Minggu, 17 Mei 2015

Berharap Perubahan



Tidak ada kata habis dalam kesabaran, karena jika kesabaran itu habis tidak ada artinya semua kebaikan yang sudah ada.


Tetapi dalam cerita saya kali ini, saya merasa ada sesuatu yang aneh dan membuat saya bingung terhadap seseorang, yang setiap kali ngobrol hanya menggunakan kalimat-kalimat kutipan dan selalu diulang-ulangnya. Segala pertanyaan dan respon saya dijawab dengan kalimat yang sama. Harusnya saya boleh marah dan kesal, karena ini sama artinya bahwa ia berbicara dengan orang yang tidak disukainya.
Sebenarnya soal suka dan tidak itu hal biasa, yang tidak biasa adalah cara berbicara seperti menggebuki orang bertubi-tubi. Terkadang saya ingin melakukan perlawanan, namun....selalu muncul pertanyaan, apakah ada satu sebab yang membuatnya demikian. Jadinya saya sedih.

Yah pada akhirnya saya harus bisa menerima. Boleh jadi ini menjadi sebuah variasi yang melengkapi cerita pengalaman saya. Yang memperkaya hati saya dalam memahami orang lain.
Karena itu saya masih senang mengobrol dan saya ingin melihat ada perubahannya.



Candi Borobudur 2015


Kemarahan hanya sebatas reaksi manusiawi atas keterusikan jati diri. Tak ada kemarahan permanen yang bisa menghilangkan rasa saling membutuhkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar