Rabu, 22 Juni 2011

Mengapa dilupakan Juni 22

Hari ini mengapa dilupakan, sedangkan bagi saya hari ini 22 Juni merupakan hari kebangkitan semangat hidup saya.
Saya menjadi rindu pulang ke kamar saya yang sepi di Bali untuk menemui bantal-bantal yang selalu menghangatkan, dengan kelopak-kelopak mawar yang meninggalkan harumnya di sana.
Saya menjadi rindu dengan canda burung pada pagi hari dan desir dingin pada malam hari.Saya juga rindu pada malam-malam yang membangunkan saya untuk menciumi wangi mawar di dekat bantal. Dan menikmati cumbu lewat angin yang menerobos jendela.
Tetapi semua telah melupakannya.
Di sini,di Kota Padang saya berharap ada yang mengingatnya.
Tetapi..
Biarlah hanya saya yang memiliki kenangan dan kerinduan terhadap kamar saya, yang selama dua tahun menjadi saksi bisu duka derita dan bahagia saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar