Jumat, 10 Agustus 2012

Tugas Sampai Titik Terakhir

Semakin banyak pekerjaan semakin mengasyikkan. Tidak terasa perangkat mengajar untuk tahun ini hampir selesai.Tinggal satu bendel, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ini dokumen paling gemuk, paling membosankan dan paling  ribet.
Tiga hari berturut-turut saya ngeprint di sekolah. Sudah pasti banyak yang ingin tahu kerjaan saya dan ujung-ujungnya pada komentar. Terkadang kesel juga dibilang sudah waktunya istirahat ngapain susah-susah. Saya jawab namanya tugas harus dikerjakan sebaik-baiknya sampai titik terakhir. Ada seorang kawan minta ditinggalkan kopian kerjaan di komputer ruang guru. Enak saja, ada yang pinjam flashdisk, enak saja. Saya bilang saya kasih print outnya saja. Masalahnya, saya tidak suka pekerjaan sama persis dengan orang lain.

Dan hari ini delapan dokumen sudah ditandatangani kepala sekolah. Saya paling tidak suka jika dalam rapat menjadi orang-orang yang tersindir karena belum bahkan tidak membuat program tahunan dan program semester.
Kali ini saya selesai lebih cepat dari kawan-kawan tampaknya. Hampir semua yang melihat pekerjaan saya mengatakan belum buat, dan ada yang mengkui tidak buat.Trus kalau ada pemeriksaan SIM mengajar gimana apa ga malu. Pasti malu kan, sebab setiap kali rapat selalu disinggung tentang program. Kepala Sekolah khawatir kalau pengawas dari pusat datang dan meminta guru menunjukkan program pembelajaran, guru tidak mempunyainya.
Pastilah predikat Sekolah Model untuk sekolah kami perlu dipertanyakan. Saya tidak bisa nyaman sebelum semua program selesai. Dan sekarang saya merasa lega tanpa beban lagi. Syukurlah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar