Sabtu, 13 September 2014

Berhentilah

Selamat pagi,
bola matahari membara menerobos kaca boven. Warna kuning emas mencetak segi empat kecil-kecil di dinding kamar sementara di balik tirai dedaunan mulai bermain dengan angin.Harusnya saya senang, tetapi rasanya dada saya penuh sesak. Email  aneh itu sepertinya sengaja membenamkan saya ke dalam teka-teki tak berkesudahan.
Walaupun terkadang email itu juga bisa menjadi email yang membuat saya menunggu kemunculannya.

Kawan, sebenarnya untuk apa perihal email ini menjadi masalah, adalah ketidakjelasan alamatnya yang membuat kesalnya perasaan. Saya berharap ini bisa berubah menjadi sesuatu yang baik bagi saya dan saya tidak perlu merasa terganggu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar