hujan ini?
Masa kecil saya dulu senang apabila hujan turun dan memaksa kami tinggal di rumah. Selalu ada kehangatan yang disuguhkan nenek.Ketela rebus hangat, jagung goreng tanpa minyak yang ditaburi gula atau pisang mentah yang dikukus diiris tipis-tipis diaduk dengan kelapa. Wow enak sekali. Dan tentunya semua itu dipetik dari kebun sendiri.
Nenek saya penggemar kopi. Setiap kali nenek ngopi kami bergantian ikut menyeruput sampai cangkirnya kosong dan selalu yang terakhir akan menyisakan bekas kopi yang menempel di pipi dengan bentuk lingkaran gelas.Biasanya sepupu saya laki-laki yang kebagian terakhir.
Masa itu sudah puluhan tahun berlalu, masa itu masa yang paling indah untuk dikenang. Betapa saya merasakan cinta dan belaian nenek saya yang tidak bisa diberikan pada cucunya yang lain. Karena sejak kecil saya diasuhnya, saya cucu kebanggaannya karena saya pemberani, saya terampil di sekolah dan selalu menjadi juara dalam setiap perlombaan.
Nenek begitu yakin saya akan menjadi orang sukses. Setiap kali kami motong ayam dia menyisakan sayap dan kepala untuk saya, katanya agar saya bisa terbang tinggi dan menjadi orang penting.
Setelah saya menikah setiap kali bertemu nenek tetap membanggakan saya, bahwa saya sudah terbang jauh dibawa suami karena dulu nenek selalu berharap begitu. Dibawa suami menurut nenek adalah keberuntungan dan dinaikkan derajatnya ke tempat yang tinggi.
Begitukah?
Perempuan-perempuan lugu seperti nenek memiliki sudut pandang yang positif tentang kehidupan rumah tangga anak-anak dan cucunya.Karena kehidupan mereka yang selalu positif menjadi ukuran untuk melihat orang-orang yang dicintainya.
Tidak tahukah mereka bahwa nilai kehidupan itu akan berubah seiring dengan perubahan waktu?
Sebenarnya kebahagiaan yang mereka lihat itu sudah pergi sejak saya menikah.

OHH hujan masih turun memanggil-manggil agar kita dengarkan iramanya.

Senin, 11 April 2011

Cerita pada sore ini

Kejadian sore tadi memalukan diri saya sendiri. Gimana tidak, selepas ngajar di salah satu kelas saya kehilangan dompet berisi Hp. Saya bergegas mencari di kelas. Tetapi kelas kosong,rupanya mereka di aula untuk pelajaran menari. Saya pun kesana. Lalu saya jelaskan pada guru pembina tari. Saya diberi waktu untuk bertanya pada siswa. Sayapun memberitahukan keperluan saya. Tidak ada seorangpun yang melihat dompet saya tertinggal.Lalu salahseorang meminta saya menghubungi no saya. Tidak aktif. Wah...sudah dibuang kartunya pikir saya. Lalu guru pembina tari minta semua siswa di geledah. Oke...tetapi temannya saja yang melakukan. Semua tas pun diperiksa.Tentu saja tidak ada. Ya sudahlah kata saya. Setelah mengucapkan terima kasih saya berpamitan, saya masih sempat berkata :"Biarlah, rejeki saya akan tambah lagi" Dan salah seorang anak menimpali" relakan saja Bu."
Saya bergegas ke meja kerja lagi untuk mencari. Ternyata ada benda hitam di bawah meja dan ketika saya ambil ternyata.....Wah malunya saya jika mereka tahu"

Minggu, 10 April 2011

Rain and Tears are the Same


Indahnya sedikit kenangan dengan frase di atas walau belum lama berlalu.Hujan dan air mata adalah sama.Kali ini hujan turun dan saya menikmatinya dari balik kaca jendela ruang tamu sambil melihat-lihat Fb saya. Saya sempat mampir ke Yahoo mail tetapi cepat-cepat saya tinggalkan. Saya sedang benci melihat satu nama yang sedang online.Nama orang yang senang membuat saya kesal. saya tidak ingin melihatnya

Di yahoo.com ada lima permintaan pertemanan menyusul empat kemarin. Pasti itu murid-murid saya yang lucu, centil dan bandel-bandel itu.Baru saja saya akan konfirmasi tiba-tiba hand phone saya bergetar.
Tentu saja saya kaget, itu nomor keponakan kecil saya,jagoan kecil yang nakal.Saya tidak berpikir dia akan menelepon lagi. Selalu begitu pikiran saya. Lalu kami bercanda sampai hujan reda, dan menyinggung masa lalu saya jadi tidak bisa menahan airmata. Saya benar-benar menangis.
Rain and Tears,Rain and Tears are the same, but in the sun you've got to play the game....when you cry and....
Up mengingatnya membuat perasaan saya bahagia.Indahnya chating pertama itu.Dan kini hujan dan air mata itu benar terjadi.

Sabtu, 09 April 2011

Hari dalam senyum


Dengan tersenyum malam kesendirian saya terasa hangat. Sangat mudah mengawali tidur dengan tersenyum namun yang saya rasakan seperti hasil sebuah pekerjaan besar yang memuaskan. Dan mimpi yang kudapat semalam juga mimpi-mimpi yang menyenangkan,ringan dan lucu dengan benda-benda warna warni,mungil dan cantik.
Seperti sedang bermain di sebuah taman dilengkapi tempat bermain. Ada sepasang beruang lucu dengan bulu warna warni sedang bercanda dan berlari-lari di sekitar saya. Lalu seekor babi lucu juga berbulu merah berlari melintasi taman sambil bersuara.Dan terakhir keluar seekor singa merah mengendus-endus. Kami berlari menyelamatkan diri walaupun singa itu jinak. Saya melumpuhkan singa itu,ia tersungkur namun baru saja kami turun dari tempat yang tinggi tiba-tiba singa itu bangun dan kami berlarian lagi sambil tertawa-tawa.Saya masuk sebuah kamar namun dua beruang lucu mengikuti dan mendorong pintu mengajak bercanda.
Oh senangnya walau hanya mimpi.Mimpi ini sudah mengakhiri kesepian dan ketakutan saya sendirian di rumah besar ini.
Jam lima pagi mata saya terbuka namun saya masih ingin nikmati istirahat minggu ini dengan nyaman,saya tarik selimut lagi sampai kicau burung yang pertama kali terdengar merdu dan sangat menggairahkan hari ini. Saya ingat teman lalu saya kirim pesan singkat membagi keindahan suasana pagi yang saya rasakan, walaupun saya tahu dia bukan orang yang peka dengan lingkungan.
Cahaya terang sudah mengisi kamar ketika saya bangun,masak, sarapan dan olah raga dua puluh menit membelakangi matahari. Sebenarnya saya ingin sekali berenang tetapi tidak enak sendirian ke pool.
Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan sampai tidur selanjutnya.Amin.

Abu-abu


Mengapa pemandangan di depan saya menampakkan warna abu-abu, mendung, hujan dingin dan murung mempercepat kelam yang saya rasakan. Begitu sulitnya mengubur kenangan.Rasanya ada sepasang tangan kasar yang menakutkan siap menerkam dari atas kepala saya.

Saya belum selesai berjuang melawannya, saya harus berjuang sampai titik darah penghabisan.Saya harus bisa membunuh atau terbunuh oleh rasa takut itu. Rasa sakit itu, rasa hancur itu. Persetan! Saya benci sendiri begini karena bayangan buruk itu dengan semena-mena mengejar saya.

Dia sudah menghancurkan hidup saya,saya membencinya.Ya sangat membencinya.Dia yang menciptakan bayangan menakutkan untuk saya.

Hidup saya sudah terampas semuanya tidak tersisa.Sepanjang waktu saya adalah kekejamannya.Saya tidak bisa melakukan perlawanan sampai kapanpun. Saya bernaung dalam ketidakadilan Andaikan saya bisa melawan mungkin tidak seberat ini perasaan saya.

Tuhannn!! cucilah hati saya, bersihkan benak saya, musnahkan memori buruk saya. Saya hampir tak sanggup lagi membawanya.
Tuhann!!
Apakah tidak ada lagi cinta-MU kepadaku? Apakah tidak ada lagi belas kasih-Mu untukku.

Jumat, 08 April 2011

Apa yang bisa saya baca

Yang tidak bosan-bosan saya baga hanyalah pekerjaan murid-murid, koresi di sana sini memindahkan nilai ke daftar nilai begitu setiap hari. Saya pikir-pikir pekerjaan saya ini tak lagi berharga seperti dulu. nilai yang saya berikan tidak semahal saat-saat saya masih penuh vitalitas di depan kelas.
Walaupun begitu saya tetap menjaga nilai seobjektif mungkin karena nilai adalah hasil dari kualitas kerja.Dan menilai menjadi bagian penting yang sangat berpengaruh besar pada semangat belajar anak dan sebaliknya.
Mensegerakan evaluasi adalah prinsip. Dan timbal baliknya adalah respon yang cepat dari mereka untuk memperbaiki kesalahan. Kami sangat menghargai kerjasama yang saling menguntungkan, saya rasa.

Rabu, 06 April 2011

Wah dia sudah pergi

Begitu susahnya menjalin komunikasi yang baik dan wajar. Apakah ini pertanda kejenuhan itu sudah dalam tingkat serius. Walaupun kami bukan sapa-sapa tidak bisa dipungkiri ada rasa sepi tanpa kehadirannya dalam suara.
Barangkali karena ini menjadi cerita terakhir dalam kehidupan saya.Cerita yang punya nilai kebangkitan saya dari keterjatuhan yang menyakitkan.
Malam ini saya berharap, saat ada respon di ponsel. Namun secepatnya panggilan itu pergi dan tak bisa lagi menerima balikan saya. Yah ini peringatan bahwa cerita mes tinya segera diakhiri.
Apa yang bisa saya perbuat.....?

Senin, 04 April 2011

Pagi ini murung

Hujan rintik pagi tadi seperti mempertegas kemurungan. Ada satu kerinduan dan penantian yang sulit saya ungkapkan karena tidak seharusnya saya rasakan seperti itu. Dalam kesendirian rasa itu seperti mengingatkan saya bahwa pada satu saat nanti akan ada kerinduan dan penantian yang menyakitkan.Karena keduanya tak akan berujung dan mungkin tak berpangkal.
Persoalan saya mirip dengan sebuah pelarian . Berlari untuk meninggalkan satu kepahitan namun menemukan kepahitan yang baru.

Walaupun begitu saya bersyukur dengan kebangkitan jiwa saya, suatu hal yang tak ternilai harganya meskipun pada akhirnya saya harus kembali menjalani hidup saya sendiri seperti semula.

Sabtu, 02 April 2011

Denting di blog Consolo

22 jam lalu Consolo posting fotoblog sebuah taman rumput yang luas dengan latar belakang dua menara kondominium kembar berwarna abu-abu dan sebuah apartemen pencakar langit yang berwarna cerah. Taman itu sunyi dengan pohon cemara ciprus berbaris di tengahnya.Ada beberapa orang yang tampak sdg duduk-duduk di rumput. Posting tampil dilengkapi dengan suara musik lembut. Dentingan gitar klasik dalam irama Romanza berkombinasi dengan piano bernada tinggi.

Yahhh, saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya nikmati dalam hari-hari selepas kerja selain melihat-lihat internet.
Tadi pagi saat hujan rintik-rintik saya sedikit sedih, tetapi setelah chating dengan adik saya merasa senang dan kami tertawa-tawa lagi. Dan berjanji akhir bulan ini kami ke luar kota untuk refresing atau berenang.