Rabu, 22 Januari 2014

Saya Membutuhkan-Mu

Pergantian siang dan malam secepat melesatnya anak panah ketika kita sudah melewatinya dan selambat pergeseran bulan ketika kita menunggunya.


Saya merasa sakit dan tidak bersemangat melakukan apapun. Rasanya nyawa saya tinggal separo saja, Selalu membayangkan andai hidup saya segera berakhir sebelum saya benar-benar tumbang.

Jiwa saya memang sudah porak poranda. Hanya sesaat saya behasil menyusun puing-puing itu dan merasa nyaman di atasnya.
Kini puing-puing itu berserakan kembali.

Tuhan, beri saya semangat baru, beri saya jiwa yang baru dan tutuplah segala lembaran lama. Rasanya saya sudah tidak sanggup membacanya dan tidak sanggup pula menutupnya.
Saya sakit kini, saya sendiri. Saya membutuhkan-Mu.



Menunggu Pagi Tiba di kamp Plawangan2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar