Selasa, 10 November 2015

Hujan dan Kegelisahan


Hujan turun untuk awal musim baru, musim penghujan yang seharusnya tiba waktunya. Rasanya melegakan karena sudah terlalu panjang musim kemarau tahun ini. Hujan ini turun menyusul tiupan angin yang cukup kencang disertai petir dan kilat lagi. Satu rahmat sekaligus, kolaborasi antara air, cahaya dan suara. cuaca seperti ini seakan memperkecil keberadaan kita. Tenggelam dalam kekuasaan alam yang tak tertandingi kekuasaan manusia di manapun.
Rindu akan sesuatu yang tidak bisa dikatakan, karena memang tidak tahu apa itu yang dirindukan. Barangkali kerinduan ini hanyalah efek dari pintasan memori tentang suasana yang sama. Suara hujan gemericik di pancuran dan gemerisik tetesan air pada daun.
Kini kerinduan itu sudah terobati. Rasa sejuk mengusap dada membisikkan bahwa segala kegersangan akan berlalu. Hujan ini menyejukkan bumi dan hati manusia. Menghapus rintihan dan keputusasaan dedaunan yang lama tak mampu bertahan pada tangkainya.
Besok pagi pasti semuanya segar kembali dan semangat baru akan datang lagi. Biarlah yang terjadi kemarin kita lupakan demi hari esok yang penuh harapan.

Hujan malam ini biarlah melarutkan semua kegelisahan dan melahirkan kedamaian. Kedamaian di hati semua orang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar