Kamis, 21 April 2011

Sigeto Murakami

saya baru saja melihatny di fb. badannya tampak lebih kurus di bandingkan saat tinggal di INA. Saya kaget dan saya bilang pada suami lalu kami memperbincangkannya sedikit. Saat perpisahan keluarga Miki, kami makan malam di rumah makan Mina. Keluarga miki datang dari Fukushima ayah ibu dan ketiga adiknya, Sigeto, Aki dan kami bertiga.
Kami semua pesan ikan bakar. Dan Sigeto memesan dua porsi. Itulah yang membuat kami selalu tertawa apabila mengigat dia.
Masih saya ingat juga ketika Sigeto, miki dan aki bertiga tidur di kamar atas setelah kami ngobrol sampai larut malam.
Ketika Miki berulang tahun Sigeto yang memasak ala jepang. Nasi beras Fukusima dihidangkan dengan berbagai pelengkap di atasnya, salad dan udong yang mirip dengan spageti.Dan miki membuat sup daikong, yaitu lobak putih, telur rebus dan ayam yang direbus dengan kecap asin saja.
Kami makan malam beramai-ramai.
Kenangan itu dah cukup lama terlewati lebih dari lima tahun lalu.

Wah tidak terasa kami dah sampai di bandara. Ya saat saya tulis ini kami dalam perjalanan menuju bandara untuk menjemput seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar