Sabtu, 22 September 2012

Bekerja Menjadi Hiburan

Bekerja menjadi hiburan bagi saya, tetapi kemarin saya bekerja dengan sedikit kemarahan. Bagaimana tidak marah, saat saya bicara di depan kelas ada seorang murid tidak memperhatikan karena asyik melihat handphone. Saya marah. Banyak sudah kalimat-kalimat saya keluar. Setelah beberapa menit kemudian saya memberi soal dan ketika murid bekerja, saya mengoreksi lembaran pekerjaan sebelumnya.

Tetapi apa yang terjadi, saya dapati lagi murid lainnya juga asyik sendiri. Saya berdiri dan tidak sabar menghampirinya untuk memastikan apa ia juga bermain dengan handphone. Benar anak itu menggunakan BB-nya. Spontan saya marah dan memintanya keluar. Beberapa kali saya memerintahkan dia keluar hingga akhirnya dia keluar sampai jam saya berakhir.
lengkap sudah, sakit rasa kepala saya.

Hari ini, saya bicara dengan wali kelasnya tentang anak-anak yang nakal itu.

Beberapa hari yang lalu saat bel masuk berbunyi,seorang kawan berkata bahwa ia harus cepat ke kelas karena sepuluh menit pertama adalah waktu untuk marah, tigapuluh lima menit kemudiannya baru mengajar tetapi itu juga bisa berubah kalau dia akan marah lagi.
Ternyata saya juga mengalaminya. Tetapi sudahlah semua sudah terlewati.
Kalau guru tidak berani marah kepada murid. murid yang akan berani kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar