Jumat, 14 Juni 2013

Perempuan Tua dan Balita di Gendongan

Seorang perempuan tua menggendong balita yang sedang sakit turun dari boncengan sepeda motor di sebuah rumah sakit. Ia berkata pada suaminya
 " aku tidak mengerti bagaimana cara berobat di Rumah Sakit Umum, antarlah!"
Suaminya menjawab " Aku berpakaian begini."
 "Tidak apa kan,daftarkan saja."
Suaminya menjawab lagi dengan sengit,"Tetapi saya tidak mau."  Lalu melanjutkan, " Ambil nomor di mesin antrean, itu kelihatan." sampil menengok mesin antrean.
 "Tolong dong ambilkan saja, ini  bawa tas segala." Pinta istrinya.
 "Harus parkir juga, repot" suaminya mulai marah. "Ya udah." Akhirnya perempuan itu berjalan menuju mesin antrean. Seorang laki-laki  tua  menyalipnya lalu mengambil secarik kertas dari mesin antre kemudian berbalik dan menyodorkan pada perempuan itu tanpa bicara.
 " Untuk saya? Bapak gimana?  Ia belom mengerti.    
 " Saya sudah." Begitu saja jawab laki-laki itu dengan pandangan mata lega.
 " Terima kasih pak." Jawab perempuan tua itu dan memasuki ruang pendaftaran yang berjejal-jejal. Syukurlah ada satu kursi kosong.

Pertolongan lelaki tua itu tidak seberapa tetapi mengapa ia melakukannya tanpa diduga, dari mana ia melihat adegan buruk  perempuan tua dan balita yang digendongnya. Dan keberanian lelaki iti melakukannya saat suaminya belum meninggalkannya, adalah sebuah pertolongan yang menyembuhkan kecewa dan kekesalan atas terjadinya adegan tadi.
Terselip harapan agar suaminya bisa belajar kepada lelaki desa yang telah menolongnya itu. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar