Minggu, 28 April 2013

Tidak Ada Mimpi yang Tidak Selesai

Begitu banyaknya yang ingin saya tulis, sampai tidak tahu lagi dari mana saya harus memulainya. Sampai sedemikian lama blog ini saya tulis saya belum berani mengungkapkan semuanya secara jujur apa yang sering berkecamuk di kepala saya. Tentang suasana hati saya saat ini, tentang sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini, tentang bayangan hari-hari mendatang dsb. 

Karena tidak mungkin saya mengatakan di sini, segalanya terasa menggumpal di dada. Tersumbat sudah saluran bicara saya. Kalau sudah begini rasanya saya ingin berlari menyusur pantai sambil membentangkan tangan dan meneriakkan segalanya sampai habis tumpah tak bersisa.
Tak bisa saya berhenti merenungi, mengapa sampai sebegini perasaan saya.

Saya memang salah, memulai sesuatu yang seharusnya tidak ada. Meraih impian tentang sebuah istana untuk berlindung dari reruntuhan. Dan  buaian mimpi itu  merubah segalanya. Saya berjiwa.





Namun...
Tidak ada mimpi yang tidak selesai. Titik balik pertemuan dua kutub merubahnya kembali dalam reruntuhan baru. Sangat cepat secepat mimpi itu sendiri.

Yah hanya jika jiwa terlepas dari badan, manusia akan berhenti dari persoalannya. Karena itulah saya tidak bisa menyerah pada kekecewaan ketika mimpi indah berlalu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar