Sabtu, 28 Juli 2012

Kesunyian

Begitu sunyi rumah ini seakan udara pun tak ada di dalamnya. Hampa, sangat berbeda dengan kebiasaan di Tanah kelahiran, Tanah Jawa, hari-hari penuh dengan kehangatan. Mendengar suara tetangga ataupun orang lewat bercakap-cakap. Kunjungan selalu ada setiap waktu. Obrolan pengisi waktu dan tegur sapa tak pernah terhenti oleh kesunyian yang sia-sia.

Seperti ini rasanya jadi pengangguran, pekerjaan lebih banyak liburnya. Baru semangat satu hari di kelas sudah ada kegiatan murid lagi. Guru nganggur lagi. Tetapi sudahlah semua dijalani saja yang penting tetap sehat. Gimana pensiun nanti ya...apa saya bisa tahan diam di rumah dengan sedikit pekerjaan.




Tidak ada lagi anak-anak kecil yang meramaikan suasana dan menjadi hiburan setiap hari.Tidak ada mereka yang harus dilayani. Masa mau bercakap-cakap saja lewat benda-benda yang membosankan, semua basa basi. semua palsu dan bersifat sementara.

Tetapi bersyukurlah awak bersyukurlah. Kamu itu jauh beruntung dari mereka yang tidak memiliki apa yang sudah Tuhan berikan padamu. Ya saya harus bersyukur. Kesunyian hanyalah imajinasi yang kita buat sendiri. Saya harus bisa mengubah kesunyian menjadi satu hal yang bisa saya lakukan dengan sungguh-sungguh maka terbunuhlah sunyi itu. Yap saya akan mulai. Sampai nanti


Tidak ada komentar:

Posting Komentar