Senin, 22 Juli 2013

Adriana, Adriana dan Adriannnnna

Dia hanyalah tokoh fiktif yang selalu datang untuk menyakiti. Begitu menyakiti seandainya ia berbanding dengan apa yang dikhayalkan penulisnya tentang tokoh lain seperti saya.
Saya manusia di alam nyata sedang Adriana tidak pernah ada untuk merasakan apa yang saya rasakan.
Adriana tidak pernah terhina apapun orang katakan kepadanya, tidak pernah sedih betapapun orang perlakukan padanya. Tidak pernah kecewa apapun yang orang sebutkan padanya. Tidak pernah menangis apapun orang terimakan kepadanya.

Adriana, Adriana.....
Tahukah dia ada pilu di dada saat terus mengenangnya. So melupakan adalah perjuangan untuk menghapus kenangan itu. Tetapi ketika membaca tulisan Adriana  perjuangan itu seperti hal yang sia-sia. Bahkan seperti merantai saya untuk tetap berada dalam lingkaran cerita yang menjadikan saya berduka.

Saya berduka namun saya sudah terlalu akrab dengan Adriana sehingga saya merasa seakan dia berada di dekat saya.
Adriana....


Pantai Tanjung Bunga Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar