Minggu, 12 Februari 2012

Pacitan- Ponorogo



Meninggalkan kota Pacitan menuju Ponorogo jam sepuluh pagi. Perjalanan menyisir kaki perbukitan mengikuti aliran sungai berbatu sepanjang lebih dari tigapuluh kilometer. Bukit-bukit rapat dan sudah menyerupai pegunungan ini banyak yang membentuk piramida yang sangat subur. Jalan berkelok landai di atas lembah-lembah hijau dengan ragam tumbuhan dan tanaman yang lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat di wilayah Pacitan-Solo.
Pohon kelapa, jati, akasia dan pohon melinjo juga tumbuh di sela-sela tanaman kayu yang menutupi perbukitan.

Batuan di sepanjang sungai dan pegunungan di sini bervariasi warna dan tekstur serta bentuknya. Batuan sungai di satu tempat serupa dengan batu vulkanik dengan bentuk bongkahan tak beratutan berserakan. Di tempat lain batuan itu membentuk lapisan teratur dengan warna-warna pastel krem, coklat muda dan kehijauan serta abu-abu. Posisi tegaklurus tinggi rendah menutupi permukaan sungai.

Kemudian di tempat lain lagi batuan bulat sebesar buah-buahan sampai kelapa dengan warna pastel lembut berserakan di dasar sungai.
Juga batuan hitam meyerupai lempengan baja dan batuan putih kapur, lelehan batu warna hijau safir juga ada di beberapa dinding bukit yang sudah dipahati.

Perjalanan ini serasa menjadi perjalanan wisata alam pegunungan saja. Terkadang membosankan juga tetapi tiba-tiba saja mengejutkan karena keindahannya.
Pacitan Ponorogo 77 Km, namun perlu waktu tiga jam perjalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar