Jumat, 09 Maret 2012

Dua Perasaan

Perang dan perang lagi. Seharusnya memang saya meninggalkan situasi seperti ini sejak awal sebelum semuanya terakumulasi. Sekarang? Hanya ada kepalsuan. Saya tinggal dalam semua kepalsuan. Sebenarnya saya meragukan apakah kehidupan kami asli apa palsu.

Berhadapan dengan kenyataan seperti ini memang sangat sulit. Sangat rumit.
Berulang kali saya sakit. Saya bosan dan kadang juga lebih dari itu. Muak. Ini bukan impian saya atau semua orang. Yap memang impian tidak harus menjadi nyata namun ini adalah titik balik dari kata hati saya.

Hari ini setiba kembali di rumah, saya seperti terkepung oleh banyak kebosanan. Dan selanjutnya saya menjadi sedih sesedih-sedihnya.

Saya tidur lalu main oil satu jam. di sini, dalam kesunyian di depan kanvas saya mulai dicekam rasa yang tidak bisa saya bunuh. Perasaan yang terus mengganggu bahkan di setiap waktu.
Dua bulan setengah, tidak cukup untuk mengubur perasaan itu. Seperti benih tanaman liar yang semakin dibuang semakin subur bertunas. Saya benci tidak bisa mematikannya.
Saya ingin meneriakinya sampai keluar semua isi dada saya.
Andai saja saya diberi satu mata pisau untuk mengiris akarnya mungkin tidak seperti ini.
Sekarang saya menanggung dua rasa nyeri. What can i do? no anything.

Beginilah jadinya, akan saya nikmati perasaan ini sampai kapan saja. Karena saya sadar bahwa dalam kehidupan ini segalanya tercipta berpasangan. Termasuk suka dan duka, bertemu dan berpisah.


Namun masih ada yang menghibur saya, obrolan yang cukup panjang dengan kawan di yahoo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar