Selasa, 01 November 2011

Terbang Malam

Tepat pada 00.00 saat ini, terdengar gemuruh mesin pesawat membelah kesunyian malam. Suara itu menimbulkan rasa kacau dan menakutkan seperti suara air bah yang akan melanda. Panjangnya malam ini memperdalam kesedihan dan kesendirian.
Tetapi sebenarnya dalam kesedihan ini tersimpan kenangan yang sudah menyuburkan semangat hidup saya. Kesedihan ini bergayut di dada, memberat seperti butir-butir air hujan di ujung daun menunggu detik kejatuhannya.
Kesedihan ini tak punya suara untuk diteriakkan. Berjuta kata tidak akan bisa mengungkapkannya.
Bahwa manusia punya kelebihan dibandingkan makhluk lain, adalah apa yang ada di dalam dadanya.Kalbu.Kalbu manusia kaya akan rasa.Dan sayatan kesedihan yang ada di dalamnya lebih tajam dari sayatan mata pisau.
Hati manusia yang memerintahkan perasaan untuk bersedih dan sebaliknya.Apabila pikiran tidak pandai mengendalikan hati niscaya hati manusia akan melakukan semua kehendaknya dengan semena-mena.
Karenanya menahan kesedihan adalah pengendalian.Biarkan rasa itu pergi, terbang bersama malam mencari landasannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar