Minggu, 22 April 2012

Musim Berganti

















Betapa musim juga menguasai kita seperti waktu menelan sejarah manusia. Hari ini hujan turun cukup deras. Namun tidak seperti hujan pertama kemarin. Sabtu pagi, pukulan hujan di atap menyentak dada. Memandangi derasnya air dari kamar membangkitkan kangen. Hujan ini indah. Untuk apa dan siapa hujan akan saya kabarkan? Dan... saya tahu semua hanya akan menambah kesia-siaan saja. Begitulah, hujan pun mereda bersama reda harapan saya. Hujan ini mengawali pergantian musim. Hujan baru saja menghapus ketakutan saya membayangkan bagaimana jika musim hujan datang lagi. Dan kini ketakutan itu sudah berlalu. Musim sudah berganti, dan akan terus berganti sampai akhir nanti. Kini saya bisa menghargai hidup setelah menjalaninya. Bahwa diperlukan keberanian dan keikhlasan menerima segalanya. Segala hal yang terjadi dalam kolektifitas manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar