Kamis, 01 Maret 2012

Tidak Ada lagi yang Terakhir


Tidak ada kesempatan yang sama untuk kedua, ketiga dst. Setiap kesempatan akan menjadi yang terakhir.

Teman saya pernah bilang dia akan menjadi orang pertama, tetapi saya berpikir saya hanya punya yang terakhir. Dan saya benar, karena saya berbicara dengan hati dan rasio.

Manusia tak pernah bisa meramalkan nasibnya walaupun bisa menyusun rencana hidupnya.
Dan sebagian orang membiarkan hidup seperti air yang mengalir tanpa rencana.
Ada benarnya juga. Namun sulit bagi saya karena perjalanan hidup itu tidak semudah air mengalir.

Kehidupan selalu punya masalah. Dan setiap orang mempunyai masalahnya sendiri untuk diselesaikannya sendiri.
Dan masalah saya adalah...saya berada di ujung perjalanan hidup. Namun saya belum bisa memerdekakan jiwa saya. Masih banyak persoalan yang lahir dari apatisme dan menyusupi ruang hidup saya selama tiga dasawarsa.

Saya perlu rileks yang sesungguhnya. Namun apa yang baru saya rasakan ?
Adalah bagian dari perjalanan jiwa saya.
Tidak ada lagi yang pertama, dan tidak akan ada lagi yang terakhir.

Biarlah ini melengkapi hidup saya serta menjadikan saya lebih kaya dengan kenangan.
Saya berharap bisa mengenang yang bisa membahagiakan hati saya dan melupakan segala yang menyakitkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar