Rabu, 11 Desember 2013

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Perbaikan






Rapat akhir semester sudah berlangsung, dan cukup lama sampai suasananya menjadi tidak kondusif lagi. Suhu udara di ruangan yang mulai panas dan rasa lapar yang mulai mengganggu menyebabkan kami cepat letih. Sejak pagi persoalannya hanya berkisar pada masalah absensi kealpaan murid yang tinggi, masalah kenakalan murid di luar kelas, masalah murid yang tidak mempunyai nilai ekstrkurikuler dsb. Lalu masalah guru yang malas ngajar, guru apatis, guru yang hanya mengajar dan tidak peduli dengan pelanggaran siswa dsb.Hanya sedikit masalah kualitas dan nilai siswa yang dibahas. Dan ini yang selalu terjadi di setiap rapat.

Selama ini sepertinya wali kelas kurang proaktif menangani masalah murid binaannya, sehingga masih terjadi hal serupa setelah tengah semester berlalu. Seharusnya evaluasi tengah semester gasal kemarin menjadi awal dimulainya merevisi semua permasalahan kelas. Sehingga tidak terjadi hal yang sama pada akhir semester.

Hal lain yang dibicarakan adalah masalah akreditasi sekolah. Awal tahun depan akan ada monitoring dalam rangkaian evaluasi dan akreditasi sekolah kami. Tidak ada pilihan lain kecuali nilai dengan predikat A yang menjadi target kepala sekolah. Karena sekolah kami pernah mendapatkannya pada tahun 2009 lalu dan menjadi sekolah model untuk provinsi Bali. Pusat sudah mengeluarkan dana untuk persiapan ke arah itu.
Sebenarnya semua ini lebih kepada prestise saja. Pada kenyataannya dana yang dikeluarkan sekolah jauh lebih besar dari apa yang didapat, Prestise. Tetapi memang prestise itu penting di samping prestasi.
Karena prestise kami bisa bangga ketika berada dalam lingkaran sekolah-sekolah sederajat terutama di kabupaten.
Kerja keras dalam sebulan ke depan harus dimulai lagi. Kami baru saja bernafas panjang dengan monitoring-monitoring personal bulan kemarin. Kini kami harus meningkatkan lagi segala administrasi mengajar kami.
Bersiap menjawab semua persoalan dan bersiap menjadi model di depan kelas jika tiba-tiba kami ketiban rejeki menjadi aktor atau aktrisnya.

Semua jajaran baik kepala sekolah, para wakilnya, guru dan pegawai sampai tukang kebun dll dipersiapkan untuk menyambut tim pusat yang akan melakukan inspeksi nanti.
Tetapi ini ada baiknya juga di samping prestise dan prestasi, perubahan gaya hidup juga terjadi di sekolah kami. Secara umum sekolah kami menjadi kenal dan terbiasa dengan budaya bersih dar rapi dengan seringnya mendapatkan evaluasi.
Kalau soal disiplin, sekolah kami tidak bisa diragukan lagi. Sejak awal sekolah kami menjadi daya tarik di kabupaten Tabanan karena kedisiplinannya. He he maaf kecapnya kemanisan. Akan tambah manis lagi bila saya katakan, siapa dong guru-gurunya, Hahah Ha Ha...

Maklum setiap keberhasilan tentunya akan muncul pejuang-pejuang Akuan. Sebaliknya dalam setiap kegagalan tak akan ada yang mengaku sebagai biang kegagalan itu. Manusiawilah.

Minggu depan kami mulai libur akhir semester sampai tahu baru. Tetapi kami masih punya tugas mempersiapkan akreditasi sekolah. Dan di awal liburan kami akan melaksanakan kegiatan workshop untuk kajian kurikulum 2013. Ini pekerjaan yang menyenangkan. Bekerja sambil berinteraksi dengan sejawat dalam suasana yang rileks.

Okay, saya senang karena pada beberapa minggu yang lalu ketika pengawas kabupaten memonitor kami, menyusul laporan tertulis, saya mengusulkan  perlunya pelatihan khusus untuk mengkaji kurikulum 2013. Hanya dengan pelatihan kami bisa memahami dan mengimplementasikan di dalam kelas. Agak terlambat juga sebenarnya, karena beberapa mata pelajaran yang sudah masuk dalam pengimplementasian kurikulum tersebut sudah jalan.
Tetapi tidak ada kata terlambat untuk perbaikan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar