Jumat, 18 Maret 2016

Tamansari Sebuah Taman Yang Paling Indah







Selamat malam dari Tamansari. Taman yang banyak membawa cerita tentang apa saja selama tiga dekade yang saya lewati..
Dimulai dari kontrakan kamar berdua lalu berpindah ke kontrakan rumah tua kecil dan selanjutnya rumah bagus kecil dan terakhir di rumah sederhana berplafon anyaman kulit bambu. Malangnya keluarga kecil saya saat itu. Perpindahan setiap tiga tahun sekali dengan pilihan terpaksa karena rumah_rumah itu selalu berpindah tangan dari pemlik satu ke pemilik lain.
Dan rumah terakhir membuat saya trauma untuk berpindah lagi maka ketika induk semang menyatakan rumahnya dijual. Saya bilang saya akan beli. Hanya keberanian, dan ini muncul dari ketakutan akan perpindahan.
Syukurlah, tiba-tiba induk semang menyatakan akan menggagalkan jual beli yang sedang dibicarakan dengan  orang lain dan memilih saya sebagai penghuni terakhir. Begitulah keberuntungan dan perjodohan rumah ini. Keberuntungan selanjutnya adalah ketika induk semang menyatakan  kami diberi waktu untuk mengangsur pembayaran dalam tempo satu tahun, luar biasa bagi kami. Saya segera membayar  sebanyak uang yang saya punya yaitu tujuh puluh persen dari harga. Sisanya suami yang mengangsur.
Masih saya ingat malam hari setelah transaksi terjadi kami tidak bisa tidur merasakan kenikmatan yang luar biasa karena memiliki rumah. Itulah cerita tentang Tamansari taman saya, taman yang paling indah pada 20 tahun yang lalu.



Kini cerita di taman saya sudah mencapai belasan episode he he, dari kami berdua yang menjadi  aktornya berkembang menjadi anak-anak sebagai penerus ceritanya. ya sama saja cerita tentang kehidupan memang cuma dua tema yaitu kemurungan dan kegembiraan. Seperti halnya sandiwara ada tragedi ada komedi dan pada akhirnya kembali ke hal yang biasa. Begitulah apa yang saya alami juga dialami anak saya. Mungkin saja di dalam kehidupan orang lain. Karena itu tidak perlu berpikir kalau seharusnya hal yang menggembirakan saja yang kita kenal. Bukankah kegembiraan itu terasa karena kita sudah merasakan ketidakgembiraan? Bukankah kebahagiaan itu hanya bisa kita rasakan setelah lama kita tidak memilikinya?
Jadi kesimpulannya bahwa Tamansari menjadi legenda kehidupan kami yang penuh suka dan duka.
Selamat malam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar