Kamis, 20 Februari 2014

Mitajegeg

Tadi pagi, saat kami berdua piket di sekolah, tidak terlalu banyak masalah selain murid sakit, pura-pura sakit dan ijin menjilid buku ke luar sekolah. Semua berjalan lancar. Setelah istirahat kedua barulah kami bisa ngobrol dan bertukar pikiran. Pasangan saya ini masih gadis dan ngobrol punya ngobrol akhirnya sampai pada masalah pasangan. Ia mengatakan setelah pacarnya kuliah ia merasakan sikap laki-laki itu tidak seperti sebelumnya. Banyak yang berubah dan membuatnya kecewa karena tidak seperti yang diharapkan.
Saya katakan juga bahwa hal-hal seperti itu tidak hanya terjadi dalam masa berpacaran saja, dalam berumah tangga nanti pun akan sering terjadi. Karakter pasangan tidak sepenuhnya bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, terlebih jalan pikirannya. Puluhan tahun usia pernikahan pun bukan jaminan kita bisa mengetahui segalanya tentang pasangan kita. Lalu saya ceritakan satu pengalaman yang tidak pernah saya sangka-sangka ketika pada suatu hari saya terperangah oleh satu hal yang sangat mengecewakan dari pasangan saya. Dan saya terlambat mengetahuinya padahal sudah lama saya menunggu tentang satu hal itu.

Bukan hal yang luar biasa, tetapi sikap demikian terhadap pasangan itu yang luar biasa bagi saya. Saya kaget merasa seperti baru saja mengenal  pasangan saya. Ternyata ada sifat-sifat  yang tidak baik tersimpan di dalam pikiran pasangan kita. Namun, saya katakan juga pada Mita (nama kawan itu)
bagaimanapun juga karena dia adalah pasangan hidup saya, ya saya harus memahami bahwa hal itu adalah sisi buruk dari pasangan saya. Bisa saja hal yang sama juga ada pada diri saya.
Saya berharap Mita mau belajar sedikit dari pengalaman saya tersebut tentang bagaimana memahami kekurangan pasangan kita. Karena mengakhiri suatu hubungan hanya karena satu kekecewaan itu bukan hal yang mudah, sama dengan saat memulainya. Terlalu banyaknya pertimbangan pada saat sudah saling menyukai hanya akan menjadi momok yang menghambat jalan menuju tujuan.

Sayang obrolan berakhir karena seseorang mendekati dan bel pergantian jam terakhir sudah berbunyi, pertanda kami boleh meninggalkan tugas. Kami pulang.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar