Sabtu, 10 Juni 2017

Renungan lanjut Usia

Selamat pagi. Hujan dan gerimis bergantian sejak dinihari.  Hanya beberapa detik saja sesekali matahari menampakkan sinarnya.  Walau begitu udara tidak terlalu dingin.
Ramadhan sudah melewati pertengahannya tanpa terasa dan sudah menjadi pola kebiasaan dalam beraktivitas.

Hanya saja pada malam-malam tertentu saya sulit tidur.  Pikiran menerawang ke mana mana tidak jelas. Terkadang sampai ke titik krisis yang menakutkan. Jika begini ingin sekali mencari teman untuk mengobrol dan meredakan kegelisahan. Tetapi itu tidak pernah terjadi karena waktu jua. Yang bisa saya lakukan hanya berdoa mohon mendapat perlindungan-Nya serta berharap esok segera tiba.
Yah musuh kita adalah rasa takut,  hanya rasa saja barangkali karena ketakutan itu terkadang tidak beralasan. Atau hanya efek dari peristiwa sekitar kita saja.

Benar cerita orang-orang bahwa perubahan generasi pada diri manusia akan membawa perubahan berpikirnya. Bisa saja pola berpikir yang positif maupun negatif. Positif apabila kita bisa membangun semangat dan lebih berani membangun ide untuk mereka yang lebih muda, dan negatif ketika kita selalu merasa introfet dan hanya berada di belakang saja.
Tetapi pemisahan antara keduanya juga tidak mungkin karena secara alamiah generasi lanju usia berhadapan dengan kelebihan dan kekurangan.

Begitu pun saya.
Pembaca yang budiman, satu lagi musuh saya yaitu menurunnya kreativitas. Pekerjaan yang sifatnya tugas pokok memang berjalan lebih baik dari semula saya rasa,  tetapi inovasi dan kreativitas lain datar saja. Sekalipun kadang masih ada hentakan tiba-tiba untuk melakukan sesuatu namun dengan cepat keinginan itu sirna.

 



Matahari sudah bersinar lagi semoga hari ini cerah sampai sore karena nanti masih ada undangan untuk berbuka puasa bersama  kemenag kabupaten. Sampai di sini jumpa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar