Jumat, 29 April 2011

Menanti Azan Subuh

mengawali hari ini Sabtu tigapuluh April sepertinya biasa-biasa saja. Suasananya seperti hari istirahat walaupun hari ini saya sudah harus ada di kelas Jam tujuh tigapuluh.
Masih saya ingat hari kamis yang lalu ketika saya begitu lelah mengajar pada jam terakhir, seorang murid tidak siap menjawab pertanyaan yang sudah saya berikan beberapa hari sebelumnya.Saya sedikit marah dan mendekati gadis cilik itu memandunya kembali untuk mengingat apa yang sudah saya berikan. Dengan ragu ia memperbaiki jawabannya sambil memandang saya. OOO...Mata gadis itu, kelopak matanya indah di wajah tersenyumnya yang manis. Saya segera membalas senyumannya karena ia sudah memberi rasa nyaman telah mengubah kemarahan saya dengan tatapan mata yang tulus.
Saya berharap hari ini saya akan mendapatkan hal serupa di kelas yang sama,saya suka dengan ketulusan karena ketulusan bisa menyamai kepandaian. Saya tentu senang melihat murid yang pandai tetapi saya juga disenangkan oleh murid yang tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar