Minggu, 26 Agustus 2012

Perjalanan Mudik Lebaran 2012

Tanggal 17 Agustus sehabis upacara kami berangkat dengan dua mobil beriringan menuju Jawa Timur. Antrean sepanjang sembilan km sebelum Pelabuhan Gilimanuk memerlukan delapan jam untuk menyeberangi Selat Bali. Jam satu pagi istirahat di Banyuwangi dan berangkat lagi selesai Subuh.


Istirahat di Ranuyoso Lumajang



Jam 16.00 WIB sampai di Kota Bojonegoro. Di rumah tua sudah berkumpul dua keluarga Jakarta dan Yogyakarta. Jadi lima keluarga dengan tiga keluarga dari Bali. Satu tuan rumah dan satu lagi dari luar kota. Malam hari kami habiskan di alun-alun menikmati malam takbiran bersama sambil jogging melepas kejenuhan dalam perjalanan.
Subuh acara mandi sudah dimulai. Ada 21 orang yang harus bersiap ke lapangan untuk Sholat Ied. Merupakan acara ibadah yang kami laksanakan bersama setiap tahun. Tahun ini satu keluarga di Sumbawa tidak hadir.
Selesai sholat Kami sungkem kepada Ibu dan nenek untuk anak-anak kami, dilanjutkan sillaturrahim ke tetangga dan keluarga serta kerabat di dalam kota.



Ada kebiasaan keluarga ibu di kampung yang menyediakan kopi panas pada hari lebaran.
Ini selalu menjadi daya tarik para penggemar kopi seperti keluarga kami untuk berlama-lama duduk di karpet sambil menikmati kopi dan penganan yang hampir semuanya dibuat sendiri oleh bibi.




Selesai bersilaturrahim di keluarga ibu, perjalanan dilanjutkan ke keluarga bapak di luar kota. Kami berziarah ke makam bapak dan keluarga dahulu selanjutnya bersilaturahim dengan keluarga bapak, sekaligus makan siang di sana. Hidangan lebaran di desa yang nikmat walaupun sederhana.



Sehabis berziarah istirahat sejenak sambil berteduh di kebun bambu.



Enam Bersaudara dari kanan ke kiri dan dua keponakan


Hari berikutnya kami berlebaran ke kerabat di Kediri Jawa Timur. Berwisata ke Gunung Kelud, Gunung Klotok dan pulangnya mampir ke Waduk Pacal kabupaten Bojonegoro.





Menikmati senja di ketinggian Gunung Kelud




Melanjutkan perjalanan ke pusat area wisata di puncak Kelud.


Tiba di puncak,pejalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menuju anak Gunung Kelud


Melewati terowongan di sisi bukit




Anak gunung Kelud menyembul dari tengah danau kawah. empat tahun lalu anak gunung ini masih berasap saat saya datang kesini. Jalan menuju ke tempat ini waktu itu masih rawan tanpa rambu, tanpa pagar pengaman dan tanpa penerangan.


Bukit batu yang tampak dari kejauhan berada di tebing kawah yang sekarang ditutup anak G. Kelud.


Keesokan harinya tanggal 22 Agustus meneruskan wisata G Klotok Kediri


Objek wisata Gunung Klotok adalah sebuah taman hiburan rakyat dengan berbagai mainan anak yang disewakan kepada pengunjung. Ada stage hiburan. Kali ini ada pentas eOrkes Melayu dan kesenian rakyat, Reog Ponorogo.


Ada situs sejarah, yaitu Goa tempat bertapa Sam Po Kong. Begitu menurut keterangan juru kunci, seorang lelaki tua yang menunggu goa dan menjelaskan tentang goa-g0a semedi yang ada di sini.



Indahnya masa kanak-kanak ini, yang tak akan terulang sepuluh tahun lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar