Kamis, 15 Juni 2017

Alam dan Manusia

Musim kemarau datang terlambat, tidak ada waktu untuk mengeringkan tanah dan memberi ruang kepada belalang dan serangga lain untuk bernyanyi nyaring di rerumputan dan padang ilalang. Udara dingin dalam cuaca tidak menentu. Sesekali angin berhembus sejuk dan selanjutnya dingin.

Alam berbicara dengan cara yang tidak membosankan, walau terkadang ia juga berbicara dengan nada kemarahan. Hanya manusia yang tidak faham dengan bicara alam dan tak lagi abai dengan alam.
Siapakah yang masih memperhatikan perubahan bentuk bulan di langit, barangkali  hanya para nelayan di lautan. Siapakah yang masih bisa mendengarkan nyanyian kemerdekaan burung-burung di pepohonan, barangkali hanya pekerja yang sedang beristirahat di kerindangan. Siapakah yang masih bisa merasakan panasnya matahari di tengah hari, tentu hanya mereka golongan pekerja keras yang tidak mengenal waktu. Dan mereka adalah orang-orang yang sehat rohani serta jasmani, yang menyintai hidupnya.
Mereka tahu hidup adalah perjuangan di alam semesta.Mereka menjadi sehat oleh rasa terima kasihnya atas anugerah yang dibetikan Tuhan melalui alam.


Pos tiga G. Lawu 2016

Akar pohon ini indah karena perjuangan hidupnya 

Pinus ini bertahan di tengah danau karena berjuang bersama





Tidak ada komentar:

Posting Komentar