Kamis, 11 April 2013

Persoalan Manusia tak akan Pernah Abadi





sesaat ia akan terbang lagi


Ada dua hal krusial dalam kehidupan setiap orang, yaitu sedih dan senang. Keduanya bukan pilihan melainkan semacam makanan pokok yang harus dicicipi. Dan masing-masingnya memiliki batas kejenuhan sehingga pada akhirnya terjadi resistensi. Hm hm hm..

Persoalan manusia memang tak akan pernah abadi. Hanya waktu yang abadi.
Ada satu kisah, kurang dari dua bulan lalu seorang kawan berbagi masih menangis meratapi kelakuan istrinya yang berselingkuh selama empat tahun. Namun seminggu lalu ia sudah memasang foto-fotonya bersama seorang wanita. Sepertinya istri barunya. Saya mengucapkan selamat untuknya, lalu ia menulis kalimat panjang yang mengucapkan terima kasihnya dan yang menyenangkan saya adalah pernyataannya bahwa saya sudah menjaganya dari rasa frustasi sampai kini ia bangkit kembali.

Benarkah saya masih berguna untuk orang lain? hai hai saya tersanjung.
Begitulah perubahan nasib manusia terkadang tidak bisa diduga. Perubahan yang terjadi karena kita menghendakinya untuk berubah. Karena kita menyadari untuk bisa merubah.

Selamat berbahagia kawan, semoga Anda bisa menjaga perkawinan Anda sampai nanti. Tidak salah saya mengatakan bahwa saya bukan jodoh Anda saat Anda bertanya: Maukah kamu menikah dengan saya, saya ingin mengakhiri kehidupan saya dengan cinta dan ibadah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar