Selasa, 07 Oktober 2014

Harga untuk Kata-Kata

Pagi ini secangkir kopi saya harapkan mengurangi rasa dingin akibat gejala flu yang mulai saya rasakan. Sepertinya memang ada hasilnya sehingga saya sudah melepas mantel dan merasakan udara yang mengalir segar.

Kawan, saya masih berpikir tentang kalimat-kalimat puitis itu. Jadi teringat masa remaja dulu bahwa saya pengagum penyair-penyair romantisme. Tetapi waktu sudah berganti, ada rasa segan bicara lagi tentang romantisme, walaupun hati saya masih sering berbicara sendiri tentang hal itu.

Mendapatkan kenikmatan itu bisa dengan cara yang murah dan mudah bahkan terkadang gratis.
Membaca kalimat-kalimat indah termasuk cara mendapatkan kenikmatan bahkan kebahagiaan tanpa membayar. Sederhana kan. Karena itu saya sangat menghargai kata-kata yang baik seseorang apabila itu merupakan ucapan yang tulus. Dan saya terus mengenangnya.
Sayang, pada akhirnya saya harus menunggu sampai pada akhirnya kata-kata itu menghilang dikubur waktu, tanpa saya kenali kata itu sebagai kata yang terakhir.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar