Rabu, 04 Desember 2013

Kebahagiaan dalam Secangkir Kopi






Selamat petang kawan.

Senja sudah menorehkan warna jingga di langit barat. Setelah rehat dalam tidur yang cukup lama, badan rasanya segar kembali. Kesegaran jasmani dan rohani karena hari ini beban moral dan kerja saya sudah berkurang. Tinggal satu kali kerja untuk satu hari besok yaitu mengumpulkan nilai rapor.

Pagi tadi,jam 07.00 saya sudah di sekolah, langsung ke kelas dan membagikan nilai hasil ulangan serta nilai-nilai tugas. Setelah itu remedial. Jam 08.30 selesai. Selanjutnya sesuai dengan agenda saya menuju ruang pertemuan untuk menghadapi pemeriksaan implementasi kurikulum 2013. Ternyata hanya 12 orang guru yang hadir. Apakah karena mereka terlalu sibuk dengan tugas ataukah karena hal lainnya kami tidak tahu. Lalu ada 20 murid masuk ruangan, wah ini mereka akan diinterogasi juga pikir saya. Ada rasa ragu juga, lalu saya dekati mereka dan saya katakan agar jangan ada informasi yang bertentangan. Aneh ya, seharusnya saya tidak perlu begitu agar objektif jawaban mereka. Tetapi saya terlanjur mengatakannya.
Setengah jam kemudian pejabat dari Irjen datang diiringi seorang pembantunya. Acara dimulai dengan sambutan mengenai kurikulum 2013. Dan tidak lupa beliau juga menyampaikan salam Pak Menteri, dan bercerita tentang pengalaman beliau mengobservasi sekolah-sekolah lain yang ada di Provinsi Bali.
pa
Sesi pertanyaan dimulai. Pertanyaan diawali dengan sebuah pertanyaan kepada murid "Apakah anak-anak masih belajar dengan metode ceramah?" Serentak mereka menjawab "Tidak!!!" Lalu Pak Irjen tersenyum melihat anak-anak yang tampak serius lalu meminta anak-anak agar tersenyum dan tidak perlu takut.

Selanjutnya kepada guru beliau menanyakan apakah segala perangkat mengajar dan buku teks sudah sesuai dengan hasil pelatihan di Makassar? Lalu pengawas daerah kabupaten Tabanan yang mendampingi saya bertanya kepada saya, saya katakan bahwa bukan saya yang mengikuti pelatihan. Beliau mengangguk. Saya hanya belajar dari soft Copynya saja.
Selanjutnya sesi mengisi instrument, sebagian besar pertanyaan berhubungan dengan pelatihan tingkat pusat itu. Yah saya menyerah, lalu pendamping saya meminta kawan yang sudah mengikuti pelatihan mengambil alih. Ganti dia yang kesulitan menjawab karena bukan dia yang mengajar kelas yang menggunakan kurikulum 2013. Saya pikir dia harus tahu itu. Mestinya dia malu kepada pengawas bahwa pelatihan itu bukan untuk dia.Tetapi pada akhirnya kami menjawab bersama.

Sesi berikutnya adalah pemeriksaan perangkat. Murid sudah selesai mengisi instrumen dan diperbolehkan meninggalkan ruangan. Bapak Irjen mendekat dan menjabat tangan saya sambil berkata, "Saya tidak perlu memeriksa dan mengobservasi kelas lagi karena jawaban spontan dari anak-anak sudah menggambarkan bahwa semuanya sudah berjalan sesuai prosedur." Alhamdulillah.. lega rasanya. Jujur saja, tumpukan perangkat yang sudah saya persiapkan di depan saya sebenarnya juga belum lengkap sepenuhnya. Jadi berbahagialah saya.

Itulah kebahagiaan saya hari ini yang membuat saya tidur lelap sepulang kerja. Terbayar sudah keletihan saya berhari-hari mempersiapkan segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar