Selasa, 15 Februari 2011

Masao Ahashi

Masao Ahashi,kenalan kami,seorang pelatih Yudo,expat dari JICA yang pernah tinggal di Indonesia selama satu tahun dan enam bulannya berada di Bali sore tadi datang tanpa memberi kabar. Surprise? Tentu saja, Masao datang dengan istrinya Maya. Mereka baru saja menikah minggu lalu di Bali dan kini saat-saat bulan madu.
Kami mendapat oleh-oleh sumpit, kain Jepang klasik, permen, dan teh jepang. Kami jadi teringat oleh-olehnya pada kedatangannya tiga tahun lalu.Sebuah lampion berwarna merah dan mainan tradisional dari kayu,lalu kami tunjukkan lampion yang masih terpasang di dekat pembatas ruang keluarga.Masao tampak senang. Sayang mereka tidak mau menginap.
Reuni kecil ini menyenangkan dan bagi saya ini menjadi hiburan yang mengurangi kebosanan pada liburan hari ini. Saya membalas memberi cendera mata sepotong kain batik Yogya untuk maya.Dia sangat senang dan beberapa kali membungkuk mengucapkan terima kasihnya.
Benar seperti kalimat yang saya terima sebagai ucapan hari valentin kemarin lewat SMS,Indahnya dunia hanya sementara,indahnya cinta hanya seketika, indahnya mimpi terkadang tak pasti tetapi indahnya persahabatan sangat berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar