Sabtu, 25 Februari 2012

25 Februari, 25 Januari, 25 Desember



Tiga hari setelah 22 Desember, bertambah satu catatan penting, 25 Desember. Saat itu Minggu bertepatan dengan hari natal 2011.
Tidak pernah saya bayangkan sore itu menjadi akhir dari semuanya. Waktu itu saya sedang berbenah sehabis mandi dan menjawab telepon dalam ketergesa-gesaan karena banyak tamu.
Tetapi..sudahlah, mimpi sudah menjadi nyata.

Baru saya sadari banyaknya kekeliruan yang saya lakukan. Saya membuat satu kekeliruan untuk menutup kekeliruan yang lain. Tidak pernah terpikir betapa pergolakan melawan kehancuran hidup saya akan berakhir sama menyedihkan.

Hari ini saya sangat gundah. Saya minta suami mengantar saya jalan-jalan. Kami berputar-putar di Denpasar lalu saya minta ke pantai, ke Serangan (pulau?). Saya nikmati sore di sana memandangi laut lepas. Selanjutnya saya katakan ke rumah adik.
Habis sudah waktu saya lalui hari ini.

Apakah suami tahu apa yang saya rasakan, ia menuruti semua permintaan saya dengan mudah tanpa banyak bertanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar