Rabu, 17 Mei 2017

Menyusur Jalan Desa di Kaki Gunung Raung

Selamat siang, saya sedang berada di kapal penyeberangan di Selat Bali menuju Banyuwangi. Perjalanan ini untuk mengisi liburan akhir minggu ditambah libur Hari Raya Waisak.




Perjalanan kali ini merupakan perjalanan dua kepentingan, yaitu perjalanan silaturahmi keluarga menjelang bulan Ramadan dan jalan-jalan mencari objek wisata baru yang belum pernah kami kunjungi.
Objek wisata yang kami kunjungi adalah wisata alam pegunungan  dan air terjun serta pantai, yaitu Air Terjun Telunjuk Raung, Air Terjun Lider, dan Air Terjun Kembar Arum. Selain itu juga tempat wisata baru Waduk Sidodadi. Sedangkan pantai yang kami kujungi adalah Pantai Cemara. Semuanya ada di Kabupaten Banyuwangi.

Perjalanan Hari Pertama
1. Air terjun Lider

Perjalanan hari pertama menyasar objek wisata desa-desa yang ada di kaki Gunung Raung tepatnya objek wisata yang ada di Kecamatan Songgon, sebelah barat selatan Kota Banyuwangi, kurang lebih 60 Km dari Kota Banyuwangi. 
Kecamatan Songgon berada di sisi timur kaki G Raung, merupakan kota kecamatan berhawa sejuk dan merupakan kawasan perkebunan cengkeh dan perkebunan tebu.
Beremu Buruh Perkebunan di Dekat Kampung
Ada tiga objek wisata baru di Songgon yaitu air terjun. Pertama Air terjun Lider, kedua Air Terjun Kembar Arum dan ketiga Air Terjun Telunjuk Raung. Tiga objek ini berada dalam satu jalur mendekat ke kaki G Raung. Jarak terjauh dari jalan kecamatan adalah Air Terjun Lider. Selain jauh masuk ke  perkebunan yang sangat sepi, medannya juga agak sulit karena tanjakan dan kondisi jalan batuan lepas serta sempit. Jelas hanya motor kendaraan yang paling tepat, Dan hanya mereka yang berjiwa petualang yang bisa menikmati perjalanan ke Air Terjun ini. Ada rasa takut dan was-was melintasi hutan lindung yang gelap mengapit jalan di bawahnya dan rumput semak yang tidak terjamah pekerja perkebunan karena lokasinya yang jauh dan tinggi. Mungkin pada hari libur tempat ini ada pengunjungnya. kali ini benar-benar hanya kami berdua saja. Kami hanya bisa mendengar suara gemuruh air dari atas jalan turun disisi tempar parkir saja. Tidak mungkin turun hanya berdua karena turunan sangat terjal ditutup semak dan pepohonan besar yang lembab, Takutlah.

Kebun Cengkeh



Kebun Tebu di Belakang


2. Air Terjun Telunjuk raung
Tidak terlalu lama berada di tempat yang membuat was-was ini perjalanan kami lanjutkan. Sepanjang perjalanan kembali ke jalan desa tidak seorangpun kami jumpai. Selanjutnya menuju objek air terjun berikutnya yaitu Air Terjun Telunjuk Raung.


Kami melewati perkebunan cengkeh yang asri. Udara terasa lebih sejuk Sampai di Dusun Mangaran, dusun terakhir sebelum Telunjuk Raung, kami istirahat solat Jumat lalu ngopi di warung tidak jauh dari masjid kecil itu. Desa ini juga merupakan kawasan perkebunan Desa Sumber Arum. jadi rumah-rumah mungil di kira kanan jalan adalah rumah pekerja perkebunan. Ciri khas perumahan ini adalah tatanan rumah yang rapi dan bersih dengan halaman yang ditanami bunga-bungaan. Saya merasa betah mengobrol di warung kopi sambil menunggu gerimis reda.













Setelah gerimis mereda kami meneruskan perjalanan ke Telunjuk Raung melewati belokan ke kiri. Jalan memasuki area kebun tebu di sebelah kanan jalan dan kebun cengkeh serta tumbuhan lainnya di sebelah kiri mengikuti lembah sungai. Jalan perkebunan ini lebar dan mudah dilalui walaupun hanya jalan tanah berbatu dan pasir gunung. Pemandangan berlatar G Raung menambah indah dan damai rasanya. jalan berkelok juga manambah keindahan. Sayang idak lama kemudian mendung menutupi kaki gunung.








Membelah kebun tebu sampailah kami di lokasi wisata. Sepi, hanya terdapat dua sepeda motor yang parkir, Ada dua orang penjaga yang meminta uang parkir sekaligus tiket masuk Rp 5000. Di sebelah sana ada tukang yang sedang mengerjakan bangunan berbentuk musola dan rumah-rumah penginapan. 
Lalu ada tiga rumah pohon menghadap ke lembah. Pada dasarnya lokasi ini adalah bibir lembah yang cukup curam. Di dasar lembah itulah air terjun berada.




 Kami putuskan untuk turun. Mulanya kami memang ragu karena cuaca mendung dan masih berpotensi gerimis. Lagi pula tidak ada seorang pun kelihatan di lembah yang dituju. Dengan mengingat begitu jauh dan sulit kami sampai di tempat ini ditambah niat kami memang untuk ke sini akhirnya perlahan kami menuruni tebing menuju dasar lembah. Mulanya memang bertangga tetapi selanjutnya jalan tanah yang agak licin juga.





Add caption

Dasar Lembah

  Lewat dasar lembah


menyeberangi sungai berarus  deras





 Wah Tulisan Ini Menghibur Sejenak 
3. Air Terjun Kembar Arum

Selanjutnya kami kembali melewati dusun Mangaran menuju lokasi selanjutnya yaitu Air Terjun Kembar Arum. Air terjun ini masih berada di Desa Sumber arum dan berada dalam satu jalur jalan desa. Dari jalan desa, lokasi Air Terjun berjarak kurang lebih 400 meter saja dengan jalan kaki melewati kebun sayur umumnya yang ditanam adalah sawi ijau dan selada air.
Air tenjun ini berupa deretan air terjun yang tidak terlalu tinggi. Objek wisata ini baru dibuka awal tahun 2017. Dengan tiket parkir sepeda motor lima ribu rupiah saja kita sudah bisa memasuki lokasi.
Lokasi ini juga menjadi pemandian di bawah air terjun. Beberapa warung masyarakat setempat juga ada di area sekitar air terjun.
Cukuplah untuk sekedar refreshing dan menikmati suasana pedesaan yang damai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar