Jumat, 03 Februari 2012

Memenuhi Janji


Senja saat saya memasuki rumah tua. Dua lampu temaram di kiri kanan pintu seperti senyuman hangat yang menyambut kedatangan saya untuk memenuhi janji demi ibu.
Perjalanan mudik ini begitu memelahkan karena kemacetan di Surabaya selama hampir dua jam.
Saya langsung masuk ke kamar ibu dan memeluknya tentu saja. Selanjutnya kami ngobrol basa basi di ruang tengah. Ibu menawari saya minum saya setuju teh panas. Ibu memanggil bibi. Namun beberapa saat kemudian ibu sendiri yang membawa dua cangkir kopi dengan langkah perlahan mendekati ruang tengah. Tentu saja saya cepat mengambil alih pekerjaan itu.
Betapa ibu melayani anaknya. Biasanya ibu yang meminta saya untuk membuatkan kopi dan ia selalu bilang kopi buatan saya paling enak.

Pujian itu sederhana namun menumbuhkan cinta yang teramat dalam di hati saya.
Saya belum pernah menyatakan pujian apapun padanya padahal banyak dan tak terhingga segala kebaikan yang telah ibu berikan.
Ibu, melihatmu selalu membuat hati bahagia sekalipun pikiran sedang galau.
Hari ini saya akan menghangati rumah kita yang sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar