Rabu, 11 November 2015



Masih lekat dalam ingatanku saat itu udara mulai dingin setelah lewat dinihari. Perjalanan sudah sampai setengahnya dan ini saat yang tepat untuk beristirahat. Tempat ini memang merupakan pos peristirahatan setelah perjalanan mendaki selama satu jam. Bermula dari ketika aku hampir tergelincir ke tebing dan ia menyambar lenganku membuat aku sedikit was-was ketika ia mengajakku duduk di bangku panjang di tritis bangunan untuk beristirahat itu. Beberapa pendaki juga beristirahat di tempat duduk yang terbuat dari pokok-pokok kayu sambil menikmati makanan serta minuman ringan. Aku hanya minum sedikit air mineral dan biskuit.
" Waktu kita masih lama, sekarang masih jam dua satu jam lagi kita sampai di puncak." Katanya mengambil tempat di sebelahku. Aku cuma mengiyakan sementara pikiranku dihinggapi rasa takut dan canggung duduk berdua dengan porterku. Aku berdiri tanpa alasan tetapi kembali duduk karena aku memang sangat letih dan nafasku juga belum stabil setelah jalan mendaki itu apalagi semalam tidak bisa tidur. Ini memang selalu terjadi setiap kali menunggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar