Senin, 19 Januari 2015

Sepi Hanya Satu Bagian Kecil

Gerimis tipis melintasi rerumputan. Kesunyian merambati perasaan ketika memasuki halaman. Rumah ini seperti sudah lama mati dan saya selalu ingin menangisi kematiannya.
Daun kering yang rontok dan bunga palem yang berguguran .masih berserakan. Saya hanya memandanginya.
seekor anak kucing menyelinap tetapi berlari ketika saya memanggilnya.

Ketika gerimis pergi terdengar suara merdu seekor burung liar di kejauhan. Kemerduannya membuat saya ingin berlama-lama menikmatinya. Saya berharap ini akan menghangatkan hari ini dan mengalihkan pikiran-pikiran buruk saya. Apakah saya begitu terpengaruh oleh sajak-sajak Archibald Macleish yang saya baca sejak kemarin. Sajak tentang kesedihan dan penderitaan akibat peperangan. Saya sangat sedih kali ini, sangat sedih tidak mengerti bisa begini. Buruk sekali mood saya ini.
Apalagi itu radio mendengarkan Unbreak My Heart, Withney Huston. klop sudah. Teriakan saya ada di situ juga, don't leave me in all this pain.......unbreak my heart, say you'll love my again.....




Tetapi saya gak mau mati karena sepi. Sepi hanya satu bagian kecil dari yang masih banyak. Ada ramai, ada senang,ada tawa, ada gembira di tempat lain dan situasi yang lain juga.
Dan jangan lupa saya juga mempunyai satu hal yang sangat berharga yang tidak semua orang seperti saya bisa punya. jadi berbahagialah saya yang sesungguhnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar