Minggu, 25 November 2012

Gerimis dalam Matahari

Ada rasa gundah yang terbawa saat saya bangun di pagi hari ini, Menggelayuti kalbu dan mengendap-endap dalam setiap relungnya.
Tetapi sudahlah, begitu bisik yang terdengar dari satu relung hati ketika ada relung yang ingin meratapi kegundahannya.

Dan tidak lama kemudian segera relung yang lain melumurkan damai ketika mata saya menangkap dua puncak  pegunungan Batukaru saat saya membuka pintu kamar tidur. Pemandangan di keremangan  dari kaca jendela itu membuat rasa syukur saya bertubi-tubi memukuli dada dan mengatakan bahwa saya adalah orang yang bisa berbahagia dalam semua kesedihannya.
ohh,
Saya memandangi panorama dalam kabut itu sejenak sebelum mengambil air Wudlu. Saya ingin segera mandi pagi-pagi walau ini hari Minggu. Begitu semangatnya saya untuk menyambut hari ini sebagai hari kebangkitan dari kelemahan, setelah jiwa dikuasai oleh malam yang berat.

Dan sore ini gerimis tipis menari dalam cahaya matahari, berkilauan membasahi semua yang tampak dari jendela kamar. Saya dipukul sunyi. Lalu saya menghapus sederetan angka di hp saya. Saya sangat sedih, tetapi ini mungkin akan lebih baik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar