Sabtu, 11 Februari 2012

Pantai Teleng Ria


Pantai Teleng Ria hanya berjarak lima kilometer memasuki kota Pacitan. Ini objek terakhir hari ini. Tidak ada yang istimewa. Pasirnya berwarna coklat kopi dan pecahan ombaknya berlumpur. Walaupun begitu pantai ini menjadi pantai tersibuk di Pacitan karena lokasinya yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum, medannya tidak bermasalah dan pantainya yang sangat panjang.
Di latar depan jauh mata memandang terdapat bangkai kapal pengangkut batubara terdampar dan terguling yang katanya sudah lama tidak terurus.

Kami hanya sebentar di sini. Keliling kota Pacitan sebentar lalu kembali ke hotel. Perjalanan hari ini memuaskan. Rental kendaraan murah, hanya dua ratus ribu sehari tanpa uang bensin dan sopir. Karena itu sebagai rasa terima kasih atas pelayanan sopir yang menyenangkan kami memberi tips setelah makan bersama di Warung sate yang katanya terenak di pacitan.

Ini malam kedua di Hotel Permata Jalan Gatot Subroto 26. Hotel terbesar di Pacitan. Selain itu ada hotel Pacitan, Hotel Minang, hotel wijaya, Bali Queen dan Guest House Alloro. Hoe-hotel ini saling berdekatan.
Kamar saya no 222 dengan pemandangan bukit hijau sebelah barat. Saya suka memandang bukit itu. Dan mengingat sesuatu, merenungi sesuatu yang tidak diketahui oleh siapapun.Dan apabila saya tidak sanggup meneruskan lamunan saya turun ke lobby. Ngobrol dengan resepsionis atau siapa yang ada di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar