Selasa, 12 April 2011

Derai hujan mengurungku dalam sunyi

Hujan sore ini adalah ritme keindahan waktu, walaupun menghadiahkan kesunyian padaku. Apa yang dilakukan orang-orang di luar sana Ya,apakah mereka juga bisa menikmati kerinduan dalam tetes-tetes hujan ini?
Masa kecil saya dulu senang apabila hujan turun dan memaksa kami tinggal di rumah. Selalu ada kehangatan yang disuguhkan nenek.Ketela rebus hangat, jagung goreng tanpa minyak yang ditaburi gula atau pisang mentah yang dikukus diiris tipis-tipis diaduk dengan kelapa. Wow enak sekali. Dan tentunya semua itu dipetik dari kebun sendiri.
Nenek saya penggemar kopi. Setiap kali nenek ngopi kami bergantian ikut menyeruput sampai cangkirnya kosong dan selalu yang terakhir akan menyisakan bekas kopi yang menempel di pipi dengan bentuk lingkaran gelas.Biasanya sepupu saya laki-laki yang kebagian terakhir.
Masa itu sudah puluhan tahun berlalu, masa itu masa yang paling indah untuk dikenang. Betapa saya merasakan cinta dan belaian nenek saya yang tidak bisa diberikan pada cucunya yang lain. Karena sejak kecil saya diasuhnya, saya cucu kebanggaannya karena saya pemberani, saya terampil di sekolah dan selalu menjadi juara dalam setiap perlombaan.
Nenek begitu yakin saya akan menjadi orang sukses. Setiap kali kami motong ayam dia menyisakan sayap dan kepala untuk saya, katanya agar saya bisa terbang tinggi dan menjadi orang penting.
Setelah saya menikah setiap kali bertemu nenek tetap membanggakan saya, bahwa saya sudah terbang jauh dibawa suami karena dulu nenek selalu berharap begitu. Dibawa suami menurut nenek adalah keberuntungan dan dinaikkan derajatnya ke tempat yang tinggi.
Begitukah?
Perempuan-perempuan lugu seperti nenek memiliki sudut pandang yang positif tentang kehidupan rumah tangga anak-anak dan cucunya.Karena kehidupan mereka yang selalu positif menjadi ukuran untuk melihat orang-orang yang dicintainya.
Tidak tahukah mereka bahwa nilai kehidupan itu akan berubah seiring dengan perubahan waktu?
Sebenarnya kebahagiaan yang mereka lihat itu sudah pergi sejak saya menikah.

OHH hujan masih turun memanggil-manggil agar kita dengarkan iramanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar