Rabu, 10 Mei 2017

Rayuan Pulau Kelapa


 Makin sering didengar semakin enak dinikmati nada dan irama lagu Rayuan Pulau Kelapa, salah satu lagu nasional kita.
Sejak nilai kebinekaan kita tercabik, lagu-lagu kebangsaan terus diperdengarkan oleh beberapa stasiun televisi dan radio terutama RRI. Terlebih lagi setelah vonis terhadap Gubernur terkalahkan dalam pilkada DKI 19 April 2017 atas dugaan penistaan agama dijatuhkan dengan vonis 2 tahun penjara.

Saya pikir semua yang terjadi pada diri manusia itu membawa pesan baik, termasuk peristiwa yang kini sedang terjadi, yang menurut sebagian orang merupakan peristiwa matinya keadilan di negeri ini.

Saya jadi teringat pepatah arab " Akal adalah hakim yang adil."
Terlepas dari semuanya saya hanya melihat beberapa
Peristiwa yang menyangkut gubernur DKI ini selalu fenomenal. Dan reaksi pendukung atas vonis 2 tahun penjara kepadanya menjadi puncaknya.

Berbagai aksi solidaritas pendukungnya digelar dan selalu disertai dengan aksi lagu-lagu nasional.

Sebegitukah kekhawatiran bangsa ini akan munculnya perpecahan sehingga terus menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, padahal pada bulan Agustus saja ini sudah jarang diperdengarkan. Jika iya, saya merasa bangga karena tiba-tiba saja generasi muda sadar untuk menyintai tanah airnya.

Keanekaragaman peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air telah menguras perhatian dan menyeret emosi kita semua. Semoga saat ini menjadi titik balik menuju persatuan kembali.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar