Rabu, 13 Juni 2012

Bagaimana Saya Merindukannya

Bagaimana Bali saat ini, apakah cuaca juga mendung seperti di sini? Saya tidak mau membayangkan ketika mendung menutupi Bali. Ketika hujan membasahi dedaunan dan ketika bulan tertutup awan. Pilu, karena semuanya sering menyertai hari-hari kelam saya di Bali. Pernah saya bilang pada suami ketika saya berada dalam keputusasaan bahwa rasanya saya tidak sanggup hidup di Bali. Dan ia menjawab "Pensiun muda saja dan pindah." Hancurnya hati saya mendengar itu.


Bukit Uluwatu

Mungkin selanjutnya saya mengalami depresi. Sehingga setiap saat saya seperti ingin berteriak dan berlariii sampai habis semua yang membebani dada saya.

Dan ketika berhadapan muka tiba-tiba saja ada kekuatan besar yang mendorong saya untuk tegak dan menantangnya. Saya tidak boleh kalah. Berapa pun lawan yang harus saya hadapi saya harus berani dan saya memang menjadi pemenang.




Kebun Raya Ekakarya Bedugul



Saya bisa bertahan dalam depresi dan keputusasaan.

Dan menjadi catatan penting dalam kehidupan saya, ada satu potong kisah, tetapi tak seorangpun boleh tahu ceritanya. Kisah inilah yang membantu pembebasan saya dari belenggu yang merantai hati saya selama itu.

Bagaimana Bali saat ini, apakah cuaca masih mendung, apakah hujan masih membasahi dedaunan dan akankah bulan tertutup awan?

Saya mencintai Bali kini, merindukannya saat jauh darinya.



Setelah Sunset di Tanah Lot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar