Rabu, 14 Januari 2015

Cinta dan Cendawan

Senja melukiskan warna berguratan cahaya. Antara desir angin suara burung malas bercicitan seperti sedang berebut sesuatu. Mungkin mereka berebut tempat ataupun makanan. Suara induk berceracap menandakan ia sedang mengurus anak-anak mereka.

Sepi yang damai, walaupun berulang kali gemuruh halus di balik awan meningkahi langit tak akan mengusik kedamaian ini.
Kesendirian yang sempurna, kesepian yang bicara bahwa setiap orang memerlukan kawan. Seperti Plato pernah berkata bahwa manusia adalah makhluk sosial.

ilustrasi buku cerita anak 2014
Pengingkaran jika orang berkata 'Aku lebih senang sendiri'

Kali ini saya katakan, saya tidak sanggup sendiri. Saya merindukan kekasih  saya, cinta saya. Berabad lamanya jiwa manusia dilengkapi oleh cinta dan tidak ada dari kita yang tahu bagaimana cara memperlakukan cinta dengan cinta, kecuali menjaganya.
Berbagai cara telah dilakukan manusia untuk menunjukkan cinta, tetapi lebih banyak orang yang membunuh cinta.

Pembaca, cinta adalah kebesaran jiwa yang bisa memberi kemerdekaan jiwa lainnya tanpa kehilangan apapun. Seberapa kita berikan tak akan mengosongkan jiwa kita.

Cinta bisa tumbuh dari sebuah reruntuhan, sebagai perjuangan cendawan untuk mendapatkan hidupnya setelah didera penderitaan. Dia bersemi dengan subur ketika hujan menyirami. Love you so much.


                                                                     ilustrasi cerita 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar